Platina Motor: Fungsi, Cara Kerja, dan Perbedaannya dengan CDI

Sepeda motor keluaran lama umumnya masih menggunakan komponen platina dalam sistem pengapian. Sementara sepeda motor keluaran terbaru dan modern sudah mengadopsi Capacitor Discharge Ignition (CDI). Ketahui cara kerja, dan fungsi platina pada sepeda motor serta perbedaannya dengan CDI.
Sepeda motor merupakan alat transportasi yang sangat populer di Indonesia. Saat ini ada beragam model maupun jenis sepeda motor yang dipasarkan di dalam negeri.
Baca Juga: Komstir Motor: Fungsi, Gejala Kerusakan, dan Cara Perawatannya
Setiap sepeda motor yang beredar di pasaran tentu memiliki banyak komponen penting yang harus dijaga dan dirawat, bahkan diganti bisa sudah waktunya. Sebut saja salah satu komponen terpenting yang memegang peranan besar dalam performa sepeda motor adalah platina.
Meskipun sering diabaikan, platina sepeda motor memiliki fungsi yang krusial untuk memastikan mesin kendaraan dapat bekerja dengan baik.
Apa itu Platina Motor?
Dilansir dari berbagai sumber, platina merupakan salah satu komponen yang ada dalam sistem pengapian sepeda motor.
Komponen ini bekerja dengan membuka dan menutup kontak listrik untuk mengirimkan arus ke busi agar mesin motor dapat menyala.
Platina juga berperan dalam mengatur waktu pengapian yang tepat, sehingga mesin bisa bekerja dengan efisien.
Selain platina, ada beberapa komponen lain di dalam sistem pengapian pada sepeda motor, antara lain kunci kontak, aki, koil, kapasitor, dan busi.
Semua komponen tersebut saling berkaitan untuk menghasilkan listrik tegangan tinggi yang menciptakan percikan bunga api pada busi. Bunga api listrik ini diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder untuk memulai langkah kerja mesin.
Komponen platina termasuk salah satu bagian penting pada mesin sepeda motor yang menggunakan sistem pengapian konvensional.
Dua Jenis Platina
Platina pada sepeda motor terbagi dalam dua jenis berdasarkan sistem kelistrikan yang digunakan, yaitu Platina (Alternating Current) dan Platina DC (Direct Current).
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada sumber tenaga yang digunakan dan cara pengaturannya.
Komponen |
Platina AC |
Platina DC |
Sekring |
Tidak pakai sekring |
Pakai sekring |
Kunci Kontak |
|
|
Sumber Listrik |
Spul platina (kumparan pengapian) |
Aki |
Fungsi Platina pada Sepeda Motor
Secara singkat platina itu sendiri memiliki beberapa fungsi seperti mengatur waktu pengapian yang tepat untuk busi. Fungsi lainnya, mengalirkan arus listrik dari kumparan pengapian menuju busi dan membantu menjaga efisiensi bahan bakar, performa mesin, dan emisi gas buang.
Baca Juga: Fungsi, Cara Kerja, Perawatan Seputar Roller Motor Matic
Cara Kerja Platina Motor
Platina masih digunakan pada beberapa sepeda motor keluaran lama atau model-model tertentu. Bagi Anda pemilik sepeda motor lawas wajib tahu cara kerja dari platina agar bisa lebih perhatian terhadap komponen tersebut.
Saat Platina Tertutup
Ketika platina dalam keadaan tertutup (kontak platina saling bertemu), aliran listrik dari aki mengalir ke koil pengapian.
Koil pengapian terdiri dari dua gulungan kawat: gulungan primer (berdaya rendah) dan gulungan sekunder (berdaya tinggi). Ketika aliran listrik mengalir melalui gulungan primer, ini akan menciptakan medan magnet di dalam koil.
Platina yang tertutup memastikan bahwa sirkuit pengapian tetap terhubung dengan baik. Dalam hal ini, arus listrik mengalir secara terus menerus melalui koil primer tanpa gangguan.
Saat platina tertutup, kondensor yang terhubung ke sirkuit juga berfungsi untuk menyerap sebagian besar energi yang dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir. Kondensor ini mencegah terjadinya lonjakan arus yang dapat merusak platina.
Sementara platina tertutup, koil pengapian menyimpan energi listrik yang dibutuhkan. Energi ini tidak langsung disalurkan ke busi, tetapi disimpan dalam bentuk medan magnet di dalam koil. Ini adalah tahap persiapan untuk pemutusan sirkuit ketika platina terbuka.
Saat Platina Terbuka
Ketika platina terbuka, sirkuit pengapian terputus. Artinya, aliran listrik yang sebelumnya mengalir melalui koil pengapian (ketika platina tertutup) sekarang tidak bisa lagi mengalir.
Medan magnet yang sebelumnya tercipta saat platina tertutup kini menghilang secara cepat. Proses ini menyebabkan induksi tegangan tinggi pada gulungan sekunder koil pengapian.
Tegangan tinggi yang dihasilkan dari koil pengapian akan mengalir melalui kabel pengapian menuju busi. Di busi, tegangan tinggi ini menciptakan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang bakar mesin serta mendorong piston untuk bergerak dan akhirnya menggerakkan roda motor.
Pada saat platina terbuka, kondensor berperan untuk menyerap lonjakan arus. Tanpa kondensor, lonjakan arus yang sangat besar bisa merusak platina dan komponen lainnya.
Dari dua cara kerja platina tersebut dapat disimpulkan bahwa:
- Sistem platina untuk memutus medan magnet dengan diputusnya arus, karena platina membuka dengan itu justru timbul induksi
- Induksi menimbulkan gaya gerak listrik yang ditingkatkan ribuan voltase oleh coil
- Arus listrik dengan ribuan voltase bisa lewat busi, seperti petir kecil, itulah yang digunakan untuk firing atau proses pembakaran
- Busi memercikkan api saat platina membuka.
Perbedaan Platina dan CDI
Platina dan CDI adalah dua jenis sistem pengapian yang berbeda pada sepeda motor. Keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu menghasilkan percikan api pada busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang mesin.
Sistem pengapian CDI telah mengatasi beberapa kelemahan yang ditimbulkan oleh sistem pengapian konvensional, sehingga sistem pengapian CDI digunakan pada sepeda motor keluaran terbaru atau lebih modern.
Baca Juga: Modifikasi Motor untuk Jualan, Bikin Usaha Tambah Lancar
Sama seperti platina, CDI dibedakan menjadi dua jenis, yaitu CDI AC dan CDI DC.
CDI AC adalah sistem pengapian elektronik dengan sumber arus listrik berasal dari koil eksitasi.
Pada CDI ini pengapian yang terjadi tidak stabil, karena arus yang digunakan oleh sistem pengapian ini tergantung oleh putaran mesin, hal tersebut akan membuat pengapian yang terjadi pada putaran rendah kurang optimal.
CDI DC adalah sistem pengapian elektronik dengan sumber arus listrik berasal dari aki, sehingga pengapian yang terjadi akan stabil dari putaran rendah sampai putaran tinggi. Tetapi pada sistem pengapian ini, aki harus dalam kondisi prima.
CDI lebih tahan lama dan membutuhkan lebih sedikit pemeliharaan. Karena berbasis elektronik, tidak ada bagian yang bergerak seperti platina, sehingga keandalannya lebih baik dan cenderung lebih tahan lama tanpa perlu sering diservis.
FAQ
- Apa yang dimaksud dengan platina?
Platina merupakan salah satu komponen yang ada dalam sistem pengapian sepeda motor. Komponen ini bekerja dengan membuka dan menutup kontak listrik untuk mengirimkan arus ke busi agar mesin motor dapat menyala.
- Apa fungsi platina di sepeda motor?
Secara singkat platina itu sendiri memiliki beberapa fungsi seperti mengatur waktu pengapian yang tepat untuk busi. Fungsi lainnya, mengalirkan arus listrik dari kumparan pengapian menuju busi dan membantu menjaga efisiensi bahan bakar, performa mesin, dan emisi gas buang.
- Ada berapa jenis platina?
Platina pada sepeda motor terbagi dalam dua jenis berdasarkan sistem kelistrikan yang digunakan, yaitu Platina AC dan Platina DC.
- Apa kepanjangan dari CDI?
Capacitor Discharge Ignition.
- Apa perbedaan platina dan CDI?
Platina dan CDI adalah dua jenis sistem pengapian yang berbeda pada sepeda motor. Keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu menghasilkan percikan api pada busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang mesin.
Penulis: Santo Sirait