Review Aprilia Tuareg 660: Bisa Terabas Segala Medan
Pada review kali ini kami akan membahas mengenai motor adventure atau petualang kelas menengah di Indonesia, yakni Aprilia Tuareg 660.
Motor yang didatangkan utuh secara langsung dari Italia ini sudah dijual resmi di Tanah Air sejak September 2022 lalu. Harganya terbilang mahal, dengan OTR Jakarta di angka Rp662 juta.
Tapi sejak Desember 2022 lalu PT Piaggio Indonesia (PID) memberikan exclusive voucher atau potongan harga senilai Rp220 juta sehingga harganya saat ini Rp442 juta OTR Jakarta.
Jika dilihat dari segi tampilan memang harus diakui motor ini benar-benar keren dan ganteng! Lantas, seperti apa impresi berkendara yang diberikan motor segala medan ini?
Review Aprilia Tuareg 660
Apakah motor ini bisa diandalkan untuk menerobos segala medan? Berikut ulasan review Aprilia Tuareg 660.
Tampilan Gagah!
Secara visual Aprilia Tuareg 660 benar-benar gampang menjadi pusat perhatian. Apalagi jika melihatnya dari sisi samping.
Beberapa kali kami sempat ditanya oleh pengendara motor lain dan juru parkir yang penasaran tentang motor apakah ini.
Saat ditanya, kami menjelaskan jika ini adalah sebuah merek asal Italia yang namanya masih cukup asing di telinga orang awam.
Umumnya mereka yang bertanya merasa penasaran dengan bentuknya. Bagian depan terlihat jangkung, sedangkan belakangnya mirip motor trail.
Desain ini sepintas mengingatkan kami kepada sepeda motor tokoh superhero asal Jepang, Satria Baja Hitam. Soalnya sama-sama tinggi di area depan.
Posisi lampunya cukup tinggi ditambah di depan ada windshield. Bagian depan stang diberikan handguard untuk pengamanan ketika main terabas.
Lalu di bagian belakang, muffler menjadi fokus visual lantaran ukurannya besar. Joknya dibuat rata seperti motor trail agar memudahkan pengendara berdiri saat bermain off-road.
Uniknya, lampu belakang dibuat melancip namun cukup terang saat malam hari. Seluruh pencahayaan sudah menggunakan lampu LED, jadi cukup terang ketika menyala.
Posisi Duduk
Sebagai gambaran, kami yang memiliki postur badan 172 cm dengan bobot 80 kg harus jinjit ketika posisi duduk di atas motor dengan bobot 240 kg ini. Ya, motor ini memang lebih cocok untuk mereka yang punya badan tinggi di atas 175 cm.
Untuk Carmudian dengan postur di bawah 170 cm rasanya akan cukup kesulitan saat berdiri.
Walaupun besar, stang model fatbar yang digunakan terasa cukup nyaman. Posisi duduknya terasa rileks dan tegak.
Lanjut ke pengaturan di stang ya. Di sebelah kiri terdapat tombol sein, klakson, pengaturan MID, cruise control, dan lampu jauh di balik handguard.
Sementara di sisi kanan terdapat tombol Mode berwarna hitam yang bisa dipilih (Urban, Explore, Off-Road, dan Individual).
Lalu di atasnya terdapat tombol merah untuk cut-off engine serta starter. Di atasnya merupakan tombol untuk lampu depan, bisa dinyalakan dan dimatikan sesuai kebutuhan.
Untuk menggapai seluruh tombol tersebut terasa mudah dan tidak menyulitkan. Paling yang sedikit merepotkan ketika hanya ingin mengaktifkan cruise control saja.
Fitur Bertaburan
Ada apa saja fitur di motor ini? Pertama tentu ada di layar TFT berukuran 5 inci. Layar ini bisa disetel sesuai kebutuhan seperti layar putih (siang) atau layar hitam (malam).
Kalau nggak mau repot memindahkan, setel saja di otomatis. Maka layar akan berubah menjadi hitam ketika kondisi gelap.
Lanjut, di dalam layar tersebut terdapat informasi seperti di bawah ini.
- Speedometer
- Tachometer
- Odometer
- Indikator bensin
- Posisi gigi saat berkendara
- Tripmeter
- Suhu luar
- Temperatur mesin
- Riding mode
Sebenarnya masih ada fitur lain yang tampil seperti koneksi Bluetooth yang hanya bisa diakses lewat perangkat opsional Aprilia MIA.
Kalau mau tersambung dengan motor, Anda harus membeli perangkat tersebut. Jika sudah terpasang bisa juga untuk menyambungkan intercomm.
Belum selesai sampai di situ, pabrikan asal Italia ini juga menanamkan Aprilia Performance Ride Control (APRC) yang terintegrasi dengan fitur di bawah ini.
- Aprilia Traction Control (ATC)
- Aprilia Engine Brake (AEB)
- Aprilia Engine Map (AEM).
Torsi Mesin Galak
Untuk menggerakkan motor ini tentu rasanya cukup berat. Motor seakan memberikan intimidasi lewat tampilannya yang garang.
Tarik kopling, injak gigi 1 motor pun mulai bergerak. Saat bergerak motor terasa ringan dan mudah dikendalikan.
Joknya empuk, hanya saja ketika dipakai riding lama-lama akan terasa panas di pantat. Hal ini dikarenakan ujung jok berbentuk kotak, sehingga sisi kanan dan kiri pantat cepat panas.
Oh iya sampai lupa, Aprilia Tuareg 660 ini memiliki mesin dengan spesifikasi di bawah ini, ya.
Spesifikasi Mesin Aprilia Tuareg 660 |
|
Kapasitas | 659 cc, 2 silinder segaris, injeksi |
Teknologi | DOHC |
Pendingin | Cairan |
Transmisi | 6-percepatan |
Tenaga | 80 hp @9.250 rpm |
Torsi | 70 Nm @6.500 rpm |
Kapasitas tangki BBM | 18 liter |
Minimal RON | 95 |
Emisi | Euro5 |
Ketika motor sudah berjalan di atas 40 km/jam, pengendara tak perlu menarik tuas kopling lantaran Tuareg 660 sudah dibekali dengan quickshifter.
Karakternya pun halus, tak terlalu menghentak ketika naik gigi. Begitu juga sebaliknya ketika hendak menurunkan gigi, walaupun masih ada sedikit hentakan yang masih terasa enak.
Putaran mesin bawah dan menengah punya torsi badak. Saat kami berboncengan ke arah Puncak, Bogor, Jawa Barat, di posisi gigi 3 atau 4 motor masih dengan mudah menanjak tanpa kehilangan momentum. Nice!
Namun ketika kami coba mengendarai sendirian di trek lurus, putaran menengah sampai atas terasa boyo. Wajar saja jika motor ini keperluannya untuk terabas atau adventure.
Rem Jempolan
Melihat galaknya tenaga yang dihasilkan, Aprilia menyematkan 3 buah cakram di motor ini. 2 di depan sementara 1 di belakang.
Rem depan memakai 2 buah cakram berukuran 300 mm yang disertai kaliper 2 piston. Tuas rem depan pun bisa diatur dengan cara mendorong ke depan dan memutar angka 1-4 mirip tuas rem aftermarket.
Sedangkan di belakang memakai 1 buah cakram berukuran 260 mm yang dikawal kaliper 1 piston. Rem belakang rasanya Senin-Kamis, sehingga harus menginjak agak dalam jika ingin mengandalkan pengereman belakang.
Review Suspensi Aprilia Tuareg 660, Empuk!
Urusan suspensi, boleh dibilang jika review suspensi Aprilia Tuareg 660 ini juara. Terutama suspensi depan yang menurut kami sangat empuk dan lembut.
Suspensi depan memakai upside down fully adjustable (kompresi dan rebound) berukuran 43 mm buatan Kayaba.
Pengaturan kompresi ada di sebelah depan kiri, sedangkan sebelah kanan untuk rebound. Pokoknya pengendara bisa mengatur sesuai kebutuhan.
Lanjut suspensi belakang. Pengaturan suspensi belakang terdapat di sisi kiri, atau di bawah jok kiri. Modelnya kenop putaran untuk mengatur keras dan empuk bantingan sebanyak 26 klik.
Putar ke kiri, suspensi belakang menjadi empuk, sedangkan putar ke kanan menjadi keras. Pada pengetesan, kami memutar ke arah paling kiri atau paling empuk demi kenyamanan berkendara.
Review Handling Aprilia Tuareg 660
Walaupun di atas kertas motor ini terlihat berat dan besar, tetapi untuk diajak bermanuver sungguh mudah. Beberapa kali kami menikung dengan kecepatan 70-80 km/jam menuju arah Cibodas bisa dilewati dengan mudah.
Padahal ban depan dan belakangnya berbeda. Di depan memakai pelek ukuran 21 inci yang dibalut ban 90/90, belakangnya memakai pelek 18 inci dengan ban 150/70.
Kedua ban ini memakai Pirelli Scorpion Rally berjenis tubeless, yang siap garuk tanah. Ban ini masih bisa diajak melahap jalur aspal dan cor-coran dengan grip maksimal.
Hanya saja ketika dihadapkan dengan kemacetan, kami agak terasa sedikit kerepotan lantaran stang fatbar ini terasa lebar.
Kesimpulan Review Aprilia Tuareg 660
Berdasarkan hasil review kami terhadap Aprilia Tuareg 660, rasanya motor ini lebih cocok digunakan untuk sendiri baik untuk touring atau off-road.
Saat menjadi penumpang, bagian tulang ekor hingga pinggang terasa cepat pegal dan kebas.
Bagaimana dengan panas mesin saat berkendara? Ketika menjadi penumpang, panas mesin tidak terlalu terasa.
Kami hanya merasa hangat di bagian kaki lantaran dekat knalpot. Tapi berbeda ketika menjadi pengendara, panas mesin akan terasa di bagian paha hingga pantat sebelah kanan.
Ketika extra fan menyala, panas akan semakin terasa di sisi kanan saja. Walaupun dipakai macet-macetan dan panas, tetapi performa mesin tidak menurun.
Konsumsi pemakaian dalam kota dan luar kota juga terbilang boros, 16,6 km/liter dengan berkendara santai.
Berbeda dengan Moto Guzzi V85 TT Travel yang pernah kami coba, catatan konsumsi BBM rata-rata ada di 30 km/liter.
Namun rasanya menurut kami motor ini punya kelebihan di desain yang mampu membuat pengendara lain terpana.
Kami beberapa kali dipandang orang dengan tatapan heran dan terpukau.
Jika Carmudian memiliki bujet Rp440 jutaan dan ingin moge anti mainstream rasanya bisa memiliki motor ini.
Di Indonesia Aprilia menawarkan Tuareg 660 dengan 2 warna yakni Indaco Tagelmust (biru) dan Acid Gold (hitam) seperti yang kami tes ini.
Gimana menurut Carmudian, ganteng nggak sih motor ini?
Penulis: Rizen Panji
Foto: Carmudi/ Rizen, Badjora
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Review Aprilia Tuareg 660: Bisa Terabas Segala Medan first appeared on Carmudi Indonesia.