Keunggulan Short Blade Bulletproof Battery pada Mobil Listrik Aletra L8s
Mobil Listrik Aletra L8s menggendong baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) dengan teknologi terkini bernama Short Blade Bulletproof Battery. Baterai tersebut memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya beda dari yang ada di pasaran.
Aletra L8 di bawah payung PT Aletra Mobil Nusantara (Aletra) baru saja meluncur di Indonesia pada November 2024. Ada dua varian yang dipasarkan, yakni Aletra L8 dengan rentang harga Rp435-445 juta dan L8s Rp478-Rp488 juta.
Baca Juga: Siap Tantang BYD M6, Harga Mobil Listrik Aletra Mulai Rp435 Juta
Kedua varian sama-sama mengendong baterai tipe LFP, hanya saja khusus Aletra L8s baterainya sudah mengusung teknologi terbaru yang mereka sebut Short Blade Bulletproof Battery.
Short Blade Bulletproof Battery sendiri dibuat dan dikembangkan oleh Zhejiang Yoening Technology Group (Yoening Technology) anak perusahaan dari Geely Group. Baterai ini resmi dirilis di China pada pertengahan Juni 2024.
Dijelaskan Christo Antyo, Product Manager Aletra Short Blade merupakan tipe Blade Battery generasi terbaru termasuk salah satu jenis dari LFP. Bulletproof di sini bukan berarti anti peluru tapi sangat aman tidak terbakar, tidak meledak dan tidak berasap.
“Baterai Short Blade Bulletproof ini merupakan generasi terbaru dari baterai jenis blade atau kepingan yang merupakan LFP. Dan di Indonesia, Aletra menjadi yang pertama yang menggunakan baterai dari Yoening ini,” kata Christo di acara Workshop Teknologi Bulletproof Battery, di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Penyematan Short Blade Bulletproof Battery pada Aletra L8s bukan tanpa alasan, mengingat baterai tersebut diklaim aman digunakan apalagi di negara tropis seperti Indonesia.
Beberapa Keunggulan Short Blade Bulletproof Battery
Sejak resmi dirilis di China pada pertengahan Juni 2024, baterai tersebut langsung disematkan ke model mobil listrik Geely keluaran terbaru, termasuk di Aletra L8S yang tak lama lagi unitnya akan diterima oleh konsumen Indonesia.
Sebelum dirilis, Yoening Technology telah lebih dahulu melakukan serangkaian pengujian ketat bahkan ekstrem untuk memastikan baterai generasi baru ini aman digunakan. Rangkaian pengujiannya pun di atas standar internasional.
Dari hasil pengujian ditarik kesimpulan bila Short Blade Bulletproof Battery memiliki sejumlah keunggulan utama yang tentunya membuat pengguna Aletra L8S menjadi lebih tenang, aman, serta tak khawatir dengan usia baterai.
Lantas apa saja keunggulan dari Short Blade Bulletproof Battery? Berikut ini uraian singkatnya:
Dimensi Baterai Lebih Pendek
Sesuai dengan namanya “Short Blade”, baterai ini memiliki dimensi lebih pendek dibandingkan dengan Blade Battery.
Christo menjelaskan, umumnya Blade Battery memilik panjang 96 mm sedangkan Short Blade hanya 58 mm. Itu artinya Short Blade Bulletproof Battery punya dimensi lebih pendek sekitar 40 persen.
Kepadatan Energi Sebesar 192 Wh/KG
Blade Battery dengan panjang hingga 96 mm secara umum memiliki kepadatan energi antara 140 sampai 150 watt hour per kilogram (Wh/KG), sedangkan Short Blade Bulletproof Battery bisa lebih tinggi di atas angka tersebut.
“Short Blade Bulletproof Battery ini teknologinya lebih baru sehingga walaupun dia lebih kecil, tapi dia memiliki kepadatan energi yang lebih besar, yaitu 192 Wh/KG,” ungkap Christo.
Baca Juga: Geely Bersiap Memperkenalkan EX5 di Indonesia
Bisa Bertahan hingga 50 Tahun
Berdasarkan rata-rata pengemudi yang berkendara sejauh 20 ribu km setahun, teknologi Short Blade Bulletproof Battery dapat bertahan hingga 50 tahun. Dengan begitu secara signifikan memperpanjang usia pakai baterai, meningkatkan nilai sisa kendaraan listrik bekas, dan mengurangi emisi karbon lebih dari 80 ribu ton setahun.
Memiliki 3.500 Siklus Pengisian Daya
Keunggulan lain yang ada pada Short Blade Bulletproof Battery, yakni memiliki 3.500 siklus pengisian daya baterai atau setara dengan berkendara sejauh 1 juta km dengan dampak minimal pada kemampuan baterai.
Hasil ini didapat setelah dilakukan tes pengisian daya secara berulang dari kondisi baterai 0 sampai 100 persen.
Waktu Pengisian Daya Lebih Cepat
Pada saat melakukan pengisian daya perpindahan elektron pada Short Blade Bulletproof Battery lebih pendek dan suhu lebih rendah sehingga waktu charging-nya lebih cepat.
