DRIVERFUTUROLOGY

Transfer Teknologi, BMW Indonesia Dukung Pengembangan Mobil Listrik Tanah Air

Penulis: Santo Evren Sirait

Melihat adanya peluang pasar yang sangat besar terhadap kendaraan listrik, BMW Indonesia mulai memperkenalkan teknologinya sejak jauh hari.

Bahkan sampai saat ini pihak BMW masih terus melakukan sosialisasi kendaraan listrik melalui pameran atau menjalin kerja sama dengan institusi tertentu.

Sebagai salah satu bentuk komitmen dan mendukung percepatan pengembangan mobil listrik di Indonesia, BMW berbagi pengalaman serta melakukan transfer teknologi kepada pemerintah terutama mengenai infrastruktur.

“Bentuk dukungan kami adalah transfer teknologi seputar teknisi, teknologi baterai. Jadi kami menghadirkan tenaga ahli untuk pelatihan di pemerintahan dan edukasi ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan berbagi pengalaman apa yang sudah dilakukan di negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Eropa,” ujar Jodie O’tania, Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, disela peresmian diler BMW i di Jakarta, Selasa (12/12).

Tidak hanya ingin terpaku oleh fasilitas dan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah saja, BMW pun mencoba membuat fasilitas khusus sendiri seperti pengisian baterai di diler.

Fasilitas ini dibuat agar pelanggan yang menggunakan kendaraan listrik di Indonesia, bisa mudah untuk melakukan pengisian ulang dan membuat penggunanya merasa tidak kesulitan untuk mengaksesnya.

“Jadi kita bukan hanya fokus menghadirkan produk saja tapi juga infrastruktur yang lengkap dan kemudahan aksesnya,” terang Jodie.

Oleh karena itu lanjut Jodie, untuk lebih memudahkan jangkauan terhadap akses pengisian baterai, setiap konsumen mobil listrik BMW akan diberikan wallbox jadi pengisian daya mobil bisa dilakukan di rumah.

“Kalau kita bicara infrastruktur itu bukan hanya komitmen kami tapi juga semua pihak dari pemerintah, PLN yang sudah mengiapkan SPLU, untuk akhirnya mobilitas bisa ready di Indonesia,” terang dia.

mobil listrik

Puas dengan Dukungan Pemerintah

Pemerintah saat ini memang tengah menggodok aturan mengenai kendaraan listrik untuk Indonesia mulai dari perpajakan, infrastruktur, industri dan lainnya.

Namun di samping hal tersebut, pemerintah juga memberikan dorongan dan dukungan kepada agen pemegang merek (APM) untuk selalu menunjukkan teknologi penggerak terbaru yang tentunya lebih ramah lingkungan.

“Awalnya adalah siapa yang mau memulai duluan. Tapi kami mulai perkenalkan mobil listrik sejak 2013 dan sampai sekarang secara konsisten kami komunikasikan dan mendapat respons sangat positif. Pemerintah juga mendukung. Jadi kami sangat puas dengan dukungan dari pemerintah,” papar Jodie.

Sementara itu terkait penerimaan mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) yaitu i8 di pasar Indonesia, Jodie mengungkapkan bahwa mobil sport flagship BMW itu mendapat sambutan yang baik.

Kedepan akan ada mobil listrik lainnya yang bakal dihadirkan oleh BMW, meski demikian kendaraan dengan mesin konvensional tidak akan tergerus, artinya masih tetap ada walaupun mungkin jumlahnya tidak terlalu banyak.

“BMW menghadirkan mobil plug in hybrid, i8 pada 2016 dan responnya sangat positif. Tapi untuk melampaui mobil BMW bermesin bensin saya rasa masih di tahun-tahun mendatang, karena teknologi ini (PHEV) baru dan penerimaan dari konsumen harus ditingkatkan,” pungkas Jodie. (dna)

.
Tags

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker