9 Gejala Kerusakan Transmisi Mobil, Jangan Diabaikan!
Gejala kerusakan mobil salah satunya ada pada bagian transmisi yang umumnya bisa dirasakan oleh setiap pemilik kendaraan.
Kerusakan ini biasanya tidak langsung membuat transmisi tidak bekerja, tetapi ada ciri-ciri terlebih dulu.
Namun, banyak pemilik mobil yang tidak sadar dengan gejala kerusakan yang ada di transmisi mobil miliknya.
Mereka baru tersadar ketika transmisi mobil sudah rusak, sehingga kendaraan tidak bisa berjalan lagi.
Transmisi merupakan komponen penting dalam menyalurkan tenaga ke roda kendaraan.
Jika transmisi tersebut rusak, bisa dipastikan mobil tidak bisa dijalankan walaupun mesinnya dalam kondisi menyala.
Hal ini tentu wajib menjadi perhatian bagi seluruh pemilik mobil tanpa terkecuali. Jika didiamkan tentu ke depannya akan merugikan Anda.
Ruginya ada 2, rugi waktu karena harus membawa mobil ke bengkel dan rugi materi lantaran perbaikannya cukup mahal.
Berikut kami beberkan mengenai 9 gejala kerusakan transmisi pada mobil yang biasanya terjadi. Jangan diabaikan, ya!
Adanya Kebocoran
Gejala kerusakan transmisi mobil yang pertama yakni adanya kebocoran pada area transmisi.
Kebocoran ini bisa dilihat di bagian kolong mobil yang biasanya berasal dari bak oli.
Bocornya oli transmisi bisa disebabkan oleh seal yang sudah getas. Anda wajib curiga jika setelah parkir terdapat cairan di bagian lantai.
Cairan oli yang rembes ini jika didiamkan dalam jangka panjang akan cukup membahayakan transmisi, lho.
Hal ini membuat komponen di dalam transmisi tidak terlumasi, lantaran olinya lama kelamaan berkurang kapasitasnya.
Komponen di dalam transmisi seperti plat kopling lama-lama menjadi panas dan berakibat gosong.
Untuk itu penting sekali mengecek volume oli transmisi agar tidak berkurang sedikitpun melalui dipstick yang sudah disediakan oleh pabrikan.
Sulit Pindah Gigi
Gejala kerusakan transmisi mobil lainnya yakni sulit pindah gigi.
Transmisi yang sudah mulai bermasalah biasanya akan sulit memindahkan gigi saat berjalan, baik itu manual atau otomatis.
Pada mobil manual masalahnya bisa saja terjadi di area kopling, sedangkan di mobil matik masalahnya bisa lebih kompleks.
Di mobil matik kecepatan tertentu, transmisi akan terasa lambat berpindah gigi.
Seharusnya di rpm 3.000 ke atas sudah berganti gigi, ini malah tetap di posisi gigi 2 sehingga mesin mobil terasa menggerung.
Kalau merasakan gejala seperti ini, ada baiknya segera membawa ke bengkel untuk dilakukan pengecekan.
Respons Telat
Transmisi mobil yang mulai bermasalah biasanya menimbulkan gejala respons yang cukup telat.
Pernah merasakan ketika sudah masuk posisi D tetapi mobil tidak bergerak, nah ini jadi salah satu ciri-ciri transmisi mobil mulai bermasalah.
Jika sudah merasakan dengan respon telat seperti ini, Carmudian wajib waspada dengan transmisi mobil kesayangan di rumah.
Ada kemungkinan komponen di dalam transmisi sudah mulai ada kerusakan sehingga tidak bekerja normal dan maksimal.
Kalau sudah seperti ini, langsung segera periksa komponen transmisi mobil.
Suara Dengung
Ketika enak berkendara, tiba-tiba ada suara dengung. Setiap harinya suara dengung tersebut semakin kencang dan mengganggu.
Jika mendengar dengung seperti ini, bisa saja ini menjadi salah satu gejala kerusakan pada transmisi mobil.
Dengungan ini bisa berasal dari komponen internal transmisi mobil yang kekurangan pelumas saat bekerja.
Adanya suara dengung diakibatkan oleh benturan komponen karena kurangnya pelumasan akibat adanya kebocoran oli transmisi.
Di mobil matik biasanya dengung berasal dari komponen bernama converter yang kurang pelumasan.
Maka dari itu, penting sekali menjaga volume oli transmisi agar tidak mengalami pengurangan sama sekali saat pemakaian.
Bau Terbakar
Gejala kerusakan transmisi mobil lain bisa juga menimbulkan bau-bauan. Loh, kok bisa?
Pada dasarnya fungsi lain oli transmisi selain untuk melumasi bisa juga untuk menjaga suhu komponen transmisi agar tetap dingin.
Bahkan beberapa jenis mobil memiliki jalur pendinginan transmisi yang diarahkan ke radiator supaya transmisi tidak overheat atau kepanasan.
Umumnya bau gosong terbakar ini disebabkan karena oli transmisi kepanasan. Sebabnya pun bermacam-macam bisa dari kurangnya oli transmisi hingga oli transmisi yang mulai kotor.
Bisa juga bau gosong ini berasal dari plat kopling dan komponen internal transmisi lain yang terbakar.
Kalau sudah mencium bau gosong, Carmudian wajib curiga ya.
Check Engine Nyala
Lagi enak-enak berkendara, eh check engine di instrument cluster menyala. Ini bisa jadi salah satu gejala kerusakan pada transmisi mobil, lho.
Lampu check engine pada mobil modern berfungsi mengidentifikasi adanya malfungsi komponen.
Kalau sudah menyala seperti ini, lebih baik jangan didiamkan dan segera lakukan pemeriksaan ke bengkel.
Di mobil modern, adanya kerusakan bisa dilihat menggunakan scanner. Scanner ini bisa membaca beragam malfungsi yang terjadi.
Bahkan ketika transmisi ada kerusakan pun bisa diketahui ketika melakukan scan menggunakan komputer.
Sebab seluruh komponen di mobil modern sudah menggunakan sensor yang langsung terhubung dengan ECU.
Bergetar
Ciri-ciri atau gejala kerusakan transmisi mobil lain adalah mobil yang terasa lebih bergetar dibanding biasanya.
Padahal biasanya mobil tetap tenang di jalanan yang mulus sekalipun.
Biasanya gejala ini bisa dirasakan ketika mobil melewati jalan dengan kontur menanjak yang cukup tajam.
Masalah seperti ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti RPM yang rendah hingga performa transmisi yang mulai menurun.
Untuk itu lakukan pengecekan rutin untuk mencari penyebab masalah dari mobil kesayangan Anda guna diperbaiki secepatnya.
Selip
Gejala kerusakan transmisi mobil yang lain bisa juga selip.
Sejatinya saat berkendara transmisi akan tetap di posisi yang sudah ditentukan oleh pengemudi dan komputer akan secara otomatis memindahkan gigi di RPM tertentu.
Di beberapa kasus, sering ditemui masalah gigi yang selip. Misalnya dari posisi D tiba-tiba berpindah ke N tanpa tuas transmisi dipindahkan.
Atau bisa juga sedang enak berkendara di gigi 2 posisi D tiba-tiba turun menjadi gigi 1 yang mengakibatkan mobil menjadi seperti engine brake.
Jika sering mengalami hal seperti ini, bisa jadi gejala kerusakan transmisi mobil tersebut sudah cukup mengkhawatirkan.
Bahkan lama-kelamaan bisa menimbulkan masalah sehingga pengendara kehilangan kendali dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Terasa Ada Hentakan
Gejala lainnya bisa juga memiliki ciri berupa hentakan.
Pada saat memindahkan tuas transmisi matik dari P ke D, seharusnya tidak terjadi hentakan apapun.
Jika saat memindahkan tuas tersebut terasa ada hentakan, bisa jadi ini menjadi gejala kerusakan transmisi pada mobil matik.
Hentakan ini terasa beragam, mulai dari ringan hingga cukup mengagetkan.
Seharusnya ketika pindah gigi dari P ke D atau dari D ke R tidak akan ada hentakan sama sekali pada mobil.
Hentakan ini terkadang menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan kecemasan bagi pemilik mobil itu sendiri.
Kesimpulan
Setelah membahas mengenai berbagai gejala kerusakan pada transmisi mobil, Carmudian sudah seharusnya memahami ciri-ciri tersebut.
Ciri-ciri yang ada di atas umumnya sering dialami oleh para pemilik mobil.
Sebaiknya jangan menganggap remeh untuk rutin mengganti dan mengecek komponen pada transmisi kendaraan.
Lakukan penggantian oli transmisi setiap 15 ribu km sekali dan mengecek kolong area transmisi untuk melihat kondisi seal-seal.
Dengan melakukan perawatan rutin, maka Anda juga turut menjaga keawetan transmisi mobil.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post 9 Gejala Kerusakan Transmisi Mobil, Jangan Diabaikan! first appeared on Carmudi Indonesia.