Kenali Perbedaan Mendasar Ban untuk Mobil Listrik dan Konvensional
Jakarta – Ban untuk mobil listrik dan konvensional secara fisik memang terlihat sangat mirip meskipun pada kenyataannya berbeda dari segi fitur dan teknologi.
Ban yang digunakan untuk mobil listrik dengan mobil konvensional sebenarnya berbeda. Mobil listrik membutuhkan ban khusus yang sesuai karakternya.
Menurut Anindito Ajireswara Consumer Marketing & Research Manager PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) kendaraan roda empat bertenaga listrik memiliki beberapa karakter yang jauh berbeda ketimbang mobil yang masih mengandalkan mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE).
Karakter umum yang dimiliki oleh mobil listrik adalah senyap ketika dijalankan. Oleh karena itu, ban yang digunakannya pun harus memiliki tingkat kebisingan yang rendah sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Mobil listrik juga memiliki kemampuan menghasilkan torsi instan dan cukup besar yang memungkinkan ban cepat aus, jadi butuh ban dengan daya tahan lebih kuat.
“Durability ban harus lebih tinggi karena untuk kompensasi ke torsi. Apalagi mobil listrik torsinya instan, nah harus menyesuaikan juga terhadap itu,” terang pria yang akrab disapa Aji itu di sela-sela acara Media Luncheon Bridgestone Indonesia, di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Selain itu, menurut Aji, mobil listrik wajib menggunakan ban dengan rolling resistance atau hambatan gulir yang rendah agar mampu memaksimalkan jarak tempuh dari baterainya.
Namun, di luar itu, mobil listrik bisa saja menggunakan ban yang diperuntukkan bagi mobil konvensional, asalkan spesifikasinya sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh pabrikan kendaraan.
“Sebetulnya kalau misalkan darurat ya, selama ukurannya masuk enggak masalah ban untuk mobil konvensional dipakai di mobil listrik. Jadi enggak harus banget pakai ban mobil listrik. Cuma memang lebih baik jika menggunakan ban-ban yang di desain khusus untuk mobil listrik,” jelas Aji.
Dia menambahkan, dampak yang disebabkan jika memakai ban khusus mobil konvensional memang tidak terlalu besar. Hanya saja tingkat kenyamanan yang didapat oleh penggunanya menjadi berkurang.
“Risiko sih enggak ada ya, cuma lebih ke arah kenyamanannya saja, seperti bising dan mungkin jarak tempuhnya tidak maksimal karena ada hambatan lebih lebih tinggi, jadi lebih ke inconvenience (ketidaknyamanan). Tapi kalau selama speed symbol-nya, load index, size-nya sama tidak ada risiko yang signifikan sih sebetulnya,” pungkas dia.
Penulis: Santo Sirait
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Kenali Perbedaan Mendasar Ban untuk Mobil Listrik dan Konvensional first appeared on Carmudi Indonesia.