Tanpa Subsidi, Penjualan Mobil Hybrid Lebih Tinggi dari Mobil Listrik
Jakarta – Penjualan mobil hybrid atau Hybrid Electric Vehicle (HEV) melonjak tajam, hal ini menandakan mobil tersebut semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid pada 2023 mengalami kenaikan hampir lima kali lipat ketimbang tahun sebelumnya.
Mobil yang memiliki dua sumber daya itu terjual sebanyak 54.179 unit sepanjang 2023. Tahun sebelumnya hanya 10.344 unit.
Baca Juga: Daftar Mobil Hybrid Dengan Harga Lebih Murah Dari Honda CR-V RS E:HEV
Menariknya, angka penjualan mobil ini ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan mobil listrik murni alias Battery Electric Vehicle (BEV) pada 2023.
Penjualan mobil listrik di tahun tersebut sebanyak 17.051 unit, sedangkan pada 2022 tercatat 10.327 unit.
Padahal, mobil hybrid tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah seperti mobil listrik.
Sebagai informasi, pemerintah memberikan subsidi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil listrik rakitan lokal dengan Tingkat Kandungan Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Naik 44% Efek Subsidi
Adapun ini dilakukan dalam mencapai target pemerintah Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
“Penjualan mobil hybrid dan listrik sama-sama tembus 10 ribu unit lebih di 2022. Pada 2023, mobil listrik mencapai 17 ribuan unit, hybrid justru bisa capai 54 ribuan unit. Ini sepertinya menjawab pertanyaan masyarakat terkait kendaraan elektrifikasi,” ujar Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo di sela-sela acara “Diskusi Memproyeksi Pasar Otomotif 2024: Peluang dan Tantangan”, Selasa (16/1/2024) di Jakarta Selatan.
Menurut Kukuh, salah satu faktor mobil hybrid lebih banyak diminati dibandingkan mobil listrik, yaitu lebih beragam modelnya.
“Mobil hybrid punya pilihan varian 7-seater dan hemat konsumsi bahan bakar, sedangkan kebanyakan mobil listrik pilihannya masih mobil kecil,” jelas Kukuh.
Kukuh juga menyebut harga mobil hybrid yang tidak berbeda jauh dengan harga mobil konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE) termasuk faktor lain mobil hybrid lebih laris terjual. Harga mobil listrik di Indonesia dinilai masih relatif mahal.
“Harga mobil hybrid mepet-mepet dengan harga mobil ICE. Selain itu, kebanyakan mobil listrik tidak dimiliki first time buyer alias pembeli yang pertama kali membeli mobil,” tutup Kukuh.
Penulis: Nadya Andari
Editor: Santo Sirait
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Tanpa Subsidi, Penjualan Mobil Hybrid Lebih Tinggi dari Mobil Listrik first appeared on Carmudi Indonesia.