Jangan Panik Dulu Kalau Rem Mobil Keras atau “Bagel”, Ini Sebabnya
Penyebab rem mobil keras atau yang sering disebut “ngebagel” biasanya disebabkan adanya penyumbatan di dalam sistem pengereman.
Kondisi seperti ini jelas tak bisa dibiarkan karena dapat mengancam keselamatan.
Sebuah mobil memiliki banyak bagian yang harus dipastikan bekerja dengan sempurna agar aman dan nyaman digunakan sehari-hari. Hal ini termasuk sistem pengereman yang merupakan aspek penting pada sisi keselamatan.
Bagi konsumen pembeli mobil baru mungkin tak perlu terlalu pusing. Pada masa-masa awal penggunaan biasanya mobil masih dalam kondisi yang baik.
Tapi lain cerita bagi mereka yang memiliki mobil dengan usia tahunan. Atau bagi mereka yang sedang berencana membeli mobil bekas.
Pengecekan sistem pengereman patut dilakukan dengan lebih teliti untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
>>>>> Cek deretan mobil bekas berkualitas dari penjual terpercaya di sini!
Rem Mobil Keras atau “Ngebagel”
Ada beberapa masalah yang bisa menghampiri sistem pengereman mobil.
Contohnya muncul bunyi saat rem diinjak hingga rem kurang “menggigit” alias tidak pakem. Di samping itu, masalah yang juga sering ditemui ialah injakan pedal rem mobil terasa keras.
Utamanya saat mesin dalam kondisi menyala. Karena jika pedal rem terasa keras diinjak saat mesin mati adalah kondisi wajar.
Baca Juga: Gejala Kerusakan Rem Mobil, Bukan Hanya Pedal Keras dan Bergetar
Apa Akibatnya Jika Rem Mobil Keras?
Sistem pengereman mobil dan kendaraan pada umumnya bekerja dengan memanfaatkan gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan bidang pengeremannya. Pada mobil-mobil modern biasanya menggunakan rem cakram untuk roda depan dan rem tromol di roda belakang.
Ambil contoh rem cakram, kampas rem akan bergerak “menjepit” piringannya berdasarkan dorongan dari piston yang ada di kaliper. Ketika rem mobil keras atau “ngebagel” maka piston tidak bisa memberikan dorongan yang dibutuhkan oleh kampas rem.
Akibatnya performa pengereman jadi berkurang atau malah menyebabkan rem blong. Jika diteliti lebih dalam lagi akan ditemukan beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya hal ini. Contohnya, terjadi penyumbatan di brake vacuum hose dan sebagainya.
Untuk penyebab lebih lengkapnya mari simak informasi di bawah ini.
Brake Vacuum Hose Tersumbat Kotoran
Pertama-tama mari simak terlebih dahulu fungsi komponen ini. Brake vacuum hose juga sering disebut sebagai selang vakum rem atau selang booster rem.
Komponen ini menghubungkan pompa vakum dengan booster rem. Pada dasarnya brake vacuum hose berfungsi menyalurkan udara yang diperlukan booster rem untuk menekan kaliper. Udara tersebut didapat dari bagian intake manifold.
Ada kalanya kotoran bisa ikut masuk ke dalam saluran ini. Lama-lama kotoran tersebut menumpuk dan menghambat aliran udaranya.
Akibatnya bisa ditebak, booster rem tidak mendapat udara yang dibutuhkan menekan kaliper. Pengemudi pun akan merasa injakan pedal rem remnya mengeras.
Fungsi komponen ini sangat krusial pada sistem pengereman mobil.
Sedikit menengok sejarah, pada tahun 2020 Toyota pernah melakukan recall Innova dan Fortuner periode produksi Agustus 2019. Masalahnya, brake vacuum hose mobil tersebut diduga bisa mengalami perubahan bentuk sehingga mengganggu performa pengereman.
>>>>> Cek deretan mobil bekas berkualitas dari penjual terpercaya di sini!
Karet Membran Booster Rem Sudah Getas
Injakan pedal rem keras juga bisa disebabkan oleh masalah yang terjadi pada booster rem. Sebagai informasi, komponen ini memiliki bentuk seperti tabung dengan diameter cukup lebar. Mirip dua buah mangkuk yang disatukan.
Di dalamnya terdapat membran atau lapisan-lapisan yang terbuat dari besi dan karet. Keberadaannya diperlukan untuk menciptakan sekat antara bagian yang memiliki kevakuman konstan dan variabel atau berubah-ubah tergantung dari tekanan pedal rem.
Membran besi dan karet tersebut akan bergerak maju dan mundur ketika pedal rem dioperasikan. Sialnya, seiring dengan usia pakai kendaraan maka lapisan yang terbuat dari karet bisa getas sehingga mengurangi elastisitasnya.
Pada kondisi semacam ini pengemudi akan merasakan injakan pedal rem yang keras. Di samping itu, lapisan yang terbuat dari besi juga bisa mengalami penurunan kondisi, misalnya karat.
Terlebih lagi jika terjadi kebocoran minyak rem yang menyusup masuk dari master cylinder di depan booster rem. Sifat minyak rem yang korosif dipastikan akan merusak bagian dalam booster rem.
Wheel Cylinder Rusak
Penyebab rem mobil keras juga bisa dikarenakan kerusakan wheel cylinder. Komponen ini bisa ditemui pada setiap roda yang dilengkapi dengan rem tromol, umumnya roda belakang.
Wheel cylinder memiliki bentuk tabung memanjang dengan ukurannya terbilang kecil. Komponen ini terhubung dengan kampas rem dan berada di bagian atas tromol.
Adapun fungsinya mirip dengan kaliper pada rem cakram. Yakni meneruskan dorongan hidrolik dari master rem menjadi tenaga mekanik untuk menggerakkan kampas rem.
Dengan begitu kampas rem bisa “bertemu” dengan bidang pengereman. Gesekan yang jadi pada akhirnya akan memperlambat dan menghentikan laju mobil.
Wheel cylinder itu sendiri terbagi dalam dua jenis, tergantung tipe tromol yang digunakan. Tromol tipe leading trailing menggunakan wheel cylinder yang memiliki dua buah piston. Sedangkan tromol uni servo menggunakan wheel cylinder yang hanya dilengkapi satu piston.
Komponen ini terdiri dari beberapa bagian. Paling ujung terlihat ada karet yang disebut boots kemudian di baliknya terdapat piston, seal, dan pegas.
Komponen ini juga dilengkapi dengan bleeder screw yang berguna untuk membuang angin dari sistem hidrolik pengereman.
Kampas Rem Habis
Dirangkum dari situs web Auto2000, permasalahan yang terjadi pada sistem pengereman seringkali berhubungan dengan kampas rem. Hal ini termasuk ketika rem mobil keras atau “ngebagel” saat diinjak.
Dijelaskan bahwa kondisi tersebut akan makin terasa jika kampas rem yang habis hanya di satu sisi roda. Entah hanya bagian kiri atau kanan saja.
Terdapat beberapa cara untuk mendeteksinya selain dari injakan pedal rem yang keras. Disebutkan, salah satu ciri kampas rem habis ialah munculnya bau hangus ketika rem dioperasikan.
Untuk diketahui, kampas rem memiliki jadwal penggantian berkala yang direkomendasikan oleh pabrikan. Mayoritas menyarankan penggantian kampas rem setiap 60.000—70.000 km untuk mobil dengan transmisi manual dan 35.000—40.000 km untuk mobil dengan transmisi otomatis.
Baca Juga: Mulai Nggak Pakem, Ini Tanda Kampas Rem Mobil Habis
>>>>> Cek deretan mobil bekas berkualitas dari penjual terpercaya di sini!
Cegah Rem Mobil Keras dengan Perawatan Rutin
Dapat disimpulkan bahwa rem mobil keras merupakan salah satu masalah yang mesti diantisipasi oleh para pemilik mobil. Begitu pula oleh konsumen yang hendak membeli mobil bekas.
Pengecekan untuk bagian ini harus dilakukan sebelum meminang mobil yang diinginkan.
Adapun penyebab injakan pedal rem keras atau “ngebagel”, antara lain brake vacuum hose tersumbat, gangguan fungsi booster rem, wheel cylinder rusak, dan kampas rem yang sudah habis.
Masalah-masalah semacam itu dapat diantisipasi dengan melakukan perawatan rutin kendaraan. Hal yang tak kalah penting namun belum disinggung ialah rutin melakukan pengecekan minyak.
Langkah tersebut bisa dilakukan setiap minggu jika mobil rutin digunakan harian. Jumlah minyak rem bisa berkurang seiring dengan penggunaan.
Penggantian secara rutin juga perlu dilakukan. Kebanyakan pabrikan menyarankan penggantian minyak mobil dilakukan setiap 40.000 km. Di samping itu, penting juga untuk menggunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi mobil.
Baca Juga: Penyebab Rem Mobil Blong dan Cara Mengatasinya
>>>>> Cek deretan mobil bekas berkualitas dari penjual terpercaya di sini!
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Jangan Panik Dulu Kalau Rem Mobil Keras atau “Bagel”, Ini Sebabnya first appeared on Carmudi Indonesia.