#TRENDING

2018, Perempuan Arab Saudi Boleh Kendarai Sepeda Motor

Pemerintah Arab Saudi terkenal ketat soal hukum sosial, khususnya untuk perempuan. Seiring modernisasi dan penyetaraan gender, hukum-hukum tradisional yang tidak sesuai zaman mulai dihapus.

Salah satu aturan yang bakal menguntungkan para perempuan Arab Saudi yaitu diperbolehkan mengendarai motor.

Baca juga:
Warna Mobil Cerminkan Karakter Pemiliknya, Benarkah?
Macam-Macam Distraksi Berkendara yang Membahayakan Para Bikers

Dikutip Visordown, pemerintah kerajaan melalui Direktorat Jendral Lalu lintas mengumumkan pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan.

Kaum hawa bisa mengendarai segala macam kendaraan, mulai dari truk sampai sepeda motor. Keputusan ini mulai berlaku mulai Juni 2018 mendatang.

Pada September lalu, Raja Salman Al Saud mengeluarkan sebuah dekrit yang menyebut perempuan dapat berkendara. Dekrit ini terbit sebagai bentuk reformasi kerajaan, dari sebelumnya yang sangat konservatif.

Aturan baru kerajaan juga lebih dinamis dan setara antara laki-laki dan perempuan. Nantinya tidak ada lagi plat khusus di kendaraan untuk pengemudi wanita. Namun demikian, masalah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada perempuan akan ditangani secara khusus.

Di satu sisi, pencabutan larangan mengemudi untuk perempuan bisa menekan anggaran gaji untuk sopir pribadi dalam suatu keluarga. Imbas dekrit ini tidak main-main. Sejumlah 1,3 juta tenaga kerja asing yang berprofesi sebagai sopir pribadi terpaksa angkat kaki dari negara itu.

Perempuan Arab Saudi di Bawah Bayangan Laki-Laki

Perempuan arab saudi
Perempuan Arab Saudi Nyetir

Pemerintah Arab Saudi menyiapkan suatu badan khusus yang didirikan dan dikelola oleh perempuan untuk urusan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.

Ini jadi kabar yang sangat menggembirakan, karena di masa lalu hanya pria yang boleh mengendarai kendaraan dan memiliki SIM. Perempuan yang kedapatan menyetir akan didenda dan dipenjara.

Data yang dirilis World Economic Forum pada bulan lalu menempatkan Arab Saudi sebagai negara terburuk untuk perempuan di urutan nomor 7.

Catatan ini berdasarkan laporan Global Gender Gap. Aturan hukum menegaskan bila perempuan harus dalam perwalian laki-laki anggota keluarganya.

Perempuan Arab Saudi harus mendapat persetujuan keluarga laki-laki saat pengambilan keputusan. Selain itu, kaum hawa juga tidak bisa berinteraksi dengan laki-laki yang bukan anggota keluarganya. Mereka juga tidak bisa leluasa berolah raga atau menonton acara olah raga.

Dalam reformasi kerajaan, perempuan mulai mendapat hak-hak dasar pada publik. Mereka sudah diizinkan untuk masuk ke tiga gelanggang olahraga. Bulan ini, larangan untuk perempuan masuk bioskop juga sudah dicabut.

Bagaimana menurut Anda tentang hukum sosial di Arab Saudi? (dna)

Tags

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker