Menyambangi Pabrik Sel Baterai hingga Mobil Hyundai, Ada Beberapa Hal Menarik yang Patut Diketahui

Hyundai tidak hanya memasarkan kendaraan listrik di Indonesia, tetapi juga aktif membangun pondasi jangka panjang, seperti mendirikan pabrik sel baterai hingga mobil. Hal ini menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan dan menyeluruh.
Komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia ditunjukkan, antara lain melalui pembangunan pabrik hingga peluncuran mobil listrik.
Baca Juga: Hyundai Umumkan Recall Mobil Listrik di Indonesia untuk Pembaruan Software ICCU
Saat ini, Hyundai telah memiliki tiga pabrik di Indonesia yang berada di wilayah Jawa Barat, yaitu PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power Green Power (HLI), dan Hyundai Energy Indonesia (HEI).
Ketiga pabrik tersebut merupakan satu rangkaian dalam pembentukan ekosistem kendaraan listrik dan menjadikannya sebagai yang terlengkap serta pertama di Indonesia.
Dalam rangka memperkenalkan lebih dalam terkait keseriusan Hyundai dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia, HMMI mengajak beberapa media termasuk Carmudi untuk menyambangi ketiga pabrik tersebut.
Pada kegiatan bertajuk Hyundai EV Ecosystem Tour 2025 ini, berbagai informasi menarik dari masing-masing pabrik disampaikan secara singkat dan padat kepada seluruh media yang hadir.
HLI Green Power
Pabrik pertama yang dikunjungi adalah HLI Green Power. Pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat ini diresmikan pada Juli 2024 oleh Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
HLI Green Power dikhususkan untuk memproduksi sel baterai kendaraan listrik. Produksi sel baterai di pabrik ini meliputi tiga proses utama, yakni electrode manufacturing, cell assembly, dan formation.
Electrode manufacturing adalah tahap di mana katode dan anode dicampur, dilapisi (coating), dan dipadatkan melalui roll pressing untuk membentuk elektrode yang pipih. Elektrode ini kemudian melalui teknik slitting, nothing, dan drying hingga menyerupai bentuk awal sel baterai.
Cell assembly adalah proses penyusunan elektrode menggunakan teknik advanced zigzag stacking untuk menyesuaikan bentuk dan struktur baterai.
Baca Juga: Pabrik Baterai Hyundai di Cikarang Mulai Dibangun, Siap Beroperasi Tahun Depan
“Proses zigzag stacking merupakan yang pertama diaplikasikan di HLI Green Power di Indonesia. Cabang yang lain di LG Energy Solution di tempat lain itu belum ada, jadi kami yang pertama. Memang ada trial-trial yang kami coba di HLI Green Power untuk meningkatkan profitabilitas dari pembuatan baterai,” ungkap Ubaidah Jarrah, Professional Cell Technology Team HLI Green Power, Rabu (14/5/2025).
Selanjutnya, adalah tahap formation, baterai distabilkan melalui proses pengisian dan pelepasan daya yang disertai pengeluaran gas dan inspeksi kualitas.
Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara
HLI Green Power berdiri di atas lahan seluas 319 ribu meter persegi dengan kapasitas maksimal tahunan pabrik ini akan sebesar 10 GWh yang terdiri dari 32,6 juta sel baterai dibagi 120 ribu per hari.
Sejauh ini, pabrik tersebut baru mencapai kapasitas produksi sebesar 6 GWh mengingat periode pengoperasiannya belum genap satu tahun.
“6 GWh ini karena kami baru mulai. Kami harapkan di Desember tahun ini bisa mencapai 10 GWh,” terang Ubaidah.
Dengan luas area dan kapasitas produksi sebesar itu menjadikan HLI Green Power sebagai pabrik sel baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Di Ekspor ke Korea Selatan
Sel baterai hasil produksi pabrik HLI Green Power tidak cuma digunakan untuk kebutuhan mobil listrik Hyundai yang dipasarkan di Indonesia saja, tapi juga di ekspor ke luar negeri.
Data per 2024 ada sekira 98 persen dari total sel baterai yang diproduksi di sana diekspor ke Korea Selatan dan India. Peruntukkannya bagi mobil-mobil listrik keluaran Hyundai dan Kia. Sementara sisanya atau sekira dua persen digunakan untuk Hyundai Kona Electric yang dipasarkan secara domestik.
Hyundai Energy Indonesia
Perjalanan selanjutnya berkunjung ke HEI yang berada di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. HEI merupakan anak perusahaan Hyundai Motor Group. Pabrik ini dibangun dari hasil kolaborasi HMMI dengan Hyundai Mobis.
Berdiri di atas lahan seluas 32.188 meter persegi, pembangunan pabrik battery pack ini di mulai pada Mei 2023 dan beroperasi pada pertengahan 2024.
“HEI bertanggung jawab untuk memastikan penyusunan modul dan sistem baterai yang sesuai standar serta melakukan pengujian ketat terhadap setiap unit baterai. Dengan begitu, EV Hyundai yang beredardi pasar sudah teruji kualitas dan keamanannya,” ujar Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia.
Baca Juga: Diresmikan Presiden Jokowi, Tengok Kecanggihan Pabrik Hyundai di Deltamas
Enam Proses Kritis
Di HEI sendiri terdapat dua line produksi meliputi Battery Module Assembly (BMA) dan Battery System Assembly (BSA). Masing-masing terdiri dari enam proses kritis dalam penyusunan modul dan sistem baterai hingga akhirnya menjadi satu kesatuan supaya bisa disematkan ke mobil listrik Hyundai.