“Sebagai gambaran waktu pengisian daya 10-80 persen adalah 17 menit untuk Short Blade dengan daya charging sama sekitar 25 menit untuk yang non-Blade. Jadi perbandingan kecepatan pengisiannya,” tutur Djoko Purwanto, Technical Director Aletra dalam kesempatan yang sama.
Tidak Menimbulkan Api dan Ledakan
Seperti yang telah diberitahu sebelumnya, bahwa Short Blade Bulletproof Battery telah melalui pengujian ekstrem, salah satunya ditusuk paku baja berukuran 5 mm dan didiamkan selama satu jam.
Hasil akhirnya baterai sama sekali tidak mengeluarkan asap, api, dan meledak.
“Jadi baterainya sudah sangat aman bahkan 8 kali standarisasi pengetesan internasional yang hanya pakai satu paku saja,” jelas Christo.
Selain ditusuk oleh paku, baterai yang sama juga menjalani uji tembak peluru senapan infanteri 5,8 mm (5,8×42 mm), tanpa peristiwa penyalaan termal.
Baterai tersebut juga lulus uji enam kondisi ekstrem yang mencakup korosi akibat perendaman air laut, lingkungan dingin ekstrem, pengikisan dasar kendaraan dengan frekuensi tinggi, penggilasan dengan beban berlebih seberat 26 ton, tabrakan samping oleh kendaraan tunggal, dan dibakar.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Aletra L8: MPV Listrik Baru, Bermodal Nama Besar Geely
Hal ini berkat desain rangka grid, rongga penyerap energi, pelat pelindung bawah sandwich tiga lapis, integrasi cell-to-body/CTB, dan sistem kontrol pelarian termal.
Casing Dibuat dari Baja Berkualitas Tinggi
Casing baterai dibuat dengan baja berkualitas tinggi yang sudah dilapisi material anti korosi dan dicampur dengan aluminium sehingga Short Blade Bulletproof Battery lebih ringan.
Selain itu, sudah memiliki sertifikasi IP67 dan liquid cooling jadi tingkat pendinginannya tidak pasif.
“Walaupun beterai generate heat-nya jauh lebih minim dari Blade Battery yang biasa, tapi kami tetap menambahkan liquid cooling sehingga kita tahu cuaca di Indonesia cukup ekstrem bisa sampai 39 derajat. Jadi ini sudah jauh aman. Selain itu, ada protector layer untuk mencegah goresan atau hantaman batu dari bawah,” terang Christo.
Garansi Baterai 8 Tahun
Selama masa kepemilikan Aletra L8s pengguna akan diganjar oleh sejumlah garansi yang tentunya menguntungkan dan bebas dari rasa khawatir.
Adapun garansi yang diberikan meliputi baterai 8 tahun atau 500 ribu km, drive unit 8 tahun atau 150 ribu km, kendaraan 6 tahun atau 150 ribu km, dan gratis perawatan kendaraan selama 6 tahun atau 100 ribu km mana yang tercapai lebih dahulu.
Semua garansi yang diberikan bisa diteruskan ke pengguna berikutnya atau dalam kata lain mobil berpindah kepemilikan/dijual, asal masa garansinya masih berlaku.
“Kami ingin menjaga layanan purnajual dan stabilitas harga mobil ini,” pungkas dia.
Sekadar informasi tambahan, Aletra L8s dibekali dengan baterai berkapasitas 64,74 kWh. Berdasarkan hasil uji China Light Duty Vehicle Test Cycle (CLTC), mobil listrik mampu menempuh jarak maksimal 540 km.
Baca Juga: Klaim Merek Lokal, Aletra Andalkan Komponen dari China
Untuk menggerakkan roda mobil dibantu oleh motor listrik bertenaga 161 hp/120 kW dengan torsi puncak 240 Nm.
FAQ
- Apa baterai yang digunakan oleh Aletra L8s?
Aletra L8 dan L8s sama-sama mengendong baterai tipe LFP, hanya saja khusus Aletra L8s baterainya sudah mengusung teknologi terbaru yang mereka sebut Short Blade Bulletproof Battery.
- Apakah Short Blade Bulletproof Battery awet?
Short Blade Bulletproof Battery awet dapat bertahan hingga 50 tahun.
- Apakah Short Blade Bulletproof Battery yang digunakan Aletra L8s Bisa Terbakar?
Short Blade Bulletproof Battery telah melalui pengujian ekstrem, salah satunya ditusuk paku baja berukuran 5 mm dan didiamkan selama satu jam.
Hasil akhirnya baterai sama sekali tidak mengeluarkan asap, api, dan meledak.
- Apa saja garansi Aletra L8s?
Garansi yang diberikan meliputi baterai 8 tahun atau 500 ribu km, drive unit 8 tahun atau 150 ribu km, kendaraan 6 tahun atau 150 ribu km, dan gratis perawatan kendaraan selama 6 tahun atau 100 ribu km mana yang tercapai lebih dahulu.
Penulis: Santo Sirait