Perawatan Mobil Hybrid ‘Menakutkan Kantong’, Mitos?
Perawatan mobil hybrid masih menjadi pertanyaan mendasar bagi masyarakat yang hendak memilihnya sebagai kendaraan sehari-hari.
Padahal, bisa dibilang perawatan mobil hybrid tidak terlalu berbeda dibandingkan mesin konvensional yang banyak ditemui.
Umumnya mereka yang merasa ketakutan ini sudah terbayang-bayang mengenai banderolnya yang akan menguras kantong.
Harga mobil hybrid yang masih dinilai tinggi pun kemudian menimbulkan kekhawatiran mayoritas masyarakat yang menganggap teknologi ini rentan rusak.
Padahal sebenarnya tidak demikian juga, kok. Mobil hybrid bisa dibilang hampir sama dengan mobil konvensional.
Melihat sistem kerjanya, perawatan mobil hybrid bisa dibilang mudah alias tidak menyusahkan.
Entah mengapa, sering timbul narasi-narasi yang menyudutkan mobil yang terkenal punya konsumsi BBM sangat irit ini susah dipelihara.
Nah, di artikel ini kami akan membeberkan cara-cara sekaligus berbagai informasi perawatan dari mobil bermesin hybrid.
Baca juga: Teknologi Plug-In Hybrid EM-i Milik Geely Mulai Salip BYD
Perawatan Mobil Hybrid
Ada beberapa hal yang harus dilakukan saat menjaga performa mesin mobil hybrid tetap terjaga setiap saat.
Gunakan Oktan Sesuai
Ketika Anda berniat memiliki mobil bermesin hybrid, usahakan untuk mengisi bahan bakar dengan oktan yang sesuai.
Apa alasan kita harus menggunakan oktan yang sesuai pada bahan bakar mesin mobil hybrid ini?
Ternyata, penggunaan bahan bakar berkualitas rendah dan oktan yang tidak sesuai kebutuhan ruang bakar ini bisa berdampak serius.
Salah satu efek yang akan dihasilkan adalah mesin bisa mengalami detonasi, atau gejala pembakaran yang tidak sempurna.
Ketika hal ini sering dilakukan, maka lama kelamaan performa mesin bisa menjadi menurun dan tidak nyaman digunakan.
Biasanya mobil hybrid membutuhkan BBM yang sesuai agar pembakarannya lebih maksimal yang berimbas kepada efisiensi.
Hindari Genangan Air/Banjir
Jika suatu saat Anda memiliki mobil hybrid, usahakan untuk menghindari genangan air atau banjir saat hujan.
Sebenarnya hal ini tak hanya terjadi pada mobil hybrid, mobil konvensional pun sebisa mungkin jangan digunakan untuk menerobos banjir.
Nah, biasanya mobil hybrid ini memiliki baterai tambahan yang letaknya berada pada bagian bawah kendaraan.
Ketika melewati genangan air atau banjir, baterai ini berpotensi tersiram air atau bahkan terendam.
Mengganti Filter Kipas
Menurut Fauzan Saptari selaku Kepala Bengkel Auto2000 Banyuwangi cara merawat mobil hybrid ini cukup mudah.
Bahkan ia mengatakan perawatannya sama saja dengan mobil konvensional pada umumnya.
“Mobil hybrid ini harus dicek pendingin filter kipas untuk baterainya saja. Baterainya di bawah jok, fan-nya dikeluarkan terus dibersihkan. Selebihnya, sama seperti mobil pada umumnya,” katanya.
Ia menyarankan untuk membersihkan filter tersebut minimal 6 bulan sekali. Jika sudah terlalu kotor, sebaiknya filter tersebut diganti baru.
“Filternya juga murah, harganya sekitar Rp60 ribuan saja. Bisa dibersihkan bisa juga diganti setiap 10 ribu km atau 6 bulan lah,” sambungnya.
Sedangkan perawatan lain sama seperti melakukan perawatan rutin. Misalnya mengganti oli mesin, filter bensin, filter udara, filter oli mesin, oli transmisi, kampas rem, dan lain sebagainya yang sering dikerjakan oleh bengkel.
Hindari Mencuci Mesin
Mencuci ruang mesin kerap dilakukan oleh pemilik mobil untuk menjaga kebersihan. Sayangnya hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan ketika Anda memiliki mobil hybrid.
Jika mencuci mobil hybrid secara sembarangan, ditakutkan akan berdampak pada kerusakan komponen kelistrikan.
Akan lebih baik untuk membersihkan ruang mesin cukup menggunakan lap setengah basah kemudian dibasuh ke bagian yang kotor.
Hindari menyemprot ruang mesin dengan air bertekanan dan debit air yang besar. Cara ini sebaiknya dilakukan untuk merawat mobil hybrid agar tidak terjadi korsleting.
Rajin Merawat Kondisi Baterai Mobil Hybrid
Jika membeli dari baru, rasanya pemilik mobil tak perlu khawatir memikirkan kondisi baterai.
Namun jika Carmudian membeli mobil hybrid dalam kondisi bekas, ada baiknya secara rutin mengecek kondisi baterai tersebut ya.
Caranya bisa dengan mendatangi diler resmi untuk dilakukan scan guna membaca kesehatan dari baterai tersebut.
Biasanya baterai mobil hybrid ini akan mengalami penurunan performa ketika memasuki usia pakai di atas 10 tahun.
Untuk mengganti baterai mobil listrik ini pun biayanya terbilang tidak murah. Di luaran, harga baterai mobil listrik berkisar Rp20 jutaan sampai Rp60 jutaan tergantung tipe mobilnya.
Periksa Sistem Pendingin
Selain memeriksa fan/kipas, sistem pendinginan pada mobil hybrid juga wajib diperiksa, lho. Cek selalu kadar air radiator yang ada di mobil tersebut supaya tidak kurang.
Periksa semua hal yang berhubungan dengan sistem pendinginan seperti selang radiator, extra fan, water pump, dinamo extra fan, relay-relay, dan komponen lain yang menunjang.
Maklum, sistem pendinginan ini termasuk ke dalam bagian vital dari cara merawat mobil hybrid supaya awet.
Teman-teman juga nggak mau kan kalau tiba-tiba mobilnya mengalami overheat.
Ikuti Anjuran Buku Pedoman
Cara terakhir dalam merawat mobil hybrid tentunya bisa melihat buku panduan yang diberikan oleh setiap pabrikan.
Di dalam buku tersebut terdapat anjuran yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pemilik mobil.
Sayangnya banyak sekali pemilik mobil yang sedikit malas untuk membuka kitab penggunaan mobil tersebut.
Alasannya ada banyak sekali panduan yang harus dipahami dan buku tersebut dinilai kurang mudah dipahami.
Padahal, semua anjuran tertulis dengan jelas dan mudah dipahami, lho. Memang banyak orang yang malas untuk membaca aja nih sepertinya.
Tidak Membongkar Baterai
Perawatan mobil lainnya bisa dengan tetap mempertahankan kondisi orisinil dari sistem baterai yang ada di mobil.
Usahakan tidak membongkar, melakukan modifikasi, atau bahkan mengubah sistem baterai hybrid dari bawaan mobil.
Jika hendak melakukan modifikasi atau pembongkaran, sebaiknya dilakukan di bengkel resmi dari merek mobil yang Anda miliki.
Seluruh pemeriksaan juga diusahakan selalu dilakukan di bengkel resmi supaya rekam jejaknya bisa terjaga.
Baca juga: Hyundai All New Santa Fe untuk Pasar Indonesia Bakal Hadir dengan Versi Hybrid
Cara Kerja Mobil Hybrid
Setelah membahas perawatan, Anda juga wajib mengetahui terlebih dahulu fungsi dari motor listrik yang ada di mobil hybrid.
Sebenarnya komponen tersebut berfungsi sebagai penggerak tambahan jika diperlukan. Berikut cara kerja dari mobil hybrid.
Menyalakan Mesin
Ketika mesin mobil hybrid menyala, baterai berfungsi untuk menghidupkan berbagai komponen elektronik di dalam mobil.
Nantinya mesin bensin pada mobil akan menyala ketika baterai tersebut memerlukan tambahan daya.
Bekerja di Kecepatan Rendah
Sumber penggerak dari mobil hybrid berasal dari motor listrik. Ketika mobil sedang melaju dengan kecepatan rendah, maka motor listrik akan bekerja menggantikan mesin bensin yang ada.
Namun ketika pengemudi membutuhkan tenaga spontan, mesin bensin akan bekerja dalam sekejap untuk mendistribusikan tenaga.
Seketika mesin bensin akan memberikan tenaga tambahan untuk membantu motor listrik.
Beberapa hal contohnya seperti ketika hendak menyalip kendaraan secara tiba-tiba, ingin mengebut, dan lain sebagainya.
Dengan sistem kerja seperti ini, konsumsi BBM mobil hybrid sudah pasti jauh lebih irit. Hal inilah yang menjadi kelebihan dari mobil bermesin hybrid.
Mengisi Daya Baterai
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengisi baterai motor listrik, salah satunya dengan pengereman regeneratif.
Apa pengereman regeneratif itu?
Artinya, ketika pengemudi melakukan pengereman akan diubah untuk menghasilkan listrik yang akan disimpan di dalam baterai.
Namun harus dicatat, pengereman yang dimaksud akan lebih maksimal jika dilakukan dalam kecepatan di atas 40 km/jam.
Misalnya saat sedang melakukan pengereman untuk menuruni turunan. Atau bisa juga melakukan pengereman di kecepatan tinggi.
Kedua cara tersebut akan menghasilkan listrik yang maksimal untuk mengisi baterai motor listrik.
Beda cerita jika pengereman dilakukan di saat macet, ya.
Mati di Saat Tertentu
Pada saat tertentu, sistem pada mobil hybrid akan mati. Salah satu contohnya adalah ketika mobil berada di tengah kemacetan atau menunggu lampu merah.
Sistem akan secara otomatis menghentikan kerja mesin untuk menghemat bahan bakar. Jadi Anda tak perlu khawatir misalnya mengalami kejadian mobil hybrid yang mati mendadak di tengah kemacetan.
Baca Juga: Tidak Ada Insentif, Cek Harga Mobil Hybrid 2024
Kesimpulan
Beberapa cara perawatan mobil hybrid di atas bisa Anda lakukan ketika nantinya sudah memiliki mobil bermesin hybrid.
Harus diakui jika mobil bermesin hybrid bisa dibilang adalah kendaraan elektrifikasi yang paling cocok untuk saat ini.
Mengapa? Karena mobil hybrid bisa menjadi jembatan antara mesin konvensional menuju elektrifikasi.
Sebelum beralih ke elektrifikasi murni atau kendaraan listrik, Anda bisa beradaptasi dengan menggunakan kendaraan hybrid.
Jadi, Anda akan lebih terbiasa ketika nantinya hendak membeli kendaraan elektrifikasi murni.
Baca Juga: Daftar Mobil Hybrid China di Indonesia, Paling Murah Rp300 Jutaan
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas