Pembatasan BBM dan Kenaikan Tarif Tol Tidak Turunkan Minat Masyarakat Beli Mobil
Bandung – Saat ini tengah ramai diperbincangkan adanya rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yaitu Solar dan Pertalite untuk pengguna kendaraan di Indonesia. Ada juga kenaikan tarif tol dalam Kota Jakarta yang diterapkan baru-baru ini. Lantas, apakah kedua hal ini dapat menurunkan minat masyarakat Indonesia untuk membeli mobil baru?
Yohannes Nangoi Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kebijakan-kebijakan tersebut tidak memengaruhi minat masyarakat untuk membeli mobil.
Ia menyampaikan bahwa kenaikan tarif tol dalam Kota Jakarta sudah termasuk bagian dari perjanjian pemerintah dengan operator jalan tol yang telah disepakati.
“Pemerintah sudah punya perjanjian dengan operator jalan tol bahwa mereka boleh menaikkan tarif tol sekian persen per beberapa tahun,” ujar Nangoi di sela acara opening ceremony Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Bandung 2024, baru-baru ini.
Nangoi menyebut kenaikan tarif tol dalam Kota Jakarta tidak bisa dihindari karena inflasi dan peningkatan biaya operasional.
Baca Juga: Tarif Tol Trans Jawa, Pastikan Saldo Uang Elektronik Cukup
“Gaji juga naik, semua naik, inflasi juga. (Biaya) operasional tol juga naik. Jadi, kita memang tidak bisa hindarin itu,” ungkapnya.
Meski demikian, Nangoi meyakini masyarakat Indonesia tetap membutuhkan mobil untuk bepergian.
“Pada awalnya, pasti akan kaget. Tapi di kemudian hari, mereka akan jadi biasa. Saya lihat jalan tol semakin padat. Masyarakat memang tetap perlu transportasi mobil,” kata Nangoi.
Selain itu, Nangoi mengatakan rencana pembatasan BBM bersubsidi juga membuat banyak pengguna kendaraan di Indonesia terkejut di awal.
Namun menurut Nangoi, BBM ini digunakan pengguna kendaraan tertentu yang memang membutuhkan. Pengguna kendaraan dengan spesifikasi lebih baik cenderung tidak menggunakan BBM tersebut.
Baca Juga: Pertamina Pastikan BBM Pertalite Tidak Dihapus Tahun Ini
“Pertama, mereka kaget mengenai (pembatasan) BBM bersubsidi. Tapi sebetulnya, BBM ini hanya untuk kendaraan yang memang memerlukan. Mereka yang punya kendaraan dengan spesifikasi lebih baik mencegah penggunaan BBM itu karena oktannya rendah,” pungkas Nangoi.
Penulis: Nadya Andari
Editor: Santo Sirait