Waspada! Ini Kerusakan yang Sering Dialami Mobil Matic
Mobil dengan transmisi otomatis atau matic ternyata masih dianggap memiliki momok menakutkan saat terjadi kerusakan.
Sebenarnya tak hanya mobil matic saja yang menakutkan saat mengalami kerusakan, mobil dengan transmisi manual pun sebenarnya sama.
Hanya saja harus diakui komponen transmisi di mobil matic cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan transmisi manual.
Hal inilah yang menjadi sumber ketakutan sebagian orang untuk memelihara mobil dengan transmisi otomatis.
Tapi jangan khawatir, sebelum memiliki mobil dengan transmisi otomatis Anda bisa mengetahui dulu beberapa masalah kerusakan yang kerap terjadi di mobil matic.
Baca juga: Parkir Netral Mobil Matic Itu Nggak Sulit, Begini Cara Gampangnya
Daftar Kerusakan Mobil Matic
Kami akan membeberkan beberapa daftar masalah kerusakan yang biasanya terjadi di mobil matic. Penasaran?
Sulit Pindah Gigi
Kerusakan pada mobil matic yang pertama salah satunya adalah sulit untuk pindah gigi dari posisi apapun.
Biasanya ketika hendak jalan posisi tuas transmisi akan dipindahkan dari P ke posisi D. Ketika digerakkan dari P untuk masuk D, umumnya tuas akan sulit dipindahkan.
Jika bisa berpindah, Anda akan merasa kesulitan karena tuas ini akan keras dan tidak mau bergeser.
Pada beberapa kasus ada juga yang tuas transmisinya mau dipindahkan, tetapi mobil hanya diam di tempat saja.
Perpindahan Terasa Menghentak
Masalah lain saat transmisi matic pada mobil mengalami masalah yakni perpindahan gigi yang menyentak atau sering disebut ‘jeduk’.
Gejala ini sangat sering ditemui, umumnya pada mobil transmisi matic yang usianya sudah di atas 10 tahun atau lebih.
Umumnya gejala seperti ini ditemui pada mobil bekas yang disebabkan kurangnya perawatan pada pemilik sebelumnya.
Hentakan pada transmisi ini bisa dirasakan ketika hendak pindah gigi dari posisi P ke D atau dari D menuju ke R.
Terkadang dari posisi N menuju D atau R juga dapat dirasakan gejala menghentak seperti ini saat tuas dipindahkan.
Hal ini biasanya disebabkan oleh malfungsi pada sistem selenoid atau mekanis yang terdapat di bagian dalam transmisi.
Oli transmisi yang kotor lantaran tidak pernah diganti juga bisa menjadi penyebab matic menjadi menghentak, lho.
Radiator Bocor
Masalah yang juga mengintai di mobil dengan transmisi matic adalah kerusakan di bagian pendinginan mobil, tepatnya di radiator.
Radiator mobil dengan transmisi otomatis umumnya berbeda dengan mobil bertransmisi manual.
Pada mobil matic, radiator juga berfungsi untuk mendinginkan transmisi yang panas lewat pipa jalur khusus.
Jalur tersebut akan dilalui oleh oli transmisi mobil matic untuk mendinginkan suhu ketika berkendara.
Ketika radiator bermasalah, maka akan timbul beberapa masalah seperti overheat yang akan dialami pada mesin dan juga transmisi.
Umumnya, kebocoran radiator ini terjadi pada bagian pipa oli transmisi yang menyebabkan oli transmisi bercampur dengan air radiator.
Cara mengetahuinya bisa dengan membuka tutup radiator dan melihat apakah air bercampur dengan oli atau tidak.
Jika sudah tercampur, bisa dipastikan Anda harus mengganti radiator tersebut dengan yang baru untuk perbaikan.
Transmisi Tidak Mau Oper Gigi
Kerusakan lain yang kerap dialami mobil matic yakni perpindahan transmisi akan sulit pindah gigi ketika dibawa berkendara.
Pada saat pertama kali jalan, biasanya transmisi pada mobil akan dimulai dari gigi 1 atau 2 hingga kecepatan tertentu baru akan berpindah.
Transmisi yang sudah mulai bermasalah biasanya tidak akan mengoper gigi walaupun kendaraan sudah berjalan selama beberapa lama.
Gejala ini bisa dirasakan dengan mencoba mengendarainya dengan jarak yang agak jauh dan kondisi jalan yang lengang.
Mobil yang tak mau pindah gigi punya ciri seperti tertahan atau ‘ngeden’ saat dikendarai hingga kecepatan tertentu.
Bisa jadi hal seperti ini dikarenakan oli transmisi yang kotor, sehingga dibutuhkan penggantian oli transmisi beserta filternya.
Kerusakan Mobil Matic, Bunyi Berdengung
Pada beberapa kasus, ada juga kerusakan pada mobil matic yang menyebabkan bunyi berdengung di bagian bawah.
Kebetulan kami pernah menemukan beberapa kasus seperti ini yang ternyata disebabkan oleh kerusakan pada torque converter di transmisi.
Rusaknya komponen tersebut disebabkan oleh adanya kebocoran oli pada bak transmisi sehingga komponen internal tidak terlumasi.
Bunyi dengung ini bisa didengarkan ketika mobil baru dinyalakan beberapa menit dan lama kelamaan suaranya akan makin keras.
Ketika mesin masih dingin, transmisi masih bisa mengoper gigi dan menggerakkan mobil baik maju atau mundur.
Tapi ketika mesin sudah pada suhu kerja ideal, transmisi akan terasa ngelos dan mobil tidak bisa digerakkan sama sekali.
Jika mobil sudah ada di tahap seperti ini, maka siap-siap untuk melakukan perbaikan yang biasanya cukup menguras kantong.
Adanya Getaran
Gejala kerusakan yang juga dianggap umum pada mobil transmisi otomatis adalah muncul getaran yang mengganggu.
Hal ini menunjukkan adanya masalah pada bagian internal transmisi dan juga mesin mobil Anda.
Biasanya hal ini disebabkan oleh kondisi kampas kopling yang sudah mulai gosong sehingga terjadi gesekan pada kampas kopling.
Getaran ini bisa dirasakan ketika mobil dalam posisi stasioner atau diam di tempat ketika dipanaskan sebelum dipakai.
Baca juga: Perkiraan Biaya Perawatan Transmisi Matik di Bengkel Dokter Mobil
Penyebab Transmisi Matic Cepat Rusak
Bagi para pemilik mobil matic, ada beberapa hal atau kebiasaan buruk yang bisa membuat transmisi cepat rusak.
Celakanya, beberapa kebiasaan buruk ini seringkali dilakukan oleh para pemilik kendaraan, khususnya mereka yang baru memiliki mobil.
Apa saja, ya?
Baca juga: Baru Punya Mobil Matic? Begini Cara Merawatnya Buat Pemula
Pindah Gigi Sebelum Berhenti
Usahakan saat hendak pindah gigi dari R ke D atau sebaliknya diharapkan untuk berhenti sejenak dan beri jeda sebelum dipindah.
Sebagai contoh, ketika mau pindah dari posisi D ke P usahakan untuk berhenti sejenak di N terlebih dahulu sebelum masuk ke D.
Hal ini juga disarankan untuk dilakukan ketika hendak pindah gigi dari D ke R atau sebaliknya.
Jangan juga memindahkan tuas transmisi dari D ke R saat mobil belum berhenti sempurna atau masih bergerak.
Kebiasaan buruk ini justru akan mempercepat kerusakan yang terjadi pada komponen di dalam transmisi.
Begitu juga ketika hendak parkir. Saat tuas transmisi di D, jangan langsung dipindahkan menuju P.
Usahakan untuk berhenti sejenak di N, tarik tuas rem parkir, baru tuas transmisi pindahkan ke posisi P.
Jika dipaksakan dari D menuju P atau R, lama kelamaan bisa merusak transmisi yang mana akan merugikan Anda.
Salah Menggunakan Gigi
Banyak pengemudi yang lupa memindahkan gigi 1, 2, atau L setelah melewati tanjakan yang cukup terjal.
Ketika melewati tanjakan, pengemudi memindahkan ke gigi 1, 2, atau L agar mobil bisa melewati tanjakan.
Namun ketika mobil sudah melewati tanjakan, ternyata posisi tuas transmisi masih ada di 1, 2, atau L.
Saat tuas transmisi masih ada di gigi rendah namun dipaksa berkendara, ternyata lama kelamaan bisa merusak komponen transmisi, lho.
Usahakan jangan lupa untuk memindahkan tuas transmisi kembali ke D ketika melewati tanjakan terjal.
Gigi rendah hanya direkomendasikan untuk digunakan pada kondisi terjal atau turunan curam sebagai pengganti engine brake.
Baca juga: Mengemudikan Mobil Matic Perlu Cara Khusus di Kondisi Tertentu, Yuk Simak!
Kesimpulan Kerusakan Mobil Matic
Sebenarnya kerusakan pada sistem transmisi mobil matic bisa diantisipasi jika pemilik peduli dengan mobil miliknya.
Kebiasaan-kebiasaan buruk ini sebenarnya sudah banyak diinformasikan oleh berbagai pihak agar pemilik tidak merasakan efek buruk dari kerusakan transmisi.
Beberapa kerusakan yang kami sebutkan di atas biasanya terjadi akibat kelalaian dan kurang pedulinya pemilik dalam merawat kendaraan.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Waspada! Ini Kerusakan yang Sering Dialami Mobil Matic first appeared on Carmudi Indonesia.