Imbas Rangka eSAF, Harga Motor Honda Bekas Terjerembab
Jakarta — Efek kasus rangka eSAF yang berkarat dan mudah patah ternyata berpengaruh terhadap harga motor bekas Honda.
Berdasarkan penelusuran kami saat ini banyak pedagang yang menolak motor bekas Honda dengan rangka eSAF.
Sepeda motor keluaran di atas 2021 seperti Genio, Scoopy, dan Vario 160 menjadi model yang paling banyak dijual.
Hal ini diakui oleh pedagang motor bekas di kawasan Bekasi, Jawa Barat bernama Bang Acoi yang berhenti berjualan sepeda motor Honda bekas.
Ia juga menambahkan, kini banyak pedagang motor bekas yang menghindari motor Honda dengan rangka eSAF.
“Iya showroom pada nggak berani. Konsumen juga nggak ada permintaan, orang pada nahan. Barang eSAF pada dikeluarin dulu,” ujar Bang Acoi kepada kami, Sabtu (2/9/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sekarang sepeda motor Honda dengan rangka eSAF lebih sulit terjual dibanding non-eSAF.
“Dulu itu gampang sekali jualannya ibarat kayak kacang seminggu bisa laku tiga unit. Sekarang, beda jauh. Sulit jualannya,” ujar pria ini.
Harga yang dijual pemilik kepada pedagang pun diakui terjerembab usai diterpa isu rangka yang mudah patah dan karat.
“Misalnya Honda Scoopy 2021 itu dijual Rp14 juta. Honda BeAT Deluxe 2020 yang kondisi gress aja dijual cuma Rp13 juta sekarang. Parah,” katanya.
Sebelum diterpa isu rangka, ia mengaku masih sangat mudah menjual motor bekas Honda di pasaran kepada konsumen.
“Saya sempat ditawarin Vario CBS 160 2023 harganya Rp21,5 juta. Tapi nggak berani ambil. Kalau sebelum kasus ini, saya jual Rp23 juta pun lakunya cepat,” bebernya.
Ia berharap ke depannya kondisi seperti ini bisa lebih kondusif agar perputaran bisnis kembali lancar.
Masalah kasus rangka eSAF yang bermasalah menjadi salah satu titik terbesar yang mempengaruhi penjualan motor bekas Honda.
Tak heran pasar motor bekas Honda saat ini lebih mau menampung dan menjual motor produksi tahun 2020 ke bawah.
Hal senada juga diakui oleh Deni Ferlindungan, Marketing Manager UC Auction milik Carsome di Ciputat, Tangerang Selatan.
Ia mengaku permintaan lelang sangat tinggi terhadap sepeda motor bekas Honda dengan rangka non eSAF.
“Iya motor Honda yang non eSAF kalau dilelang ini laku keras. Soalnya motor bekas saat ini langka, jadi kalau ada unit non-eSAF pasti diambil pedagang,” ujarnya.
Efek dari kasus rangka yang bermasalah juga sempat dikabarkan membuat saham grup Astra melemah.
Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (25/8/23), saham ASII turun 0,39% ke level Rp 6.450.
Sementara PT Astra Otoparts Tbk (AOP/AUTO) terpangkas dari 2,16% menjadi Rp 3.170.
PT Dharma Polimetal TBK (DRMA) tergerus paling dalam, sebesar 3,75% hingga menurun ke level Rp 1.540.
Data yang dirilis RTI Business juga mengatakan jika saham DRMA turun 6,1% dalam sepekan terakhir, sedangkan ASII 1,15% dan AUTO 1,5%.
The post Imbas Rangka eSAF, Harga Motor Honda Bekas Terjerembab first appeared on Carmudi Indonesia.