BMA
Produksi pertama, yaitu BMA. Adapun urutan proses produksinya secara singkat sebagai berikut:
- Cell Loading
Pabrik menerima sel baterai hasil produksi dari HLI Green Power.
- Pad Attaching
Sel baterai mulai dimasukkan ke line produksi menjadi satu rangkaian pararel.
- 8 Cell Stacking
Sel baterai disusun ke dalam satu pack. Setiap pack berisi delapan pcs sel baterai.
- End Plate and Sensing Block Clamp Assembly
Proses ini fungsinya untuk memonitor voltase dari tiap-tiap sel baterai yang ada.
- Integrated Full Welding
Tiap-tiap sel baterai direkatkan melalui proses welding agar terhubung satu dengan lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan BMA.
- BMA Unloading
Proses produksi terakhir sebelum masuk ke tahap selanjutnya, yaitu dipakaikan cover atau penutup.
BMS
Selanjutnya masuk ke proses produksi BMS. Berikut uraian singkat proses produksinya:
- Lower Case Loading
Mempersiapkan cover bagian bawah sebagai tepat tumpuan sel baterai.
- Gap Filler Application
Pengaplikasian gap filler sebagai media untuk menjaga temperatur di dalam lower case. Temperatur BMA dalam case ini harus dijaga suhunya agar tidak melebihi seperti yang distandarkan, yaitu 45 derajat.
- BMA Loading
BMA tersebut diisi satu persatu melalui lengan robot yang ada di lab.
- BSA Assembly 1,2
Material-material pendukung lain yang diperlukan akan dirakit di proses assembly satu dan dua.
- Upper Case Assembly
Cover bagian atas yang dipakai untuk menutup lower case supaya menjadi satu unit BSA.
- Charge/Discharge EOL Test
Di sini proses untuk memeriksa dan memastikan fungsi charging dan discharging dari baterai sistem assembly itu apakah bekerja dan berfungsi dengan baik.
Proses akhirnya, yaitu loading dan unloading BSA untuk dikirim ke finish good warehouse.
Baca Juga: Ke Pabrik Hyundai, Presiden Jokowi Bubuhkan Tanda Tangan di Mobil Listrik Kona
Hyundai Motor Manufacturing Indonesia
Kegiatan Hyundai EV Ecosystem Tour 2025 diakhiri dengan kunjungan ke pabrik pembuatan mobil Hyundai, HMMI. Lokasinya berada tak jauh dari HEI, masih dalam satu wilayah yang sama.
Pabrik modern ini berada di lokasi seluas 77,6 hektar dibangun pada 2019 dan selesai pada akhir 2021.
Sejak resmi beroperasi hingga sekarang, total ada sekitar tujuh model mobil Hyundai yang dibuat di pabrik HMMI. Beberapa model di antaranya diproduksi dengan skema Completely Knock Down (CKD), seperti Kona Electric, Kona Electric N-Line, Ioniq 5, Ioniq 5 N, dan Santa Fe. Sisanya, seperti Stargazer dan Creta diproduksi penuh di pabrik HMMI.
Seluruh kegiatan operasional pabrik telah berstandar internasional, termasuk di area produksi utama, mulai dari press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop.
Selain itu, HMMI juga memiliki proving ground untuk menguji ketahanan kendaraan terhadap berbagai kondisi jalan dan cuaca di Indonesia.
Proses Produksi Kendaraan Listrik
Dalam kesempatan yang sama turut dipaparkan pula lini proses produksi kendaraan listrik di pabrik HMMI.
Proses produksinya meliputi lima tahap.
- Body Centering Device
Meluruskan posisi mobil.
- Buffer Station
Proses penyimpanan baterai sebelum masuk ke proses pemasangan.
- Battery Lifting & Tightening Side Bolts
Pemasangan baterai dan pengencangan baut samping baterai.
- Tightening Center Bolts
Pengencangan baut pada posisi tengah baterai.
- Tightening Side/RR Bolts
Pengencangan baut pada bagian belakang baterai dan suspensi belakang.
Baca Juga: Mengenal Hyundai Kona Electric N Line, Produk N Line Pertama Produksi Indonesia
Kunjungan ke tiga pabrik Hyundai di Indonesia ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana Hyundai tidak hanya memasarkan kendaraan listrik, tetapi juga membangun fondasi yang kuat mulai dari produksi sel baterai hingga perakitan mobil.
Kesimpulan
Melalui Hyundai EV Ecosystem Tour 2025, terlihat bahwa Hyundai serius berinvestasi di Indonesia, bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai pusat produksi strategis. Mulai dari HLI Green Power sebagai pabrik sel baterai terbesar di Asia Tenggara, HEI yang merakit sistem baterai, hingga HMMI yang memproduksi mobil listrik.
Seluruh rantai produksi ini saling terintegrasi dan menunjukkan komitmen keberlanjutan produksi kendaraan listrik di dalam negeri.
FAQ
- Apa model mobil listrik Hyundai yang menggunakan baterai dari pabrik lokal?
Hyundai Kona Electric yang dijual di Indonesia sudah menggunakan baterai hasil produksi dalam negeri.
- Ke mana saja hasil produksi sel baterai Hyundai diekspor?
Sekitar 98 persen hasil produksi sel baterai di HLI Green Power diekspor ke Korea Selatan dan India untuk memenuhi kebutuhan produksi mobil listrik Hyundai dan Kia.
- Di mana lokasi pabrik sel baterai Hyundai?
HLI Green Power dikhususkan untuk memproduksi sel baterai kendaraan listrik. Pabriknya berlokasi di Karawang, Jawa Barat ini diresmikan pada Juli 2024.
Penulis: Santo Sirait