Asean NCAP: Jangan Terlalu Percaya pada Fitur Keselamatan
Jakarta — New Car Assesment Program for Southeast Asian Countries (Asean NCAP) membeberkan penyebab banyaknya kecelakaan yang terjadi di tengah maraknya fitur berteknologi canggih yang ada pada mobil.
Untuk itu mereka menggelar seminar dengan mengajak produsen otomotif, aftermarket, pemerintahan, hingga media untuk membahas ini.
Dalam acara bertajuk “Vehicle Safety Course 2023/006” yang digelar di kampus Politeknik APP Jakarta, Ciganjur, Jakarta Selatan ini Asean NCAP mencoba mengajak seluruh pihak untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.
Asean NCAP Technical Committee Adrianto Sugiarto Wiyono menjelaskan bahwa sebagian besar kecelakaan masih disebabkan oleh faktor pengendara atau manusia.
Dalam seminar yang digelar Kamis (16/3/2023) ini ia mengatakan faktor manusia memegang peranan tinggi mencapai 60%.
Sementara faktor kendaraan hanya ada di tingkat 5%, lingkungan 3%, dan sisanya merupakan interaksi dari ketiga faktor.
“Yang jelas bicara soal manusia bukan menyalahkan manusia, tetapi manusia ini punya keterbatasan. Jadi apa yang bisa diatasi dari faktor tersebut,” ujar pria yang juga menjabat sebagai penasihat dan peneliti di perusahaan keselamatan jalan raya PT Karya Fajar Ultima.
Menurutnya masih banyak pengendara yang terlalu meremehkan dan sepenuhnya percaya terhadap fitur keselamatan pada mobil keluaran terbaru.
“Misalnya mobil punya ABS dan EBD dan berbagai fitur keselamatan. Tapi kenapa angka kecelakaan ini masih tinggi? Ada satu teori yakni kompensasi,” sambung Adrianto.
Salah satu contoh faktor kelalaian pengemudi yakni tidak memperhatikan jarak pengereman aman ketika berkendara.
Misalnya, walaupun mobil dibekali dengan ABS, banyak yang melakukan pengereman ketika mobil di depan punya jarak terlalu dekat.
“Misalnya ada yang bilang ‘mobil saya pakai ABS, jadi bisa ngerem lebih pendek’. Atau ‘ah mobil ini ada airbag-nya, jadi tidak usah pakai sabuk pengaman’. Ini merupakan tantangan dalam road safety,” tuturnya.
Dalam acara tersebut turut hadir perwakilan dari Honda Asia Pasifik, Toyota Asia Pasifik, Ativa, Bosch, Nissan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perhubungan.
Asean NCAP juga turut menyerahkan plakat bintang 5 untuk Honda WR-V.
Mobil buatan Karawang, Jawa Barat tersebut berhasil mendapatkan skor 77.01 dari 100% lewat uji tabrak dari depan, samping, dan pengujian fitur keselamatan.
Di akhir sesi, Asean NCAP turut memberikan edukasi mengenai fitur keselamatan yakni blind spot monitoring kepada para peserta.
Lewat edukasi ini diharapkan setiap pengendara lebih berhati-hati dalam memperhatikan blind spot.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Asean NCAP: Jangan Terlalu Percaya pada Fitur Keselamatan first appeared on Carmudi Indonesia.