Perbedaan Mobil Manual dan Matic: Bukan Cuma Soal Transmisi!
Perbedaan mobil manual dan matic bukan hanya terdapat di bagian transmisi, tapi juga menyangkut harga hingga cara perawatan rutinnya.
Bagi mereka yang hendak membeli mobil untuk pertama kali akan dihadapkan dengan beberapa hal.
Salah satunya adalah pilihan transmisi, yaitu manual atau matic.
Transmisi matic itu sendiri pada umumnya masih dibagi dua lagi, yaitu konvensional atau CVT (Continuously Variable Transmission).
Hal ini bisa menjadi sesuatu yang membingungkan seandainya tanpa didasari pengetahuan atau referensi sama sekali.
Mobil matic bisa dibilang menawarkan kepraktisan berkendara yang tak bisa didapat dari transmisi manual.
Mobil semacam inilah yang lebih relevan dengan kebutuhan banyak orang.
Namun, masih ada kalangan konsumen yang lebih menyukai atau justru membutuhkan transmisi manual untuk kendaraan sehari-harinya.
Baca juga: Cara Mengemudi Mobil Transmisi Manual, Punya Sensasi Tersendiri dan Lebih Irit
Perbedaan Mobil Manual dan Matic
Oleh karena itu Carmudi akan membahas tentang perbedaan-perbedaan umum antara mobil yang menggunakan transmisi manual atau matic.
Perbedaan Harga
Hal ini mungkin menjadi sesuatu yang langsung disadari oleh konsumen ketika pertama kali membeli mobil baru atau bekas.
Harga mobil dengan transmisi matic lebih mahal dibandingkan dengan manual.
Di pasar mobil baru perbedaan harganya bisa mencapai belasan juta rupiah.
Selain karena ongkos produksi, penyebabnya sesederhana karena peminat mobil dengan transmisi matic lebih banyak terutama di daerah-daerah perkotaan.
Perbedaan harga ini juga berlaku di pasar mobil bekas walau selisihnya relatif lebih kecil.
Cara Mengendarai
Perbedaan lain antara mobil matic dan manual sudah jelas terdapat pada cara mengendarainya.
Sebagai gambaran, untuk mobil matic, pengendara tinggal memasukkan gigi ke posisi D lalu tancap gas.
Sedangkan pada mobil manual, pengendara juga perlu memainkan pedal kopling setiap kali menambah atau mengurangi gigi.
Oleh karena itu wajar seandainya mobil matic dibilang lebih praktis untuk dikendarai.
Konsumen akan merasakan keuntungan mobil matic ketika sering menjumpai kemacetan dalam rute berkendaranya sehari-hari.
Untuk transmisi manual sebenarnya masih memiliki pengguna. Biasanya adalah mereka yang benar-benar menginginkan kontrol penuh terhadap performa kendaraannya.
Keuntungan transmisi manual bakal dirasakan, misalnya ketika mobil diajak melaju di jalan tol.
Pengemudi bisa dengan sendirinya memainkan gigi saat hendak menambah kecepatan.
Transmisi manual juga bakal lebih terasa keuntungannya ketika menjelajahi jalanan-jalanan perbukitan atau tanjakan.
Namun, untuk menguasai keahlian mengendarai mobil manual dibutuhkan proses pembelajaran atau jam terbang.
Oleh karenanya banyak orang yang lebih mobil matic karena lebih gampang.
Perbedaan Perawatan Mobil Manual dan Matic
Baik transmisi manual atau matic sama-sama membutuhkan perawatan rutin agar kondisinya selalu prima. Perawatan yang dimaksud antara lain mengganti oli transmisi secara rutin.
Pada titik ini mulai terdapat perbedaan pada interval penggantian oli tersebut. Beberapa sumber menyebut jika oli transmisi matic perlu diganti dengan interval sekitar 80.000 km sedangkan manual 40.000 km.
Pengecekan kedua jenis transmisi itu juga berbeda. Matic lebih condong pada pemeriksaan valve terlebih ketika tuas terasa keras atau adanya hentakan.
Sementara itu, untuk transmisi manual lebih menekankan pada penyetelan kopling.
Ketika digunakan sehari-hari, pengendara juga perlu memerhatikan beberapa hal agar transmisi mobilnya awet.
Contohnya, untuk mobil matic tipe CVT, usahakan untuk berakselerasi secara perlahan-lahan biar sabuk bajanya awet.
Kemudian biasakan untuk memosisikan tuas pada gigi N ketika berhenti agak lama.
Sedangkan, untuk transmisi manual, hindari kebiasaan mendorong mobil ketika mogok akibat aki soak sebagai upaya untuk menyalakannya.
