BeritaBerita otomotifminyak remMinyak Rem Motorminyak rem sepeda motorNewsRepost #carmudiSepeda motorTips dan TrikTips Otomotif

Cari Pengganti Minyak Rem Motor? Jangan Nekat Urusan Safety

Ada anggapan beredar mengatakan minyak goreng atau air teh bisa digunakan sebagai pengganti minyak rem motor.

Dalam ulasan ini akan dibahas bahwa hal tersebut sangat tidak disarankan karena berisiko pada keselamatan.

Ilustrasi master rem

Ilustrasi master rem. Jika terjadi kebocoran pada master rem, segera bersihkan menggunakan air karena minyak resm bisa merusak permukaan komponen lain. (Foto: Deposit Photo)

Bagian pengereman memang tidak bisa luput dari perhatian pemilik kendaraan ketika melakukan perawatan.

Performa pengereman yang baik pastinya bakal menunjang aspek keselamatan makin tinggi, tapi begitu juga sebaliknya.

Bentuk perawatan rem motor itu sendiri sebenarnya berbeda-beda tergantung dari jenis remnya.

Pada motor-motor lawas kita bisa menjumpai penggunaan sistem pengereman yang masih bersifat mekanis.

Dengan kata lain kampas rem bergerak karena adanya dorongan atau tarikan dari kabel atau semacamnya.

Namun, seiring perkembangan zaman makin banyak sepeda motor yang menggunakan rem hidrolik.

Sistem pengereman semacam ini memanfaatkan tekanan fluida atau cairan untuk mengaktifkan pengereman.

Keberadaan pengereman hidrolis umumnya sudah berupa cakram, bukan lagi tromol.

Dibandingkan dengan rem mekanis, rem hidrolis menawarkan beberapa keunggulan.

Di antaranya kekuatan pengereman yang lebih baik dan relatif lebih jarang memerlukan perawatan atau penyetelan.

Mesti terbilang minim, perawatan terhadap rem yang berjenis hidrolis tetap diperlukan, contohnya mengganti minyak yang ada di dalamnya.

Setiap pabrikan sepeda motor umumnya menyarankan penggantian minyak rem setiap 10.000 km atau satu tahun sekali.

Selain itu, pemilik juga bisa memerhatikan kondisi fisik minyak remnya sebagai tanda untuk melakukan penggantian.

Hal ini dapat dilakukan melalui lubang intip yang terdapat di wadah penampungan alias reservoir minyak yang berada di setang.

Lakukanlah penggantian ketika minyak rem tampak sudah kotor.

Baca Juga: Penyebab Rem Motor Bunyi, Biasanya Gara-gara Ini!

Tanda Minyak Rem Motor Perlu Diganti

Di bawah ini Carmudi merangkum beberapa hal yang menjadi tanda-tanda minyak rem perlu diganti:

  • Warnanya berubah menjadi keruh, pekat, atau kecoklatan
  • Volumenya berkurang
  • Pedal rem terasa lebih empuk atau berdecit saat ditekan
  • Motor sulit berhenti saat direm
  • Tercium bau yang tidak biasa, seperti terbakar atau menusuk
  • Terasa panas berlebih pada kaliper rem atau cakram rem setelah pengereman
  • Cairan bisa bocor dari master atau kaliper rem

Bahaya Pakai Cairan Lain untuk Pengganti Minyak Rem Motor

Sudah bukan rahasia lagi masyarakat Indonesia adalah jagonya untuk urusan ngulik atau mencari alternatif lain dari berbagai hal.

Misalnya untuk cairan pengganti minyak rem motor yang disebut-sebut bisa menggunakan air teh atau minyak goreng.

Ilustrasi mengganti minyak rem motor

Ilustrasi mengganti minyak rem motor (Foto: Louis)

Berdasarkan informasi yang Carmudi kumpulkan dari berbagai sumber, dapat disimpulkan bahwa hal tersebut sangat tidak disarankan untuk dilakukan oleh pemilik sepeda motor.

Alasan sederhananya karena cairan-cairan yang dianggap bisa menjadi pengganti minyak rem motor itu memiliki titik didih berbeda.

Hal ini pada akhirnya bisa menimbulkan gangguan pada kinerja rem bahkan merusak bagian dalam saluran-salurannya.

Pengertian DOT Minyak Rem Motor

Kebanyakan sepeda motor yang dijual di Indonesia menggunakan minyak rem dengan spesifikasi DOT 3 atau DOT 4. Namun, apa sebenarnya arti dari DOT itu sendiri?

DOT adalah singkatan dari Departement of Transportation yang mengacu pada standar-standar tertentu dari organisasi asal Amerika Serikat itu.

