FOKUS
Kerjasama Pemerintah dengan Mitsubishi Mampu Mempercepat Pengembangan Mobil Listrik
Penulis: Santo Evren S
Jakarta – Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Perindustrian mendapat hibah berupa 10 mobil listrik dari Mitsubishi Motors Corportion (MMC). Adapun kesepuluh mobil tersebut terdiri dari delapan unit Mitsubishi Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan dua unit Mitsubishi i-MiEV.
Pemberiaan 10 unit mobil listrik tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara Kemenperin dan MMC pada 30 Oktober 2017 dalam rangka mendukung program pengembangan kendaraan (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) di Indonesia.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi sebuah langkah positif dalam mempercepat pengembangan teknologi industri otomotif nasional yang ramah lingkungan dengan emisi karbon rendah,” tutur Airlangga.
Sementara itu Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menyampaikan bahwa kerjasama antara Kemenperin dan MMC tidak hanya sebatas pemberian mobil listrik saja, tapi juga mencakup berbagai macam hal termasuk soal pembelajaran dan sosialisasi.
“Kerja sama ini mencakup tiga hal, yaitu studi bersama di bidang teknologi dan pengembangan kendaraan listrik, sosialisasi penggunaaan kendaraan listrik dan penggunaan kendaraan listrik untuk kepentingan umum,” ungkap Harjanto.
Penyerahan mobil listrik dilakukan pagi tadi di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan oleh CEO MMC Osamu Masuko kepada Menperin Airlangga. Selanjutnya, Menperin menyerahkan secara simbolis kepada Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Ristekdikti, Kapolri, serta Kepala BBPT.
Semua mobil listrik akan disertakan dalam serangkaian studi bersama. Tujuannya, untuk melihat kinerja mobil listrik di lalu lintas Indonesia yang memiliki karakteristik khusus. Pemerintah juga akan melihat respons publik, dan juga sebagai sosialisasi kendaraan listrik di Indonesia.
Masuko mengungkapkan bahwa studi bersama ini merupakan langkah untuk mendukung transisi Indonesia ke era industri kendaraan bermotor emisi rendah karbon.
Airlangga berharap agar kerjasama ini mampu mewujudkan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan industri otomotif dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia mampu memproduksi kendaraan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun global.
Pemerintah Melalui Mobil Listrik Serius Mengurangi Pemanasan Global
Kemenperin berupaya mempercepat pengembangan produksi kendaraan rendah emisi dan ramah lingkungan atau dikenal dengan LCEV termasuk mobil listrik. Tujuannya, Sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengurangi pemanasan global. Presiden Joko Widodo pada COP21 di Paris, Desember 2015, menginginkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berkurang sebesar 29% secara mandiri.
“Salah satu sumber pemanasan global adalah dari emisi CO2 kendaraan bermotor yang mengkonsumsi bahan bakar fosil,” kata Airlangga.
Untuk itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada MMC dan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia atas kerja sama dalam rangka studi bersama dan sosialisasi penggunaan mobil listrik di Indonesia.