Hyundai Tak Khawatir Mobil Hybrid Tidak Dapat Insentif
Jakarta – Mobil hybrid yang dijual di Indonesia telah dipastikan tidak mendapatkan insentif dari pemerintah untuk saat ini. Hal ini menimbulkan berbagai respons dari beberapa pihak, salah satunya Hyundai.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat Konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024 pada Agustus lalu menyampaikan bahwa tidak ada kebijakan baru atau tambahan lain untuk sektor otomotif.
Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan kebijakan baru soal pemberian insentif untuk mobil hybrid di Indonesia.
Baca Juga: Tidak Ada Insentif, Cek Harga Mobil Hybrid Agustus 2024
Berbeda dengan mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) yang sudah mendapatkan insentif dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan mobil tersebut di Tanah Air.
Menurut Fransiscus Soerjopranoto Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), penjualan mobil hybrid di Indonesia terbilang bagus meskipun tidak mendapatkan insentif.
Hal ini yang membuat mobil tersebut dinilai belum membutuhkan insentif seperti mobil listrik.
“Pak Airlangga sudah mengatakan bahwa insentif mobil hybrid saat ini belum diperlukan. Kenapa? Karena komposisi mobil hybrid sudah 7-8 persen, sedangkan mobil listrik komposisinya 4-5 persen. Naiknya cukup cepat karena ada bantuan subsidi dan lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Soerjo ini di Jakarta belum lama ini.
Meskipun mobil hybrid tidak mendapatkan insentif, Soerjo mengaku pihaknya tidak mengkhawatirkan hal tersebut.
“Kalau memang pemerintah mau memberikan insentif (mobil hybrid), Hyundai melalui eksekutif kami sudah membuat komitmen untuk meluncurkan model lebih banyak sampai 2030. Jadi, tidak ada kekhawatiran soal tidak adanya insentif (untuk mobil hybrid),” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menanggapi positif terkait dengan keputusan pemerintah Indonesia yang secara tegas meniadakan insentif untuk mobil hybrid.
Soerjo menilai jika insentif mobil hybrid tetap digulirkan, bisa menimbulkan kekecewaan dari masyarakat, khususnya bagi konsumen yang sudah membeli mobil hybrid di awal.
“Harganya (mobil hybrid) bisa turun. Konsumen yang sudah membeli akan merasa kecewa. Kemarin itu cukup positif, Pak Erlangga sudah mengatakan tidak ada insentif untuk mobil hybrid sehingga orang-orang yang mau beli mobil hybrid semakin percaya diri membelinya,” jelas dia.
Hyundai Luncurkan All New Santa Fe Hybrid di Indonesia
Hyundai sepertinya memang tidak mengkhawatirkan soal tidak adanya insentif untuk mobil hybrid di Indonesia.
Pasalnya, HMID baru saja meluncurkan All New Santa Fe dalam pilihan mesin bensin dan hybrid. Keduanya tersedia dalam varian Prime maupun Calligraphy.
Baca Juga: Hyundai All New Santa Fe Meluncur: Ini Harga Resmi, Spesifikasi, dan Cicilannya
Dilansir dari situs web resmi Hyundai, untuk All New Santa Fe dengan mesin bensin, memiliki kapasitas 2.500 cc, GDI dengan tenaga 191,3 hp dan torsi 246 Nm.
Sementara itu, versi hybrid punya mesin berkapasitas 1.600 cc, T-GDI, turbocharger yang dikombinasikan dengan motor listrik tenaganya menjadi 231,7 hp serta torsi 367 Nm.
Soal harga, Hyundai All New Santa Fe dibanderol dalam rentang Rp690-780 jutaan untuk varian mesin bensin, sedangkan hybrid Rp780-860 jutaan.
Berikut daftar lengkap harga Hyundai All New Santa Fe per Oktober 2024 yang berlaku di wilayah Jakarta atau On The Road (OTR) Jakarta:
- All New Santa Fe Prime Rp699 juta
- All New Santa Fe Calligraphy Rp784,5 juta
- All New Santa Fe Prime Hybrid Rp786,3 juta
- All New Santa Fe Calligraphy Hybrid Ro869,6 juta.
Penulis: Nadya Andari
Editor: Santo Sirait