Hal ini utamanya terkait dengan titik didih sebuah minyak rem.

Minyak rem dengan spesifikasi DOT 3 diketahui memiliki titik didih 205 derajat celcius. Cocok untuk sepeda motor harian yang memiliki kecepatan tidak terlalu kencang.

DOT 4 adalah minyak rem dengan titik didih 230 derajat celcius. Minyak rem semacam ini mulai ditemui pada sepeda motor dengan kapasitas mesin lebih besar.

Untuk minyak rem DOT 5 tentu memiliki titik didih yang lebih tinggi dari itu. Bahkan bahan yang digunakannya pun berbeda.

Sebagai informasi, yang terbaru kini sudah ada minyak yang rem dengan spesifikasi DOT 5.1.

Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa titik didih merupakan hal yang sangat krusial jika bicara tentang minyak.

Sebabnya kondisi minyak rem akan mencapai suhu yang sangat tinggi ketika beroperasi. Apalagi ketika digunakan terus menerus, misalnya ketika melewati jalanan turunan yang panjang.

Jika titik didih terlalu rendah maka minyak rem bisa dengan mudah menguap. Pengereman tidak akan pakem lagi atau yang dikenal juga dengan istilah brake fade.

Oleh karena itu selalu gunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Hindari penggunaan cairan lain sebagai pengganti minyak rem motor.

Harga Minyak Rem Motor

Masih ada yang beranggapan bahwa penggunaan minyak rem dengan spesifikasi lebih tinggi bakal membuat pengereman makin pakem. Padahal hal itu tidak benar jika tanpa dibarengi dengan upgrade komponen lainnya.

Jika spesifikasi awalnya membutuhkan minyak rem DOT 3 maka gunakanlah minyak rem dengan spesifikasi yang sama ketika penggantian atau penambahan.

Penggunaan minyak rem dengan spesifikasi lebih tinggi, misalnya DOT 4 atau DOT 5 bakal membuat pengeluaran biaya membengkak.

Sebagai gambaran, harga satu botol minyak rem DOT 3 merek STP dengan ukuran 300 ml adalah sekitar Rp48 ribu sedangkan minyak rem DOT 4 dengan ukuran dan merek yang sama adalah Rp55 ribu.

Dengan kisaran harga tersebut sebenarnya minyak rem motor tergolong murah apalagi interval penggantian atau masa pakainya cukup panjang. Oleh sebab itu usahakan selalu memilih minyak rem yang berkualitas.

Hal lain yang perlu dipahami pemilik motor ialah masalah-masalah lain yang kerap terjadi pada sistem pengereman hidrolik semacam ini ialah gejala “masuk angin”.

Hal ini terjadi ketika ada angin menyusup masuk ke dalam saluran pengereman yang seharusnya kedap udara. Hal bakal menyebabkan tuas rem jadi keras ketika ditarik.

Solusinya masalah ini ialah melakukan perbaikan yang dinamakan bleeding untuk mengeluarkan angin-angin di saluran pengereman.

Baca Juga: Rem Mobil Berdecit, Apa Sih Penyebabnya?

Kesimpulan Pengganti Minyak Rem

Tidak disarankan untuk menggunakan cairan lain sebagai pengganti minyak rem motor. Dikarenakan minyak rem didesain memiliki titik didih yang tinggi.

Penggunaan cairan lain bukan hanya berpotensi membuat performa pengereman berkurang, tapi juga merusak sistem pengereman yang ada di dalamnya.

Setiap pemilik sepeda motor itu sendiri disarankan untuk mengganti minyak rem setiap 10.000 km atau satu tahun sekali.

Upayakan untuk menggunakan rem yang sesuai dengan permintaan spesifikasi. Penggunaan minyak rem dengan spesifikasi lebih tinggi tidak akan menambah braking power jika tanpa dibarengi upgrade komponen lain.

Spesifikasi Minyak Rem

(Foto: Speedline)

FAQ

Selanjutnya mari simak beberapa pertanyaan di internet terkait topik serupa.

Apakah Bisa Ganti Minyak Rem dengan Air Teh?

Tidak disarankan mengganti minyak rem dengan cairan lainnya, seperti air teh karena memiliki titik didih yang berbeda.

Bisa Ganti Minyak Rem dengan Minyak Tanah?

Tidak disarankan mengganti minyak rem dengan cairan lainnya, seperti minyak tanah karena memiliki titik didih yang berbeda.

Berapa Harga Minyak Rem Motor?

Sebagai gambaran, harga satu botol minyak rem DOT 3 merek STP dengan ukuran 300 ml adalah sekitar Rp48 ribu sedangkan minyak rem DOT 4 dengan ukuran dan merek yang sama adalah Rp55 ribu.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker