Thailand dan Indonesia Diprediksi Jadi Pasar Utama Kendaraan Listrik di ASEAN
Bangkok – Thailand akan berada di posisi teratas sebagai negara dengan penjualan kendaraan listrik murni terbanyak di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), dilanjutkan dengan Indonesia di posisi selanjutnya.
Thailand dan Indonesia merupakan pemain utama otomotif di kawasan ASEAN, bahkan keduanya menurut lembaga riset BloombergNEF diprediksi akan menjadi pasar utama kendaraan listrik.
Sebagaimana diberitakan Paultan yang mengutip ulang laporan Bangkok Post, Senin (10/7/2023), prediksi tersebut bukan tanpa alasan, mengingat pemerintah di kedua negara sangat gencar mengkampanyekan kendaraan ramah lingkungan.
Selain itu, baik pemerintah Thailand dan Indonesia sama-sama memberikan insentif yang menguntungkan bukan hanya untuk produsen otomotif, tapi juga bagi konsumen yang membeli mobil listrik murni demi mendorong konsumsi dan produksi kendaraan listrik.
Tahun lalu penjualan mobil listrik di Thailand sebanyak 51 ribu unit. Sedangkan di Indonesia jumlahnya 10 ribu unit.
Angka penjualan mobil listrik di Thailand diperkirakan tembus 2,9 juta unit pada 2040. Sementara itu, di Indonesia sendiri ditargetkan mencapai 600 ribu unit pada 2030 mendatang.
“Thailand akan menjadi pemain besar di pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), tetapi setelah tahun 2040 Indonesia akan memimpin di segmen mobil penumpang karena besarnya pasarnya,” kata Allen Tom Abraham, BloombergNEF senior analyst of Asia-Pacific transport.
Penjualan Kendaraan Listrik Terus Tumbuh
Penjualan kendaraan listrik secara global terutama di segmen kendaraan penumpang akan terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Hal ini tentunya ditunjang oleh berbagai faktor, satu di antaranya karena harga mobil listrik kini kian terjangkau.
“Pangsa EV dari penjualan kendaraan penumpang baru secara global diperkirakan akan melonjak dari 14% pada 2022 menjadi 30% pada 2026,” terang Abraham.
Menurut BloombergNEF, penjualan mobil listrik mendapatkan momentum di banyak negara dan wilayah, khususnya Cina dan Eropa.
Di Cina, penjualan EV menguasai 52% pangsa pasar, sementara di Eropa mencapai 42% dari total penjualan mobil.
Beberapa negara Eropa telah mencatat pertumbuhan yang sangat kuat di pasar mobil listrik, dengan negara-negara Nordik (Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, Kepulauan Faroe, Greenland, Svalbard dan Åland) mengamankan pangsa pasar sebesar 89% dan Jerman mencapai 59%.
Amerika Serikat juga telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan kendaraan listrik. Pangsa pasarnya diharapkan mencapai 28% pada 2026, naik dari 7,6% tahun lalu.
Seiring dengan semakin tumbuhnya penjualan kendaraan listrik, tentu hal ini juga akan berimbas pada banyaknya permintaan baterai litium.
Diperkirakan permintaan baterai litium tumbuh pesat, mendekati 5,7 Tera Watt hour (TWh) per tahun pada 2035.
Penulis: Santo Sirait
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Thailand dan Indonesia Diprediksi Jadi Pasar Utama Kendaraan Listrik di ASEAN first appeared on Carmudi Indonesia.