Cara Merawat Kaki-kaki Mobil, Catat Biar Nggak Boncos!
Cara merawat kaki-kaki mobil sebenarnya harus diketahui oleh semua pemilik mobil. Sebab, jika tidak dirawat akan berpengaruh kepada kenyamanan dan finansial tentunya.
Kalo kata anak sekarang sih, jadi boncos atau banyak mengalami kerugian.
Kerugiannya tentu ada di pembelian untuk penggantian kaki-kaki mobil.
Lumayan, lho, bujet yang dikeluarkan untuk melakukan penggantian kaki-kaki mobil.
Rata–rata kisarannya bisa mencapai lebih dari Rp3 juta untuk perbaikan kaki depan atau belakang saja.
Maka dari itu, penting sekali mengetahui cara merawat kaki-kaki mobil supaya awet.
Kira-kira apa saja cara yang bisa dilakukan oleh para pemilik mobil, ya?
Cara Merawat Kaki-kaki Mobil
Tidak Menghantam Jalan Rusak
Cara pertama untuk merawat kaki-kaki mobil yang paling mudah yakni selalu melakukan pengereman ketika melewati jalan rusak atau polisi tidur.
Ini merupakan cara yang paling mudah untuk merawat kaki-kaki mobil supaya lebih awet.
Mobil yang sering menghantam jalan rusak tentunya akan lebih cepat rusak.
Terlebih para pemilik mobil ini selalu menghantam dengan kecepatan tinggi ketika melibas jalan tersebut.
Sebaiknya Anda lebih banyak melakukan pengereman dan berhati-hati ketika melihat ada jalan rusak dan polisi tidur.
Nah, sekarang coba tanya pada diri sendiri, lebih banyak langsung menghantam polisi tidur atau mengerem dulu?
Berjalan Pelan di Jalan Rusak
Untuk mengantisipasi hal di atas, Carmudian setidaknya bisa berkendara dengan kecepatan yang sangat rendah ketika menemui jalan rusak atau polisi tidur.
Cara ini cukup ampuh untuk merawat kaki-kaki mobil supaya jauh lebih awet.
Walaupun Anda sedang berkendara sendiri, tak ada salahnya untuk berjalan perlahan melewati jalan rusak.
Semakin sering menghantam jalan rusak, semakin cepat juga kaki-kaki mobil menjadi rusak.
Coba diingat-ingat lagi tentang biaya perbaikannya. Nggak murah, lho!
Membawa Beban Berlebih
Cara lain untuk merawat kaki-kaki mobil agar tetap awet yakni tidak membawa beban yang berlebihan. Usahakan Anda membawa beban yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Jangan sampai Anda membawa barang yang jauh lebih berat dibandingkan beban rekomendasi pabrikan.
Sebab, jika dipaksakan maka akan berpengaruh terhadap keawetan kaki-kaki mobil.
Biasanya mobil yang sering membawa beban berat akan lebih cepat rusak kaki-kakinya.
Hal ini kerap ditemui di mobil penumpang seperti Suzuki Ertiga, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan lain sebagainya.
Biasanya mobil yang kami sebutkan ini sering membawa beban lebih dari yang dianjurkan. Usahakan untuk tidak membawa beban yang overload ya, Carmudian!
Rutin Melakukan Spooring
Carmudian pernah mendengar kata spooring? Nah, ini bisa jadi salah satu cara menjaga keawetan kaki-kaki mobil.
Fungsi utama spooring sendiri tentunya untuk meluruskan posisi masing-masing roda mobil sesuai dengan posisi standar atau pengaturan pabrik.
Umumnya berdasarkan pemakaian, posisi roda akan mengalami sedikit pergeseran, terutama ketika melindas lubang atau jalanan rusak.
Rekomendasi waktu melakukan spooring biasanya 6 bulan sekali. Atau bisa juga menggunakan jarak tempuh setiap 10.000 km sekali.
Semakin sering Anda melewati jalanan rusak, maka semakin cepat juga direkomendasikan untuk melakukan spooring.
Hal ini tentunya akan memaksimalkan kaki-kaki mobil agar lebih awet.
Rutin Memeriksa Kaki-kaki
Pada saat melakukan spooring, Anda juga bisa sekaligus mengetahui kondisi kaki-kaki mobil. Biasanya mobil akan dinaikkan ke lift dan dilihat kondisi kaki-kaki dari bawah.
Teknisi spooring yang baik akan memberikan informasi mengenai kaki-kaki mobil Anda apakah ada komponen yang harus diganti dulu sebelum spooring atau tidak.
Namun, jarang sekali ada mekanik yang tidak mau melakukan spooring sebelum komponen kaki-kaki diganti.
Jika komponen kaki-kaki ada yang sudah rusak dan tetap dipaksa spooring, maka hasilnya tidak akan maksimal.
Atau bisa juga Anda meminta tolong kepada teknisi untuk menginfokan kondisi kaki-kaki. Jika ada komponen yang rusak, minta kepada teknisi tersebut untuk mencatat bagian yang harus diganti.
Setelah mengetahui komponen apa saja yang harus diganti, Anda bisa memperbaiki kaki-kaki terlebih dahulu sebelum melakukan spooring.
Cara ini akan jauh lebih efektif dan efisien dibanding memaksakan harus spooring dengan kondisi kaki-kaki yang rusak.
Ciri Kaki-kaki Mobil Rusak
Arah Roda Berubah
Jika tidak mengindahkan cara merawat kaki-kaki mobil di atas, biasanya kaki-kaki mobil akan cepat rusak. Kerusakan pertama yang bisa dirasakan secara langsung tentunya arah roda yang berubah.
Hal ini biasanya menyebabkan setir terasa sulit dikendalikan atau lebih liar. Mobil akan bergerak ke kiri dan ke kanan serta diikuti gejala melayang.
Timbul Bunyi
Ciri lain dari kaki-kaki mobil yang rusak tentunya timbul bunyi berisik. Bunyinya pun beragam, ada yang terdengar seperti ‘kletek-kletek’ atau ‘gluduk-gluduk’.
Bunyi ini bisa didengar ketika mobil melewati jalan rusak atau polisi tidur. Jika sudah terdengar bunyi, Carmudian mau tidak mau harus melakukan pemeriksaan dan penggantian komponen kaki-kaki.
Timbulnya bunyi seperti ini juga membuat rasa berkendara menjadi kurang nyaman. Sebab, suspensi juga akan terasa lebih keras dari biasanya dan handling terasa sulit dikendalikan.
Setir Bergetar
Ciri lain bisa juga menyebabkan setir terasa lebih bergetar dari biasanya. Getaran ini juga berbeda dari rusaknya engine mounting karena akan terasa ketika mobil melewati jalan rusak.
Jika sudah merasakan gejala seperti ini, ada baiknya Anda langsung lakukan pengecekan. Sebab jika ditunda-tunda biasanya kerusakan akan merembet ke bagian lain sehingga membuat kerusakan menjadi lebih banyak.
Ban Botak Sebelah
Pernah melihat atau mendengar gejala ban botak sebelah? Ini bisa jadi salah satu ciri kaki-kaki mobil sudah mulai bermasalah, lho.
Kontur tapak ban biasanya akan habis di satu sisi saja, antara bagian terluar atau bagian dalam. Hal seperti ini tidak boleh didiamkan saja, sebab lama kelamaan akan menghabiskan ban.
Efeknya permukaan tapak ban akan menjadi tidak rata. Jelas ini membahayakan pemilik mobil, apalagi saat berkendara di kondisi hujan, ban akan menjadi licin.
Jika dipaksakan, traksi yang dihasilkan ban tentu tidak akan maksimal. Mau tidak mau Anda harus mengganti ban yang sudah botak tersebut.
Komponen Kaki-kaki yang Biasa Rusak
Beberapa gejala di atas umumnya disebabkan oleh kerusakan pada komponen kaki-kaki mobil seperti yang ada di bawah ini.
- Tie rod
- Long tie rod
- Ball joint
- Bushing
- Link stabilizer
- Bearing roda
- Sokbreker
- Lower arm
- Rack steering
- Sway bar
- Boot as roda
- CV joint
Beberapa komponen di atas merupakan komponen yang ada pada kaki-kaki mobil pada umumnya.
Komponen yang rusak bisa tentunya diganti secara parsial, atau hanya yang rusak saja yang diganti.
Namun, jika memiliki dana lebih, lebih baik jika seluruhnya diganti.
Selain lebih awet, kenyamanan berkendara juga akan jauh lebih baik daripada sebelumnya. Ibaratnya sih tindakan preventif sebelum rusak, ya.
Beberapa cara di atas tentunya bisa dilakukan untuk merawat kaki-kaki mobil yang ada di rumah. Sebab, sayang juga kalau kaki-kaki mobil tidak dirawat lantaran biaya perbaikannya cukup mahal.
Daripada menguras dompet dan tabungan, akan lebih baik dijaga agar kaki-kaki tersebut tidak cepat rusak. Selain itu kondisi kaki-kaki yang baik juga mempengaruhi keselamatan di jalan saat berkendara.
Yuk, dijaga kaki-kaki mobil kesayangan kita!
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Cara Merawat Kaki-kaki Mobil, Catat Biar Nggak Boncos! first appeared on Carmudi Indonesia.