Sebaiknya gunakan kabel jumper aki untuk cara yang lebih aman.
Performa
Ada anggapan yang mengatakan bahwa mobil dengan transmisi manual lebih unggul soal performa. Dicontohkan dengan mayoritas mobil balap menggunakan transmisi semacam ini.
Selain itu, transmisi manual juga dianggap lebih bandel dan kuat. Kebanyakan mobil barang atau komersial menggunakan transmisi tersebut.
Anggapan-anggapan itu ada benarnya, tapi sangat tergantung dari keahlian pengemudi dalam melakukan perpindahan-perpindahan gigi.
Selain itu, anggapan-anggapan tersebut merupakan warisan dari kondisi pada saat transmisi matic mulai dipopulerkan oleh para pabrikan dulu.
Transmisi matic pada mobil-mobil lawas memang agak rewel sehingga banyak konsumen yang lebih condong memilih mobil manual.
Namun, perkembangan transmisi matic kini sudah makin canggih yang menjadikan girboksnya lebih bisa diandalkan.
Dalam hal performa, di tangan pengemudi awam, bisa jadi transmisi matic justru lebih unggul karena menyuguhkan perpindahan gigi yang halus dan cepat.
Produsen mobil pun kini tak ragu untuk memperkenalkan model baru yang hanya tersedia dalam pilihan transmisi matic.
Harga Jual Kembali
Perbedaan antara mobil manual dan matic juga bisa ditemui pada harga jual kembalinya di pasar mobil bekas.
Di banyak kota-kota besar, mobil dengan transmisi matic jelas bakal memiliki harga jual kembali yang tinggi.
Di samping itu, ada kecenderungan di sisi penjual mobil bekas untuk lebih memilih mobil matic sebagai barang dagangannya.
Alasannya sesederhana karena lebih banyak peminatnya sehingga tak perlu waktu lama untuk menjual.
Kesimpulan Perbedaan Mobil Manual dan Matic
Itulah beberapa perbedaan umum tentang mobil manual dan matic.
Konsumen bisa menjadikannya pertimbangan terlebih ketika hendak baru pertama kali membeli mobil.
Pada intinya perbedaan mobil manual dan matic bukan hanya terdapat di transmisinya.
Namun, hal itu juga bisa ditemui pada harga baru atau bekas, cara perawatan, karakter berkendara, dan performanya.
Mobil dengan transmisi matic kini lebih banyak digandrungi mengingat kenyamanan dan kepraktisan yang disuguhkannya.
Mobil semacam itu lebih cocok untuk digunakan di daerah perkotaan yang lalu lintasnya kerap diwarnai kemacetan.
Beberapa produsen mobil pun kini tak ragu untuk menghadirkan sebuah model baru yang hanya tersedia dalam pilihan transmisi matic.
Namun, sebenarnya mobil manual juga belum kehilangan pengguna. Transmisi ini masih menjadi pilihan di segmen komersial atau armada operasional perusahaan-perusahaan.
Sebagian besar konsumen bakal lebih cocok untuk menggunakan mobil dengan transmisi otomatis.
FAQ
Selanjutnya mari simak beberapa pertanyaan di internet tentang topik serupa.
Apa Kelemahan Mobil Manual?
Kelemahan mobil manual di antaranya membutuhkan keahlian khusus untuk mengendarainya dan kurang cocok di jalanan macet sebab mengharuskan pengendara memindahkan gigi secara terus menerus.
Apa Kelemahan Mobil Matic?
Kelemahan mobil matic yang bakal dirasakan pengendara ialah tidak bisa menentukan sendiri putaran mesin yang diinginkan karena hal ini tergantung dari girboks.
Apakah Mobil Matic Kuat Menanjak?
Mayoritas mobil matic tidak memiliki masalah untuk digunakan menanjak, tapi agar lebih aman sebaiknya mengandalkan momentum atau memilih gigi rendah seandainya memungkinkan.
Apa Beda AT dan MT pada Mobil?
AT merupakan singkatan yang sering digunakan untuk Automatic Transmission sedangkan MT adalah singkatan Manual Transmission.
Apakah Mengendarai Mobil Matic Mudah?
Ya, mengendarai mobil matic bisa dikatakan lebih mudah dibandingkan mengendarai mobil manual.
Kenapa Mobil Matic Lebih Boros dari Manual?
Mobil matic lebih boros dibandingkan mobil manual karena putaran mesinnya relatif lebih tinggi terutama ketika dihadapkan kondisi jalanan yang macet.
Baca Juga: Berbeda dengan “D”, Ini Fungsi Transmisi “B” pada All New Honda CR-V Hybrid
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas