Tesla Model Y Jadi Model Pertama yang Pakai Baterai LFP BYD
Cina — Mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla dipastikan akan menggunakan baterai LFP milik BYD yang dibuat di pabrik produksi Berlin, Jerman.
Ini merupakan kali pertama pabrik Berlin Gigafactory yang memproduksi kendaraan dengan baterai dari merek Cina.
Dikutip dari laman Car News China, Tesla Model Y dengan baterai BYD ini dikatakan memiliki efisiensi yang sangat baik.
Dikatakan baterai tersebut mampu terisi hingga 60% daya hanya dalam waktu yang singkat, 15 menit saja.
Yang cukup menarik, Tesla dan BYD sendiri merupakan kompetitor yang penuh misteri.
Hingga saat ini belum ada jawaban mengenai konfirmasi resmi bahwa Tesla menjalin kerja sama dengan BYD dengan cara apapun.
Tesla dan BYD sendiri diketahui menjadi perusahaan new energy vehicle (NEV) yang memproduksi kendaraan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), extended range electric vehicle (EREV), dan battery electric vehicle (BEV) terbesar di dunia.
Keduanya terus berkompetisi di berbagai negara, salah satunya Cina.
BYD sendiri dikabarkan mengembangkan dan memproduksi baterai lewat anak perusahaan yang bernama FinDreams.
Baterai tersebut disebut Blade yang berjenis lithium ferro phospate (LFP) dengan cell-to-pack technology (CTP).
Bukan Mobil Produksi Massal
Rumor mengenai produksi Tesla Model Y menggunakan baterai LFP Blade dari BYD ini sebelumnya sudah diungkap oleh media Jerman.
Mereka mengatakan Tesla Model Y dengan baterai tersebut akan mulai diproduksi pada 20 Mei 2023.
Namun, lebih lanjut dikatakan mobil dengan baterai itu bukanlah versi produksi massal, melainkan prototipe.
Klaimnya baterai LFP ini memiliki kapasitas 55 kWh yang memiliki daya jelajah hingga 440 km dalam satu kali pengisian.
Sedangkan Tesla Model Y yang dijual di Cina menggunakan baterai jenis contemporary amperex technology co (CATL) berkapasitas 60 kWh dengan daya jelajah 455 km.
Model Y yang menggunakan baterai milik BYD ini kabarnya dapat mempertahankan daya 170 kW, sehingga untuk mengisi baterai dari 11-71% hanya membutuhkan waktu sangat singkat, 15 menit saja.
Kemampuan baterai LFP dengan CATL pun berbeda.
Baterai CATL memiliki performa yang sama saat proses pengisian daya, tapi setelah dipakai baterai akan turun dengan cepat.
Berbeda dengan LFP, daya pengisian baterai ini akan turun hanya setelah baterai terisi 50%.
Artinya, efektifitas dan efisiensi baterai LFP jelas jauh lebih baik dibandingkan CATL yang dipakai Tesla saat ini.
Hadirnya rumor ini tentunya akan semakin meningkatkan kredibilitas nama BYD di kancah internasional, khususnya pasar Eropa.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Tesla Model Y Jadi Model Pertama yang Pakai Baterai LFP BYD first appeared on Carmudi Indonesia.