Pertamina Mulai Kembangkan DEF untuk Kendaraan Diesel
Jakarta – Pertamina mulai mengembangkan diesel exhaust fluid (DEF) seiring kebijakan pemerintah untuk penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Langkah ini didasari oleh arahan Presiden Republik Indonesia mengenai percepatan penerapan regulasi batas emisi Euro 5 dan Euro 6.
Penerapan tersebut untuk mempersiapkan kendaraan bermotor yang lebih ketat emisi dan ramah lingkungan.
Dalam pengembangan DEF, Pertamina dikatakan mengoptimalkan potensi dan sumber daya dari berbagai pihak.
Beberapa di antaranya Technology Innovation Pertamina yang akan menjadi formulator produk dan Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sebagai penyedia bahan baku Low Biuret Urea.
Nantinya proses produksi akan berlangsung di fasilitas produksi milik Sintas Kurama Perdana yang merupakan anak perusahaan PKC dan Pertamina Lubricants.
DEF sendiri merupakan cairan saringan diesel yang berguna untuk mengurangi pembuangan gas berbahaya ke atmosfer, sehingga menghasilkan emisi gas buang sesuai dengan standar Euro 5 dan Euro 6.
Werry Prayogi, Direktur Utama Pertamina Lubricants mengatakan jika produk DEF ini merupakan wujud keberlanjutan lingkungan.
Baca juga: Pertamina dan Toyota Bangun Ekosistem Hidrogen di Indonesia
“Produk DEF adalah wujud dari komitmen dan peran BUMN terhadap keberlanjutan lingkungan dalam menanggulangi perubahan iklim,” ujarnya Jumat (31/5/2024).
Pengembangan dan komersialisasi DEF ini juga turut dibuktikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU).
MoU tersebut tertuang lewat proyek kerja sama Komersialisasi Produk Diesel Exhaust Fluid (DEF) oleh semua pihak pada Kamis (30/5/2024) di Jakarta.
Kerja sama ini dinilai juga menjadi langkah awal Pertamina menyediakan one stop solution sebagai penyedia bahan bakar dan penurun emisi kendaraan diesel sebesar 18.000 kilo liter per tahunnya.
Pertamina Lubricants optimis dalam pencapaian standar emisi Euro 5 dan Euro 6 di Indonesia dalam waktu dekat ini.
Dengan menggunakan DEF, kendaraan diesel dapat memenuhi standar emisi Euro 5 dan 6 yang lebih ketat, sehingga mampu meningkatkan kualitas udara dan kesehatan lingkungan.
Cairan DEF dikatakan memiliki karakteristik tersendiri, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan berbahan dasar dari Urea (CH₄N₂O) berkualitas tinggi, yang merupakan bahan dasar utamanya.
Lebih lanjut, Oki Muraza, SVP Technology Innovation Pertamina mengatakan jika DEF Pertamina ini sudah melewati uji kinerja produk bekerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM).
“Dengan menggunakan DEF, kendaraan diesel dapat beroperasi dengan emisi yang jauh lebih bersih dan memenuhi standar lingkungan yang lebih ketat,” sambung Oki.
Pertamina Pengajuan Sertifikasi DEF
Ke depannya produk DEF yang dibuat Pertamina Lubricants akan mengajukan proses sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat Trademark AdBlue oleh Verband der Automobilindustrie (VDA).
VDA sendiri merupakan asosiasi industri otomotif Jerman untuk produk DEF yang memenuhi standar kualitas tertentu.
Sementara AdBlue merupakan merek dagang terdaftar yang dimiliki oleh VDA untuk cairan urea produk DEF berkualitas tinggi.
AdBlue dikatakan banyak digunakan dalam teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mengurangi emisi nitrogen oksida (NOx) dari kendaraan diesel.
Sertifikasi ini menjamin bahwa produk yang menggunakan merek dagang AdBlue telah diuji dan memenuhi standar kualitas tertinggi yang ditetapkan oleh VDA.
Banyak produsen kendaraan Eropa membutuhkan produk yang bersertifikat AdBlue untuk memastikan performa optimal dan emisi yang ramah lingkungan.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Santo Sirait
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Pertamina Mulai Kembangkan DEF untuk Kendaraan Diesel first appeared on Carmudi Indonesia.