Yuk, Kenalan dengan Propeller Shaft, Apa Sih Fungsinya?
Kata propeller shaft mungkin akan terdengar kurang familiar di telinga orang awam, tapi bagi car enthusiast komponen ini cukup beken, lho.
Kali ini kami akan membahas mengenai apa saja fungsi, jenis, dan prinsip kerja dari propeller shaft itu sendiri.
Sebagai pengguna mobil sebenarnya kita wajib tahu tentang komponen penggerak apa saja yang ada di kendaraan.
Tujuannya agar pengetahuan tentang kendaraan bisa lebih paham dan ke depannya diharapkan mampu menjelaskan hal ini ke orang lain.
Yuk, kita bahas bersama-sama apa itu propeller shaft.
Fungsi Propeller Shaft
Komponen Propeller Shaft sejatinya terpasang pada bagian bawah atau kolong kendaraan yang tugasnya menyalurkan tenaga mesin dari transmisi ke differential.
Benda ini punya julukan lain sebagai poros propeller yang terpasang pada mobil dengan penggerak roda belakang.
Poros propeller yang tersemat pada mobil berbentuk seperti selongsong dan terbuat dari material baja, sehingga sangat kuat.
Lewat bentuk ini, propeller akan dengan mudah menyalurkan tenaga dari transmisi ke berbagai komponen yang ada di mobil.
Propeller shaft harus dirancang dengan kuat dan seimbang untuk menangani torsi yang dihasilkan oleh mesin kendaraan.
Diharapkan adanya komponen ini mampu membantu menjaga stabilitas kendaraan dan mengurangi getaran yang dapat dirasakan dari dalam kabin.
Komponen ini juga harus mampu menyesuaikan perubahan sudut, panjang, atau rotasi poros yang terjadi akibat pergerakan suspensi atau perubahan ketinggian roda kendaraan.
Baca juga: TIPS: Mengatasi Suara Bising Gardan Toyota Kijang Lawas
Supaya lebih paham, ketahui dulu beberapa fungsi komponen pada Propeller Shaft:
- Transfer Daya: selongsong akan menerima daya dari transmisi kendaraan dan meneruskannya ke differential. Differential kemudian membagi daya tersebut ke roda-roda kendaraan.
- Mengatasi Sudut: komponen ini harus mampu menyesuaikan perubahan sudut antara transmisi dan differential, terutama pada kendaraan dengan suspensi yang bergerak atau pada situasi di mana roda kendaraan bergerak dengan ketinggian yang berbeda.
- Transmisi Torsi: mampu menangani torsi (putaran) yang dihasilkan oleh mesin kendaraan. Ini membutuhkan material yang kuat dan desain yang tahan terhadap beban berat.
- Stabilitas: menyeimbangkan dengan baik sekaligus membantu menjaga stabilitas kendaraan, mengurangi getaran yang dapat dirasakan di dalam kabin, dan mencegah kerusakan komponen lainnya akibat getaran berlebih.
- Fleksibilitas: komponen harus bersifat fleksibel untuk menyerap getaran dan pergerakan yang disebabkan oleh perubahan dalam sudut, panjang, atau rotasi poros.
- Perawatan dan Pemeriksaan: sejatinya komponen ini tetap membutuhkan perawatan dan pemeriksaan berkala untuk memastikan bahwa tidak ada keausan berlebih atau kerusakan yang dapat mengganggu kinerja atau keamanan kendaraan.
Jenis Propeller Shaft
Berdasarkan konfigurasi dan desain, terdapat beberapa jenis propeller shaft yang umumnya digunakan dalam kendaraan. Beberapa di antaranya seperti di bawah ini.
Solid
Ini adalah jenis yang terbuat dari satu bagian logam masif. Jenis solid ini tidak memiliki bagian yang dapat bergerak atau fleksibel.
Meskipun sederhana dalam desain, propeller shaft tetap cenderung lebih kuat dan tahan terhadap torsi.
Namun, jenis ini kurang dapat menyerap getaran dan kejutan karena kurangnya fleksibilitas.
Engsel (Universal Joint)
Lalu ada jenis yang menggunakan universal joint (engsel universal) di salah satu atau kedua ujungnya.
Universal joint memungkinkan untuk menyesuaikan sudut antara bagian yang berputar. Ini memberikan fleksibilitas yang diperlukan ketika suspensi bergerak atau saat terjadi perubahan ketinggian roda.
Jenis dengan universal joint lebih fleksibel dalam menangani sudut dan pergerakan, tetapi bagian engsel tersebut membutuhkan perawatan dan dapat menjadi titik kelemahan yang potensial.
Teleskopik (Telescopic)
Kemudian jenis teleskopik memiliki desain yang dapat dipanjangkan atau dipersingkat.
Ini memungkinkan untuk penyesuaian panjang sehingga dapat mengatasi perubahan panjang suspensi atau pergerakan saat kendaraan bergerak.
Jenis selongsong model teleskopik biasanya digunakan pada kendaraan off-road atau yang memiliki pergerakan suspensi yang signifikan.
Berlapis (Composite)
Jenis lainnya hadir dengan terbuat dari material komposit, seperti serat karbon atau serat kaca yang diperkuat dengan resin.
Komponen berlapis ini menawarkan kekuatan yang tinggi dengan bobot yang lebih ringan daripada material logam tradisional yang umum digunakan.
Menariknya, keunggulan jenis ini memiliki sifat isolasi getaran yang jauh lebih baik dibanding jenis lainnya.
Baca juga: 7 Penyebab Bunyi Saat Mobil Sedang Mundur, Waspada!
Deretan Komponen pada Propeller Shaft
Komponen ini sejatinya terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk mentransfer daya dari transmisi kendaraan ke differential atau poros roda.
Komponen-komponen ini dapat bervariasi tergantung pada desain kendaraan dan jenis yang digunakan.
- Tabung Propeller Shaft: Bagian utama dari poros penggerak yang berbentuk tabung logam. Tabung ini menjadi struktur utama yang menghubungkan antara transmisi dengan differential atau poros roda.
- Yoke (Engsel): Yoke adalah bagian di ujung propeller yang terhubung ke transmisi atau differential. Biasanya terdapat engsel atau koneksi khusus di sini yang memungkinkan propeller berputar dan menyesuaikan sudut.
- Flange: Komponen ini terletak di kedua ujung propeller dan berfungsi sebagai penghubung dengan komponen lainnya, seperti differential atau poros roda. Flange sering menggunakan baut-baut untuk mengamankan propeller dengan komponen lain.
- Universal Joint (Engsel Universal): Universal joint adalah komponen yang memungkinkan propeller untuk menyesuaikan sudut di antara bagian yang berputar, membantu mentransfer daya ke differential atau roda-roda dengan tetap mempertahankan fleksibilitas
- Bearing (Bantalan): Bantalan digunakan untuk mendukung poros penggerak agar dapat berputar dengan lancar. Komponen ini biasanya terletak di beberapa titik di sepanjang tabung propeller.
- Balancing Weights (Bobot Penyeimbang): Beberapa propeller memiliki bobot penyeimbang yang dipasang di beberapa lokasi untuk mengurangi getaran yang dapat ditimbulkan oleh putaran propeller.
- Boot (Pelindung): Pada propeller dengan universal joint, boot atau pelindung sering dipasang di sekitar joint untuk melindungi dari debu, kotoran, atau elemen lain yang dapat merusak komponen internal.
- Telescopic Mechanism (Mekanisme Teleskopik): Propeller jenis teleskopik terdapat mekanisme yang memungkinkan poros untuk dapat diperpanjang atau dipersingkat sesuai dengan pergerakan suspensi atau perubahan panjang yang diperlukan.
Jenis Sambungan Propeller
Sebagai komponen penyambung, propeller tak bekerja sendirian. Ia ditemani beberapa komponen penunjang lain seperti di bawah ini.
- Flexible Joint
Salah satu komponen yang terdapat pada propeller adalah flexible joint. Jenis yang satu ini terdiri dari karet kopling keras dan terdapat di antara dua yoke berbentuk kaki tiga.
- Constant Velocity Joint
Jenis kedua bernama constant velocity joint yang berfungsi untuk membantu proses pemindahan tenaga dengan lembut.
- Trunion Joint
Selanjutnya adalah trunion joint yang dibuat dengan kombinasi berbagai jenis hooke’s dan slip joint.
Di dalamnya terdapat sebuah tali yang berfungsi untuk membantu proses masuknya poros propeller ke ujung pin.
Namun, sebenarnya untuk model yang satu ini sudah jarang digunakan karena trunion joint tidak mampu memberikan tenaga putar maksimal dibanding jenis lainnya.
- Slip Joint
Jenis lain bernama slip joint yang berfungsi untuk mengatur perubahan panjang pada poros propeller ke bagian differential.
Hal ini juga dapat membantu menjaga jarak antara propeller dengan differential agar bisa bekerja dengan baik.
- Hooke’s Joint
Sesuai dengan fungsi propeller adalah memindahkan tenaga penggerak ke bagian differential agar roda kendaraan dapat bekerja dengan maksimal.
Sedangkan hookes joint dibagi lagi menjadi 2 macam tipe lagi yaitu tipe shell bearing cup.
Jenis kedua bernama tipe solid bearing cup.
Perbedaan di antara keduanya adalah yang pertama bisa dibongkar sedangkan untuk bearing cup tidak.
Baca juga: Fungsi Camshaft Mesin Mobil, Penting Dukung Kerja Valve dan Air Flow
Kesimpulan
Dari benang merah di atas, dapat disimpulkan jika komponen ini terbilang sangat penting dalam penyaluran tenaga di mobil.
Tanpa adanya propeller shaft, bisa dipastikan tenaga dari transmisi tidak akan tersalurkan dengan baik ke penggerak roda.
Maka dari itu, penting sekali mengetahui komponen yang ada di dalam mobil ini.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Yuk, Kenalan dengan Propeller Shaft, Apa Sih Fungsinya? first appeared on Carmudi Indonesia.