Jarak Tempuh Mobil Listrik di MID Beda dengan Klaim Pabrikan, Kok Bisa?
Semarang – Terkadang jarak tempuh yang tertera di Multi-Information Display (MID) pada mobil listrik kerap berbeda dengan klaim yang dirilis oleh pabrikan.
Hal ini kerap membuat calon pembeli atau pemakai yang baru memiliki mobil listrik merasa kebingungan atas perbedaan tersebut.
Reva Kurniawan, Product Planning PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjelaskan jarak tempuh yang tertera pada layar MID mobil listrik bukanlah merepresentasikan angka yang sesungguhnya.
“Untuk jarak tempuh di head unit bukan merefleksikan jarak aktual dan bukan jarak yang akan kita tempuh,” ungkap Reva di Semarang, Jawa Tengah baru-baru ini.
Dirinya menambahkan angka tersebut hanya akan berperan sebagai proyeksi atau prediksi jarak menyesuaikan dengan kondisi berkendara sebelumnya.
Baca juga: Alasan Hyundai Masih Sediakan Tombol di All New Kona Electric
Menurutnya, jarak tempuh dari mobil listrik ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya gaya berkendara maupun kontur jalan yang dilewati.
Pemakaian mode berkendara dan fitur juga dianggap sangat memengaruhi jarak tempuh dari mobil listrik tersebut.
Awalnya pertanyaan ini muncul setelah Carmudi menemukan adanya perbedaan jarak tempuh sebelum dan sesudah mobil dinyalakan.
Sebelum mobil dinyalakan, jarak tempuh yang tertera di MID berada di angka 549 km. Sedangkan ketika mobil dinyalakan, jarak tempuhnya 458 km dalam posisi baterai penuh.
Kejadian ini kami temukan sebelum melakukan test drive All New Hyundai Kona Electric dari Bekasi, Jawa Barat menuju Semarang.
Baca juga: Hyundai Catat Tonggak Sejarah Produksi Mobil Ke-100 Juta Selama 57 Tahun
Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan di benak kami, mengapa angka yang tertera pada MID dapat berubah cukup cepat.
Untuk menjawab, Reva mengatakan jika angka sebelum mobil dinyalakan merupakan jarak tempuh berdasarkan pengujian NEDC.
“Mengapa kami klaim 549 km untuk Signature Long Range karena kita memakai pengujian NEDC sebagai referensi,” ujar Reva.
Lalu, mengapa NEDC? Masih ujarnya,”Sebab kami ingin mengoptimalkan baterai yang dimiliki Kona EV dan kami percaya potensi baterai yang dipakai Kona adalah baterai yang optimal tanpa hambatan”.
Di akhir sesi, Reva mengatakan jika sebagian orang memang masih mengalami range axiety (kekhawatiran terhadap jarak tempuh) pada mobil listrik.
“Tetapi kami percaya jika kita bisa mengoptimalkan baterai Kona Electric,” pungkas Reva.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Santo Sirait