Tutup Radiator Motor: Fungsi, Ciri Kerusakan, dan Cara Memilih

Tutup radiator motor merupakan salah satu komponen penting yang sebenarnya punya peranan penting, lho.
Sayangnya, banyak pengendara yang belum paham betapa krusialnya komponen satu ini dalam menjaga temperatur mesin.
Di sini kami akan membeberkan beragam informasi mengenai tutup radiator pada sepeda motor yang seringkali dilupakan.
Kami akan membeberkan beberapa hal seputar fungsi, ciri dari kerusakan, dan cara memilih tutup radiator motor.
Fungsi Tutup Radiator Motor
Menu pembuka akan kami beberkan mengenai fungsi lengkap dari tutup radiator motor itu sendiri.
Untuk mengetahui fungsi tutup radiator akan lebih mudah jika sekalian membahas fungsi radiator secara umum.
Sebagai informasi, radiator itu sendiri berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat cairan pendingin alias coolant.
Pada saat mesin sedang bekerja maka suhu coolant tersebut ikut naik. Hal ini disertai dengan bertambahnya tekanan di dalam radiator.
Baca juga: 6 Rekomendasi Merek Air Radiator Mobil, Mana yang Paling Bagus?
Di titik ini, tutup radiator motor ini harus mampu menjaga tekanan tersebut dan mempertahankannya.
Untuk menjaga tekanan agar tidak menjadi lebih tinggi lagi maka coolant yang kondisinya sedang panas itu harus disalurkan ke wadah lain (reservoir tank atau tangki cadangan).
Nah, proses perpindahan coolant tersebut diatur oleh mekanisme pegas dan valve yang terdapat di dalam tutup radiator.
Tutup radiator motor tidak sekadar berfungsi sebagai penutup. Berikut ini beberapa fungsi utamanya:
Mengatur Tekanan
Tutup radiator memiliki katup tekanan yang menjaga tekanan di dalam sistem pendingin agar tetap stabil.
Tekanan yang tepat memungkinkan air radiator mendidih pada suhu lebih tinggi, sehingga sistem pendingin bekerja lebih efisien.
Mencegah Kebocoran
Tutup radiator menjaga cairan pendingin tetap berada dalam sistem. Jika tutup tidak rapat atau rusak, cairan bisa keluar dan menyebabkan overheat.
Mengalirkan Cairan ke Reservoir
Ketika suhu mesin naik, tekanan juga meningkat. Tutup radiator memungkinkan cairan mengalir ke tabung reservoir dan kembali lagi saat mesin dingin, menjaga sirkulasi tetap optimal.
Menjaga Suhu Mesin
Dengan tekanan dan sirkulasi yang stabil, suhu mesin motor dapat dikontrol lebih baik, meningkatkan performa dan umur pakai mesin.
Apa Semua Tutup Radiator Motor Ini Sama?
Dapat dipastikan bahwa tutup radiator memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendingin mesin motor secara keseluruhan.
Wujud atau dimensinya boleh saja berukuran kecil, tapi perannya sangat vital. Pemilik motor yang menyadari tutup radiator motornya rusak sudah semestinya segera melakukan penggantian.
Persoalan berikutnya pada tahap ini terutama bagi yang awam ialah memilih tutup radiator yang tepat untuk motornya.
Apakah semua tutup radiator motor sama? Jawaban sederhananya adalah tidak.
Dijelaskan sebelumnya, tutup radiator punya tugas menahan dan mempertahankan tekanan di dalam radiator yang berasal dari panas mesin.
Tekanan itu sendiri dapat berbeda-beda tergantung jenis sepeda motornya. Cara paling mudah memilih tutup radiator pengganti yang tepat ialah membeli produk baru dengan spesifikasi yang sama persis.
Baca juga: Bengkel Radiator Terdekat, Penolong Saat Ada Kebocoran atau Rusak
Spesifikasi yang dimaksud ialah kode tekanan yang biasanya tercantum di bagian atas tutup radiator.
Berdasarkan pengamatan kami, di pasaran saat ini terdapat beberapa jenis spesifikasi tutup radiator yang banyak beredar.
Tabel: Spesifikasi dan Tekanan Tutup Radiator Motor Berdasarkan Jenis Motor
Jenis Motor |
Tekanan Tutup Radiator (bar) | Material Umum |
Kompatibilitas |
Bebek 110cc-125cc | 0.9 – 1.1 bar | Logam + Karet | Honda Supra, Yamaha Jupiter |
Skuter Matik 125cc | 1.1 – 1.3 bar | Logam Tahan Panas | Honda Vario, Yamaha NMAX |
Sport 150cc-250cc | 1.1 – 1.3 bar | Aluminium | Yamaha R15, CBR150R |
Sport 250cc ke atas | 1.6 – 1.8 bar | Aluminium Alloy | Ninja 250, CBR250RR |
Ciri-ciri Tutup Radiator Motor Mulai Rusak
- Kondisi karet-karet seal sudah getas
- Tidak bisa menjaga dan mempertahankan tekanan radiator
- Cairan radiator sering habis
- Tutup terlihat longgar atau adanya retak pada karet
- Air radiator mendidih cepat
- Cairan coolant sering habis karena menguap
Mengetahui ciri-ciri tutup radiator motor rusak bisa dimulai dengan melihat langsung kondisi fisiknya.
Dalam hal ini inspeksi ditujukan pada seal karet yang akan mengelilingi bagian bawah tutup radiator.
Akan tampak dua buah seal karet, yaitu pressure seal (atas) dan vacuum seal (bawah). Pastikan kondisi karet-karet tersebut masih bagus dan belum getas.
Sebaliknya, jika kondisi karet-karet sudah rusak akan menyebabkan cairan coolant cepat habis karena menguap.
Walau demikian, cara ini memiliki kekurangan karena pada dasarnya hanya bisa dilakukan untuk mengecek kondisi seal-nya.
Bagaimana jika ingin mengecek kemampuan tutup radiator menjaga dan mempertahankan tekanan?
Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan alat bernama radiator cap tester yang banyak dijual di pasaran.
Cara Memilih Tutup Radiator Motor Yang Tepat
Jika Anda menemukan beberapa ciri di atas, ada baiknya Anda harus segera mengganti tutup radiator motor dengan yang baru.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Cek Tekanan Sesuai Spesifikasi Pabrik
Selalu gunakan tutup dengan tekanan yang sesuai spesifikasi motor. Terlalu tinggi bisa merusak selang, terlalu rendah menyebabkan overheat.
Pilih Bahan Berkualitas
Material seperti aluminium tahan panas dan karet berkualitas tinggi memberikan ketahanan lebih lama.
Pastikan Ukuran dan Bentuk Cocok
Tiap merek dan tipe motor memiliki bentuk leher radiator yang berbeda. Pastikan tutup sesuai.
Pilih Produk Original atau OEM
Hindari produk imitasi murah. Produk asli lebih awet dan menjaga performa pendinginan.
Pertimbangkan Tutup Aftermarket dengan Indikator Suhu
Beberapa tutup radiator aftermarket dilengkapi termometer yang menunjukkan suhu radiator secara real time. Cocok untuk motor sport atau touring.
Dampak Tutup Radiator Tidak Diganti
Menurut informasi yang kami rangkum, jika tutup radiator tersebut rusak akan ada beberapa gejala yang bisa dirasakan.
Overheat Berulang
Contohnya sepeda motor akan mengalami overheat secara berulang yang efeknya secara tidak langsung bisa merusak silinder head dan piston.
Kerusakan Thermostat dan Water Pump
Ini disebabkan lantaran sirkulasi skema pendinginan mesin tidak berjalan secara normal atau tidak optimal.
Adanya Kebocoran
Efek dari tutup radiator yang tidak diganti bisa membuat kebocoran pada cairan pendingin atau radiator itu sendiri.
Tips Merawat Tutup Radiator
Berdasarkan kacamata awam kami, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk merawat tutup radiator agar performanya tetap terjaga.
Pertama, Anda dapat melakukan pengecekan secara rutin setiap 2 hingga 3 bulan sekali untuk mengetahui kondisi tutup.
Kedua, jangan lupa untuk mengganti tutup tersebut secara berkala minimal satu tahun atau maksimal 2 tahun sekali untuk motor yang dipakai harian.
Lalu yang ketiga, Anda bisa membersihkan bagian karet seal dan leher radiatornya sendiri agar tidak terjadi kerak.
Keempat, Anda bisa menggunakan coolant yang berkualitas untuk menghindari karat yang bisa timbul seiring pemakaian kendaraan.
Perlu dipahami bahwa tutup radiator bukanlah komponen fast moving yang memiliki jadwal penggantian berkala. Hal ini sedikit berbeda dengan air radiator itu sendiri.
Baca juga: Tutup Radiator Mobil Rusak, Apa Efeknya ke Mesin?
Mayoritas pabrikan menyarankan pemilik untuk melakukan penggantian air radiator setiap interval 40.000 km.
Tapi untuk tutup radiator sepeda motor, tidak ditemukan literatur yang mengharuskannya diganti dalam jangka waktu tertentu.
Walau demikian suatu saat tutup radiator pasti akan mengalami kerusakan dan harus diganti yang baru.
Sebagai langkah antisipasi, pengguna bisa saja meminta bengkel untuk melakukan pengecekan kondisinya setiap melakukan servis rutin.
Penggunaan alat seperti halnya radiator cap tester sangat berguna mengetahui kondisi tutup radiator.
Jika mendapati tutup radiator sudah dalam kondisi tidak prima segera lakukan penggantian. Mengingat harga jual barunya tergolong masih terjangkau.
Kesimpulan
Walaupun ukurannya cukup kecil, namun tutup radiator sepeda motor memiliki peranan yang cukup penting.
Apalagi untuk sepeda motor modern yang saat ini sistem pendinginan mesinnya mengandalkan radiator.
Sepeda motor yang mengandalkan cairan untuk mendinginkan mesin sudah seharusnya wajib dicek secara berkala bagian radiator.
Baca juga: Prestone Rilis Radiator Coolant Terbaru, Tahan 10 Tahun Pemakaian
Tujuannya agar cairan maupun tutup radiator sepeda motor itu sendiri dalam kondisi normal dan sehat.
Jika memang harus dibeli, harga tutup radiator untuk kendaraan roda dua ini rasanya juga tak terlalu mahal, kok.
So, jangan lupa untuk menjaga, ya.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Tutus Subronto
FAQ
Apa fungsi utama tutup radiator motor?
Tutup radiator berfungsi untuk menjaga tekanan di dalam sistem pendingin, mencegah kebocoran cairan, mengalirkan coolant ke reservoir saat suhu tinggi, dan membantu menjaga suhu mesin agar tetap stabil.
Apakah semua tutup radiator motor sama?
Tidak. Setiap motor memiliki spesifikasi tekanan yang berbeda tergantung jenis dan kapasitas mesin. Gunakan tutup radiator yang sesuai dengan spesifikasi pabrik motor Anda.
Apa tanda-tanda tutup radiator motor mulai rusak?
Beberapa ciri kerusakan antara lain:
- Karet seal sudah getas atau retak
- Cairan radiator cepat habis
- Tutup terasa longgar
- Air radiator cepat mendidih
- Tidak mampu menjaga tekanan
Bagaimana cara mengetahui tutup radiator masih bisa berfungsi atau tidak?
Cara paling akurat adalah menggunakan radiator cap tester, alat yang dapat mengukur kemampuan tutup dalam mempertahankan tekanan sesuai spesifikasi.
Apakah tutup radiator perlu diganti secara berkala?
Tidak ada jadwal pasti penggantian, namun disarankan melakukan pengecekan setiap 2-3 bulan dan mengganti setiap 1–2 tahun, terutama jika motor digunakan harian.