BYD Sebut Kasus Seal Berasap karena Korsleting
Lombok – BYD Seal yang beberapa waktu lalu viral karena berasap ternyata disebabkan oleh adanya short circuit atau korsleting.
Hal ini ditegaskan oleh Eagle Zhao, President Director PT BYD Motor Indonesia di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (22/5/2025).
Dengan tegas Eagle mengatakan berdasaran hasil investasi awal yang dilakukan BYD terhadap Seal tersebut, memang ditemukan adanya korsleting dari low voltage battery.
(Foto: Istimewa)
“Temuan terbaru pada Seal yang berasap, kami menemukan wiring harness short circuit karena faktor eksternal yang menghasilkan overheat pada low-voltage battery sehingga asap keluar dari bawah,” ujarnya.
Low voltage battery yang dimaksud oleh Eagle Zhao ini merupakan daya bertegangan 12 volt yang diletakkan pada bagian bawah jok penumpang belakang sebelah kiri.
Biasanya low voltage atau arus tegangan rendah ini berfungsi untuk menyalakan mobil ketika tombol-tombol starter ditekan.
Baca juga: BYD Seal Facelift Meluncur di Mandalika, Pakai Suspensi Baru
Komponen arus tegangan rendah ini menggunakan baterai lithium-iron phosphate (LFP) dan cukup berbeda dibanding baterai mobil biasa yang disebut aki.
Lebih lanjut, Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia mengatakan jika mobil tersebut bukanlah terbakar, melainkan hanya berasap.
“Jadi ini mobilnya bukan terbakar, mobilnya ini berasap karena faktor eksternal sehingga menyebabkan korsleting di sistem kabel low voltage,” terang Luther.
(Foto: Istimewa)
Eagle juga menambahkan ketika uji teknis, terdapat satu komponen yang mengalami kegagalan, sehingga ini merupakan kasus BYD Seal pertama yang mengalami adanya kegagalan komponen.
“Jadi menurut uji teknis menunjukkan kegagalan satu komponen. Ini merupakan kasus pertama BYD Seal, kami belum menemukan kasus seperti ini di Indonesia atau di luar negeri,” ujar Eagle.
BYD Seal Berasap
Sebelumnya pemilik BYD Seal di Palmerah, Jakarta Barat dikejutkan oleh adanya asap yang berasal dari mobil yang sedang terparkir di garasi.
Baca juga: BYD Kuasai 50 Persen Penjualan Kendaraan Listrik di Indonesia pada Kuartal 1 2025
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin memberikan pernyataan terkait hal tersebut.
Ia mengatakan bahwa kejadian ini bersumber dari mobil yang sudah terparkir di garasi selama tiga hari diduga karena adanya fenomena listrik pada mobil listrik.
(Foto: Carmudi/Mada Prastya)
Syarifudin juga mengatakan pada saat kejadian, terdengar suara ledakan yang berasal dari mobil namun pihak BYD menampik adanya ledakan tersebut.
Kejadian ini membuat Gulkarmat Jakarta Barat harus mengerahkan enam unit kendaraan pemadam disertai 30 personel untuk memadamkan asap yang muncul.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Santo Sirait
