Ketika Lamanya Inden Mobil Baru Bikin Produknya Makin Seksi
Jakarta — Masa inden merupakan hal yang lazim dalam pembelian mobil baru. Kurun waktunya bisa bervariasi, mulai dari hitungan bulan bahkan hingga tahunan.
Sederhananya masa inden yang lama disebabkan suplai barang lebih sedikit dibandingkan permintaan atau jumlah pembelinya. Beberapa merek menilai lamanya inden model kendaraan menghadirkan keuntungan tersendiri terkait citra merek.
Baca juga: Mewah, Intip Kenyamanan Interior Toyota Alphard Hybrid
“Orang Indonesia itu kan senang, produk yang makin lama antreannya itu makin top. Berarti itu produk yang populer. Coba kalau produk yang enggak antre. Image-nya ini produk enggak ada yang beli. Makin panjang antrean, makin hot,” kata Chief Marketing Auto2000 Yagimin, Kamis (20/9/2024) di Jakarta.
Inden Mobil Mewah Toyota Mencapai Tahunan
Dirinya tak menampik adanya masa inden lama untuk beberapa model kendaraan Toyota khususnya yang termasuk kategori mewah. Misalnya, Alphard yang mencapai satu tahun.
Bahkan untuk model kendaraan yang lebih segmented lagi seperti Land Cruiser menuntut konsumen harus menunggu sekitar dua tahun untuk menerima barangnya pada saat ini.
“Setahun itu mungkin enggak terlalu lama, tapi kasusnya Land Cruiser itu antreannya bisa di atas tiga tahun pada awal-awal. Sekarang sudah lebih cepat karena Toyota itu menambah volume suplainya. Sekarang lebih kurang dua tahun,” ujarnya.
Di sisi lain, masa inden yang berkepanjangan membuka potensi seorang konsumen untuk pindah memilih produk kompetitor. Walau begitu Auto2000 tetap percaya diri menyikapi hal ini terutama untuk produk-produk Toyota yang sudah punya nama beken, seperti Land Cruiser.
“Konsumen sudah terlalu cinta, enggak ada pilihan. Produk seperti LC (Land Cruiser), 4×4, sudah punya reputasi mungkin puluhan tahun dan mungkin sudah ada fans produk itu. Dipergunakan di area tertentu. Tidak mudah untuk mencari penggantinya di segmen ini,” pungkas Yagimin.
Baca juga: Daftar Harga dan Skema Kredit Toyota Land Cruiser 300 Bekas 2024
Penulis: Mada Prastya
Editor: Santo Sirait