BeritaMazdaNewsPT Eurokars Motor IndonesiaRepost #carmuditransmisi cvt

Mazda Ogah Pakai CVT Seperti Kompetitor, Singgung Kelemahan Tarikan “Lemot”

Jakarta — Tidak ada satu pun model kendaraan Mazda di Indonesia saat ini yang menggunakan Continuously Variable Transmission (CVT). Mayoritas berupa otomatis konvensional mengandalkan torque converter.

Beda dengan kompetitor merek-merek Jepang lain yang setidaknya memiliki satu atau dua produk yang menggunakan transmisi berupa sabuk baja tersebut.

Baca juga: Perbedaan CVT dan AT, Serupa Tapi Tak Sama

Mazda Power Drive 2024

(Foto: Mazda)

Bahkan Honda boleh dibilang sebagai merek kompetitor yang fanatik dengan CVT. Kontras dengan Mazda, Honda justru sudah meninggalkan transmisi otomatis konvensional sejak lama.

Bagi Mazda penggunaan transmisi otomatis konvensional berakar pada prinsip menciptakan kendaraan yang responsnya terprediksi oleh pengemudi. Akselerasinya linear atau sejalan dengan input dari injakan pedal gas.

“Kita memberikan aksi terhadap mobil itu, mobil bisa merespons sesuai dengan yang kita ekspektasikan. Dalam kata lain kita bisa memprediksi, predictable driving,” kata Glen Reinner, Product & Dealer Marketing Asst. Manager PT Eurokars Motor Indonesia.

Dirinya menyampaikan hal itu dalam presentasi di hadapan awak media ketika jumpa pers Mazda Power Drive 2024, Rabu (11/9/2024) di Jakarta.

Karakter seperti itu yang hilang dari CVT. Walau mobil pedal gas sudah diinjak dan mesin meraung, tapi terasa ada jeda pada akselerasi mobil.

“Ada jeda waktu. Akibatnya apa? Enggak sesuai prediksi si pengemudi,” ungkapnya.

Mazda CX-5 - Hi-Tech_Advance Family SUV

Mazda CX-5 pesaing Honda C-RV. (Foto: Carmudi/Mada Prastya)

Keseimbangan Kenyamanan dan Performa

Mazda yakin bahwa transmisi otomatis konvensional adalah jenis yang cocok untuk skenario berkendara sehari-hari. Mampu memberikan keseimbangan antara kenyamanan dan performa dengan baik.

Glen memberikan gambaran karakteristik dari transmisi jenis lain, yaitu dual clutch. Performa transmisi ini yang justru terlalu responsif dinilai malah bisa menimbulkan ketidaknyamanan.

“Tapi ada juga kebalikannya, kita juga ambil contoh transmisi dual clutch yang terkenal sangat responsif. Tapi akibatnya buat kita daily usage tidak sesuai. Baru diinjak sedikit, mobilnya sudah ngacir. Terlalu responsif,” tuturnya.

“Yang kita incar itu linear. Yang diriver input dan driver terima itu sesuai dengan apa yang dia prediksikan,” tutup Glen.

Baca juga: Mazda Power Drive 2024 Digelar, Diisi Lini Produk Lengkap dan Program Promo

Penulis: Mada Prastya
Editor: Santo Sirait

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker