BMW Astra Luncurkan Film Pendek Melibatkan Tim Mobil Balap
Jakarta – BMW Astra kembali menghadirkan film pendek terbaru bertema balap berjudul “Love, Race Cars, & Death”, yang memiliki keunikan tersendiri. Film ini menggunakan mobil balap asli yang telah dipakai oleh tim balap BMW Astra di berbagai ajang balap nasional, termasuk Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM).
Peluncuran film ini dilakukan di bioskop CGV Grand Indonesia pada Rabu (23/10) dan menandai kolaborasi kelima BMW Astra dengan BAFilms.
Sanfrantis Tanu, Chief Executive BMW Astra, menjelaskan bahwa pemilihan mobil balap sungguhan yang telah berprestasi menjadi elemen penting dalam film ini.
“Mobil yang digunakan dalam film bukan sekadar properti, tetapi merupakan kendaraan yang telah mengukir prestasi bagi tim balap kami di ajang seperti ISSOM. Dengan lebih dari 200 trofi yang telah diraih, kami ingin menghadirkan pengalaman balap yang otentik bagi penonton,” ungkap Sanfrantis.
Profil Mobil Balap BMW Team Astra di Ajang ISSOM
BMW Team Astra, tim balap resmi dari BMW Astra, berkompetisi di ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) dengan lima pembalap andal: Gerry Nasution, Ikhsan Utama, Deffi Viergino, Adhi Martosubroto, dan Syahwin Bahar.
Tim ini menggunakan tujuh mobil balap dengan performa tinggi yang dirancang khusus untuk berbagai kelas balapan di ISSOM. Setiap mobil memiliki karakteristik unik yang mendukung performa tim di lintasan.
Salah satu mobil andalan mereka adalah BTA-1 Marina, yang berbasis BMW 3-series E36 dan merupakan satu-satunya mobil di tim dengan mesin 6 silinder.
Dikemudikan oleh Gerry Nasution, Marina sering memenangkan balapan di kelas SCTR 1 BMW 3600. Mobil kedua Gerry, BTA-2 Laguna, menggunakan platform BMW E30 dan berkompetisi di kelas Retro, di mana Laguna menjadi andalan untuk balapan mobil klasik.
Mobil lainnya di kelas Retro adalah BTA-3 Estoril, juga berbasis BMW E30 dan dikendarai oleh Deffi Viergino.
Selain itu, BTA-4 Oslo yang dikendarai oleh Ikhsan Utama berkompetisi di kelas SCTR 2 BMW 2100 dengan basis BMW E36.
Oslo sering meraih podium di berbagai balapan. BTA-5 LeMans, yang dikemudikan oleh Syahwin Bahar, juga menggunakan platform E36 dan berkompetisi di kelas yang sama dengan Oslo.
Dua mobil terakhir adalah BTA-6 Meissen, berbasis BMW 2002, yang merupakan mobil tertua di tim ini dan dipakai oleh Gerry Nasution di kelas IRCC Super Retro serta ICCC FFA, dan BTA-8 Dakkar, mobil termuda berbasis BMW E90 dengan ciri khas livery kuning, dikemudikan oleh Adhi Martosubroto.
BMW Team Astra dengan formasi mobil-mobil ini telah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di dunia balap nasional.
Bukan Sekedar Film Balap
Kembali ke film pendek, pembuatan film ini juga mencatat sejarah baru bagi BMW Astra sebagai karya pertama yang bertema balap, sekaligus menjadi sekuel dari film sebelumnya, ELIPSIS.
Dalam film ini, penonton tidak hanya disuguhi aksi balap menegangkan di sirkuit, tetapi juga pesan emosional tentang kasih, ambisi, dan kehilangan.
Billy Aldo, sutradara dan penulis skenario, mengatakan, “Kami ingin menggambarkan sisi lain dari balapan—bukan hanya kompetisi di lintasan, tetapi juga pergulatan emosi manusia di balik kemudi.”
Selain menampilkan mobil balap yang pernah berlaga di ISSOM, film ini juga didukung oleh aktor dan aktris kenamaan seperti Gilang Devialdy, Arla Ailani, Verdi Solaiman, dan Rukman Rosadi.
BMW Astra berharap melalui film ini, para pencinta otomotif dan penggemar BMW dapat lebih mengenal sisi emosional dan teknis dari dunia balap.
Bagi yang ingin menonton, Love, Race Cars, & Death sudah bisa diakses di kanal YouTube BMW Astra.