BeritaBerita otomotifMotor HondaNewsRepost #carmudiSepeda motor

Rangka eSAF Motor Honda Gampang Patah, AHM Dinilai Harus Recall

Jakarta — Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengatakan bahwa PT Astra Honda Motor (AHM) harus melakukan recall pada sepeda motor Honda dengan rangka eSAF.

Rangka eSAF yang digunakan pada motor Honda ini dinilai mudah karatan dan patah, sehingga membahayakan konsumen.

Hal tersebut disampaikan oleh Rizal Halim, Ketua BPKN dikutip dari laman resmi, Jumat (25/8/2023).

“Saya rasa kalau memang harus recall, ya harus di-recall. Karena ini taruhannya nyawa jika terjadi (patah) di jalan raya,” ujarnya.

Rizal mengatakan bila kejadian rangka eSAF yang patah terjadi secara massal, Pemerintah akan memberikan rekomendasi dan peringatan.

rangka esaf ahm

Rekomendasi dan peringatan tersebut nantinya akan mengarahkan kepada produsen untuk segera melakukan recall.

Recall ini terjadi apabila produk baru masih dalam masa garansi kurang dari 1 tahun dan terjadi secara massal maka disinyalir ada produk gagal, itu harus recall,” sambungnya.

Namun, akan berbeda jika produk tersebut sudah digunakan di atas 5 tahun dan penggunanya berbeda-beda sehingga produsen akan sulit melakukan recall.

Melihat panasnya atmosfer pemberitaan terkait rangka eSAF yang mudah patah dan karat ini menjadi catatan serius bagi industri otomotif.

“Saya pikir Astra Honda harus bisa mengidentifikasi produksi batch mana saja yang bermasalah dan harus ditarik produk mana yang gagal, mungkin saja rangka lepas dari kontrol (QC). Ini harus harus menjadi catatan serius bagi teman-teman industri, khususnya di Honda,” tegasnya

rangka esaf honda berkarat

Jika tak mampu melakukan recall, maka BPKN menilai AHM bisa memberikan klaim garansi penggantian komponen kepada konsumen yang terdampak.

“Kalau memang tidak terjadi massal dan masih dalam garansi itu bisa dikembalikan. Karena bila masih dalam garansi harus diperbaiki, kembalikan, atau diganti,” kata Rizal.

Klarifikasi Bikin Geram Warganet

Maraknya kejadian rangka eSAF yang patah dan mudah keropos akibat karat membuat AHM merilis video di laman Instagram @welovehonda_id.

Dalam unggahan tersebut dikatakan jika warna coklat yang ada pada rangka bukanlah karat, melainkat silikat.

Akan tetapi unggahan tersebut dinilai tidak bisa menjawab pertanyaan konsumen tentang mengapa rangka ini mudah patah.

Sedangkan Honda menjawab melalui klarifikasi warna coklat tersebut bukanlah karat, tetapi silikat.

Video unggahan tersebut sontak membuat para pengguna semakin geram dan marah melihat jawaban yang dilontarkan oleh “sang market leader“.

AHM Tengah Melakukan Pendataan

Ahmad Muhibbudin, General Manager Corporate Communication AHM mengaku tengah mendata para pemilik yang mengalami kejadian ini.

Menurutnya konsumen tak perlu khawatir untuk melakukan pengecekan di bengkel resmi motor Honda, AHASS.

Jika ada kesalahan dalam pembuatan dan masih masa garansi, maka Honda akan mengganti komponen tersebut sesuai prosedur yang ada.

Spesifikasi Honda Vario 160

(Foto: Honda)

“Selama masa garansi (akan diganti). Garansi rangka dan sistem kelistrikan selama 1 tahun atau 10 ribu kilometer tergantung mana yang lebih dulu dicapai,” ujarnya.

Rangka eSAF, “enhanced Smart Architecture Frame” dirilis pada 2019.

Komponen ini diklaim terbuat menggunakan material plat baja yang ditekan dan dilas menggunakan las laser.

Penggunaan rangka ini diklaim membuat bobot sepeda motor menjadi ringan, irit BBM, handling lebih baik, dan membuat ruang bagasi menjadi lebih lega.

Beberapa sepeda motor buatan AHM yang menggunakan rangka eSAF ini di antaranya Genio, Scoopy, BeAT, dan Vario 160.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

The post Rangka eSAF Motor Honda Gampang Patah, AHM Dinilai Harus Recall first appeared on Carmudi Indonesia.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker