BateraiBeritaBerita otomotifmobil listrikNewsRepost #carmudiSumber informasi

Sejarah dan Fakta Menarik Baterai Mobil Listrik, Pantas Harganya Mahal

Informasi tentang baterai mobil listrik kerap dicari seiring meningkatnya minat masyarakat Indonesia atas kendaraan listrik.

Pemerintah ingin mengintegrasikan seluruh kekayaan alam untuk menjadi satu barang yang dibutuhkan, yaitu baterai dan komponennya sehingga ekosistem mobil listrik besar dapat tercipta.

Baterai Suzuki Ertiga Hybrid

Baterai Ertiga Hybrid. (Foto: Suzuki)

Namun, merealisasikan keinginan tersebut bukan hal yang mudah.

Ada tantangan yang harus dihadapi, yakni lokasi berbagai hasil tambang tersebar di beragam wilayah Indonesia.

Misalnya, Nikel di Sulawesi, Tembaga di Papua, Timah di Bangka Belitung, dan lain-lain.

Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah pun menargetkan ada 400 ribu kendaraan listrik di Indonesia pada 2025 mendatang.

Diklaim sudah ada komitmen serta kerja sama antara Pemerintah, masyarakat, dan swasta yang baik untuk mencapai target tersebut.

Saat ini, terdapat berbagai jenis mobil listrik yang ditawarkan untuk masyarakat Tanah Air, mulai dari HEV (Hybrid Electric Vehicle), PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle), dan lain-lain.

Sementara itu, beberapa model mobil ini di Indonesia seperti Hyundai Ioniq 5, Hyundai Kona Electric, Wuling Air EV, dan sebagainya.

Sejarah Baterai dan Mobil Listrik

Berdasarkan penelusuran Carmudi, mobil listrik sudah ada sejak 1800-an.

Mobil ini pertama kali dirancang Robert Anderson dan Thomas Davenport pada tahun tersebut.

Jika Carmudian melakukan penelusuran di internet dengan kata kunci “first electric car”, akan muncul nama Robert Anderson yang dikenal sebagai penemu mobil listrik pertama pada 1830-an.

Ada beberapa penemu yang melakukan eksperimen terkait dengan pembuatan mobil listrik di masa itu.

Di masa sekarang, sebagian besar orang mungkin tidak mengetahui Robert Anderson.

Mereka hanya tahu Elon Musk sebagai pendiri merek Tesla.

baterai mobil listrik

Baterai mobil listrik. (Foto: Carmudi)

Tesla pertama kali memasarkan mobil listriknya, Roadster, pada tahun 2008 yang cukup banyak diminati hingga sekarang.

Di sisi lain, mengenai baterai mobil listrik, tentu dulu teknologi perkembangan baterai tersebut belum secanggih masa kini.

Robert Anderson dan Thomas Davenport baru dapat menggunakan baterai yang tidak bisa diisi ulang.

Baru pada era 1860-an, Gaston Plante dari Prancis menemukan rechargeable lead-acid battery.

Kemudian, Camille Faure dari negara yang sama menyempurnakan desain baterai yang bisa dicas.

Hal ini membuat mobil listrik dinilai aman digunakan serta praktis.

Bahkan, mobil ini sempat populer di masa itu.

Namun, popularitas mobil listrik sempat meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang semakin maju.

Selain itu, harga mobil konvensional yang lebih murah juga menjadi alasan lain mobil listrik jadi kurang diminati.

Tapi sekarang, mobil listrik kembali populer.

Seperti diketahui, Pemerintah saat ini tengah berupaya membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Cicilan Kredit Kia EV6 GT-Line

Tampilan mobil listrik. (Foto: Carmudi)

Sebagai informasi, sejarah mobil listrik di Indonesia baru dimulai pada tahun 2012.

Meskipun pengembangan mobil ini sering mengalami masalah, tapi pengembangannya kini sangat didorong oleh Pemerintah.

Fakta Baterai dan Mobil Listrik

Ada beberapa fakta menarik mengenai baterai dan mobil listrik.

Berikut ini adalah fakta-faktanya yang Carmudi rangkum dari berbagai sumber.

Harga Mobil Listrik Mahal

Hyundai Ioniq 5

Hyundai Ioniq 5. (Foto: Carmudi)

Sebagian besar mobil listrik yang ditawarkan di Indonesia mahal.

Contohnya, Hyundai Ioniq 5 yang kini dibanderol Rp748-859 juta, Kia EV6 Rp1,299 miliar, dan lain-lain.

Mungkin Carmudian bertanya-tanya, kenapa harga mobil listrik bisa mahal?

Jawabannya sederhana, yaitu sulitnya mendapatkan bahan baku lithium yang digunakan.

Harus ditambang, lalu diproses dalam waktu yang cukup lama.

Meski demikian, Indonesia mempunyai stok yang melimpah.

Sebagai informasi, sebagian besar motor maupun mobil listrik yang ada saat ini menggunakan baterai lithium.

Baterai berfungsi untuk menyimpan energinya di mana menjadi komponen inti atau bisa dibilang “nyawa” kendaraan listrik.

Bahan Baku Punya Berbagai Manfaat

Baterai lithium pada kendaraan listrik terbuat dari berbagai bahan baku, di antaranya kobalt.

Namun saat ini, yang tengah jadi perbincangan hangat adalah nikel.

Tidak hanya bisa digunakan sebagai bahan baku baterai lithium, nikel juga punya manfaat lain untuk kehidupan sehari-hari.

Salah satunya, sebagai bahan campuran untuk membuat stainless steel di mana dapat dijumpai pada perabot rumah tangga seperti sendok, garpu, dan lainnya.

Selain itu, beberapa komponen kendaraan juga menggunakan nikel sebagai campurannya, seperti pelek, knalpot, dan sebagainya.

Tak ketinggalan, nikel turut jadi bahan baku baterai lithium seperti yang ada pada telepon genggam dan peralatan elektronik lain.

Harga Baterai Mobil Listrik Mahal

Mungkin sudah bukan rahasia umum bahwa harga baterai mobil listrik juga mahal.

Baterai tersebut dapat memakan biaya 10 hingga 60 persen dari harga keseluruhan mobil tersebut.

Baterai Mobil Listrik Hyundai

Baterai Hyundai Ioniq 5. (Foto: Santo/Carmudi)

Di Amerika Serikat, harga baterai ini terbilang fantastis di mana dibanderol sekitar 13.500 dolar AS atau Rp189 jutaan.

Namun, sebagai catatan, angka tersebut adalah harga baterai mobil Tesla di mana harga mobilnya sendiri memang mahal sekali.

Komponen Mobil Listrik

Berikut beberapa komponen yang umumnya ada pada mobil listrik.

Traction Battery Pack

Komponen mobil listrik satu ini berfungsi menyimpan serta mengalirkan arus listrik secara searah (Direct Current (DC) ke inverter yang nanti digunakan untuk menggerakkan motor traksi.

Traction Battery Pack akan langsung memindahkan arus listrik ini saat controller mengirimkan sinyal untuk menggerakkan motor traksi.

Pada umumnya, traction battery pack berjenis lithium-ion di mana memiliki beberapa keunggulan seperti punya daya tahan baik.

Baik Hyundai Ioniq 5 maupun Kona Electric sama-sama mengandalkan baterai lithium-ion polymer.

Traction Motor

Traction motor atau motor traksi merupakan sebuah dinamo listrik yang berguna untuk menggerakkan roda dan transmisi.

Komponen ini bisa dibilang menjadi salah satu komponen mobil listrik paling penting di mana dapat mempengaruhi performa mobilnya.

Jenis motor traksi yang paling banyak digunakan berupa Brushless DC Traction Motor (BLDC).

Untuk jenis Battery Electric Vehicle (BEV), motor tersebut menggantikan fungsi Internal Combustion Engine (ICE).

Charger

Charger tentu juga termasuk komponen mobil listrik yang fungsinya untuk mengisi daya baterai mobil tersebut.

Charger mengubah listrik Alternating Current (AC) menjadi DC untuk disimpan dalam baterai.

Sebenarnya, charger tidak benar-benar wajib ada di mobil listrik alias sebagai komponen pendukung.

Hal ini dikarenakan ada sejumlah tipe mobil listrik yang tidak membutuhkan casan untuk mengisi daya listrik pada mobilnya.

Secara umum, terdapat dua jenis casan mobil listrik.

Pertama, on board charger yang umumnya disematkan di dalam interior mobil ini.

Kedua, off board charger yang terdapat di luar eksterior mobil listrik.

Mobil dengan on board charger akan menerima arus bolak-balik (AC), sedangkan mobil dengan off board charger akan mendapat arus searah charging port sebagai titik referensinya.

Penulis: Nadya Andari
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

The post Sejarah dan Fakta Menarik Baterai Mobil Listrik, Pantas Harganya Mahal first appeared on Carmudi Indonesia.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker