Industri otomotif bisa dibilang akan mencapai inovasi tertingginya di abad ini dengan kemunculan mobil tanpa supir. Mobil yang mampu berjalan sendiri ini memang sudah eksis, namun saat ini masih dalam tahap pengujian.

Rencana besarnya digagas salah satunya oleh perusahaan transportasi berbasis online Uber dan Lyft. Keduanya menargetkan transportasi berbasis online tanpa supir akan terealisasi dan mengisi peradaban baru pada dekade berikutnya.

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian jika mobil tanpa supir ini benar-benar terwujud. Seperti misalnya jumlah pejalan kaki yang menurun drastis dengan segala macam interaksinya hingga hilangnya lapangan pekerjaan bagi supir.

Berikut ini adalah prediksi saat mobil tanpa supir menjadi trasnportasi sehari-hari:

Perusahaan Asuransi Kolaps

Saat ini para supir atau pemilik mobil sangat disarankan untuk mengasuransikan mobil mereka. Ini dimaksudkan agar segala bentuk kerugian yang dialami oleh mobil dan pemiliknya akan ditanggung oleh asuransi.

Faktanya asuransi kendaraan bermotor termasuk yang terbesar sebagai pemasukan perusahaan asuransi.

Seperti diketahui, distraksi dalam mengemudi kini banyak bermunculan. Mulai dari chatting hingga distraksi visual sudah sering dialami oleh pengemudi.

Namun jika mobil tanpa supir telah eksis, ini artinya tidak akan ada lagi kecelakaan yang disebabkan oleh human error. Ini sekaligus akan menyebabkan premi asuransi turun. Bisa jadi pihak produsen mobil justru akan mengambil alih peluang asuransi ini sebagai paket penjualan mereka.

Banyak yang Memiliki Mobil

Selain harganya, salah satu alasan mengapa beberapa orang tidak mau membeli mobil adalah karena tidak bisa mengemudi. Ditambah lagi, mobil tidak selamanya digunakan sepanjang hari. Akhirnya muncul pertanyaan, “Mengapa saya harus membeli barang yang jarang saya pakai?”

Selain itu, membeli mobil kini tak akan lepas dari sistem kredit. Banyak anggapan bahwa sistem kredit artinya melibatkan hutang untuk jangka waktu yang panjang.

Namun dengan kemunculan mobil tanpa supir, paradigma pemilik mobil berarti pengemudi akan hilang. Angka kepemilikan mobil akan meningkat, karena semua orang akan bisa punya mobil tanpa harus khawatir mengemudikannya.

Soal membeli mobil, analoginya sederhana saja, banyak yang enggan membeli perangkat lunak komputer semacam Photoshop sampai akhirnya rela browsing berjam-jam untuk mencari link bajakannya. Tapi Adobe pun berhasil mengganggu paradigma tersebut dengan opsi berlangganan. Kenapa tidak dengan mobil tanpa supir?

Baca Juga:
6 Kesalahan Membeli Mobil Pertama
Mobil Bensin dan Diesel Tidak Akan Dijual Lagi

Desain Mobil Berubah

Saat ini desain umum setiap mobil terfokus pada benda dengan kompartemen barang dan penumpang dengan kaca di bagian depannya untuk menunjang visibilitas pengemudinya. Tapi, jika itu tidak dibutuhkan lagi dunia desain mobil tanpa supir bisa sangat berbeda dengan yang ada sekarang.

Kendaraan kargo jarak jauh akan dirancang agar lebih stabil dan mengutamakan keamanan bawaannya. Daya tahan kendaraan akan menjadi lebih penting dibandingkan kekuatan mesin dan kecepatan tinggi.

Tanpa perlu pedal, setir, dan transmisi, kabin penumpang diprediksi akan mirip kabin pesawat terbang yang dirancang untuk kenyamanan dan keamanan.

Demi sebuah efisiensi, desain mobil kargo nantinya akan lebih banyak yang tidak memiliki ruang penumpang. Sekilas dalam pikiran, mungkin kita akan banyak melihat kontainer berjalan berkelompok di sepanjang jalan tol. Bentuk kotak raksasa tanpa jendela dan berjalan sendiri. Aneh nggak, sih?

Harga Bahan Bakar Anjlok

Semakin tinggi permintaan dan kurangnya stok barang maka harganya akan ikut naik. Teori ekonomi sederhana ini pun berlaku pada harga jual bensin. BBM bisa dibilang menjadi material vital yang kerap menjadi faktor naik atau turunnya harga barang-barang lainnya.

Mobil tanpa supir akan lebih efisien bahan bakar. Supir merupakan faktor besaran konsumsi bahan bakar dalam perjalanan. Mobil tanpa supir tidak akan terdorong emosi sehingga terus menerus tancap gas yang meminum banyak bahan bakar.

Selain itu, munculnya bahan bakar alternatif seperti listrik dan hidrogen yang diprediksi akan diadaptasi di kebanyakan kendaraan bermotor, juga akan berdampak besar pula. Dengan begitu, permintaan BBM akan semakin berkurang dan diiringi harganya yang juga turun.

Akses Internet jadi Lebih Penting

Bagi para pengguna angkutan umum untuk pergi ke bekerja mungkin bukan hal yang aneh. Setelah lepas dari rumah menuju kantor, pemilik mobil hanya akan memfokuskan diri pada perjalanan. Padahal, waktu luang ini bisa dimanfaatkan dengan berselancar di dunia maya walaupun hanya melihat video anak kucing.

Ya, itu adalah sebagian kecil keuntungannya. Akses internet akan lebih penting karena mobil tanpa supir akan selalu mengandalkan GPS dan data lokasi. Data-data tersebut berfungsi untuk proses auto-pilot mereka.

Dengan melihat fakta di lapangan tentang kecepatan internet yang ada, bukan tidak mungkin akan muncul regulasi data nirkabel secara khusus untuk mobil.

Baca Juga:
Biar Lebih Produktif Di Kendaraan Umum, Ini Tipsnya!
Macam-Macam Distraksi Berkendara yang Membahayakan Para Bikers

Bisnis di Pinggir Jalan Bisa Mati

Sudah bukan pemandangan aneh bahwa pinggir jalan banyak dimanfaatkan untuk berdagang dan berharap beberapa kendaraan berhenti dan bertransaksi. Banyak bisnis di pinggir jalan yang bisa mati oleh eksistensi mobil tanpa supir. Seperti di Indonesia, misalnya. Sebut saja pompa bensin (apalagi bensin eceran), pedagang asongan, hingga hotel murah.

Dengan kendaraan yang tidak perlu berhenti untuk istirahat, usaha-usaha tersebut akan mencari tempat baru. Ini artinya semua peluang bisnis akan berada pada satu spot.

Bicara soal hotel, dalam perjalanan memang hotel adalah tempat terbaik para pengemudi untuk beristirahat. Tapi dengan mobil tanpa supir, disinyalir para penumpang tidak perlu berhenti lagi dan cukup tidur dengan di-ninabobo-kan oleh auto-pilot mobil tanpa supir.

Pengangguran Akan Bertambah

Poin terakhir ini akan menjadi tantangan besar dari kehadiran mobil tanpa supir. Para supir bayaran, baik itu supir pribadi, taksi atau kurir ekspedisi akan menjadi pekerjaan yang usang.

Para supir truk jarak jauh bisa menjadi pekerjaan yang benar-benar tertekan. Pihak perusahaan tentu akan mencari jalan bagaimana caranya agar produksi ditekan sekecil mungkin. Truk tanpa supir adalah salah satu jawabannya.

Supir truk idealnya membutuhkan waktu istirahat sekitar 8 jam sehari. Tapi truk tanpa supir tidak pernah kelelahan sehingga akan berdampak pada penurunan harga barang secara umum di semua bidang.

Namun biaya yang harus dikeluarkan demi mengembangkan industri baru untuk menampung para mantan supir juga sangat besar.

Nah, bagaimana menurut Anda?