Velg Replika Bukanlah Velg Palsu, Mengapa?
Untuk Anda yang Masih Khawatir Membeli Velg Replika
Velg Replika Menggunakan Nama Brand Sendiri
Velg replika berada di kasta yang berbeda dengan velg tiruan. Memang betul kebanyakan produknya biasanya mengadopsi desain velg yang sudah ada dari brand ternama dan bukannya menciptakan desain sendiri.
Namun produsen velg replika tidak mencoba menjual produk dengan menggunakan logo, nama, spesifikasi dan detail velg yang mirip dari brand ternama.
Mereka menjual produknya dengan menggunakan brand dan spesifikasi sendiri dan kadang mengubah sedikit desain yang mereka plagiat, untuk memberi identitas tersendiri pada produknya.
Ambil contoh brand velg replika seperti Rota, XXR atau STR Racing. Rota yang berbasis di Filipina sering memplagiat desain dari Work Wheels sementara XXR bisa disebut spesialis BBS.
Produsen velg replika ini sering dikritik karena memplagiat desain, tetapi sebenarnya mereka menjual dengan brand mereka sendiri dan dengan detail yang berbeda pada ‘finishing’ desain sebagai identitas tersendiri.
Antara model velg XXR 521 dan BBS LM, misalnya. Pembeli awam mungkin tidak tahu ketika membeli velg XXR 521 tersebut, desainnya ternyata adalah plagiat dari BBS LM. T
etapi mereka tahu yang mereka beli adalah sebuah XXR yang banderolnya murah dan bukannya BBS, karena semua identitas yang tercantum pada velg bertuliskan XXR.
Bedanya dengan velg tiruan adalah pembeli yang tidak tahu barang bukan tidak mungkin berpikir yang mereka beli adalah benar sebuah BBS, padahal harganya dengan velg BBS asli bagaikan surga dan neraka.
Coba saja Anda bandingkan antara velg XXR 521 dan BBS LM. Antara wajah velg memang memiliki jari-jari atau palang yang mirip satu sama lain. Tetapi bentuk lips, warna dan detail lainnya seperti baut/spike/rivet replika, benar-benar jauh berbeda. Kadang tipe PCD (Pitch Circle Diametre)-nya juga berbeda.
Velg ori biasanya memiliki PCD yang menjadi ciri tersendiri. Sementara velg replika biasa menawarkan produk dengan banyak tipe PCD sehingga dapat lebih luas diserap pasar.
Tentunya mereka yang tahu barang tidak akan keliru membedakan antara XXR dan BBS. Karena seperti dijelaskan di awal, ini bukanlah soal selera, tetapi soal dompet.
Produsen velg replika juga memberi sentuhan berbeda ini dengan alasan tersendiri, mungkin salah satunya agar tidak digugat dengan tuntutan hukum terkait plagiarisme desain.
Namun jika sudah memiliki teknologi produksi yang baik dan material yang berkualitas, mengapa mereka tidak merancang desain tersendiri?
Menilik sejumlah sumber banyak disebutkan bahwa para desainer velg banyak yang mengakui sangat sulit untuk membuat desain yang benar-benar otentik saat ini. Ribuan desain velg sudah ada sejak industri aftermarket booming seiring meroketnya industri otomotif dan motorsport.
Alasan lainnya bisa jadi karena bentuk velg yang murni bulat. Mengapa bulat? Coba Anda bayangkan jika sepatu hanya boleh dibuat dalam satu bentuk persegi. Mungkin desain sepatu tidak akan sebanyak yang kita bisa lihat saat ini.
Maka dari itu kemudian muncul banyak produsen velg aftermarket kemarin sore yang banyak diakui memiliki kualitas setara asli dan bahkan sering disebut sebagai velg asli, meski desainnya (tetap saja) banyak yang mencomot desain (sebut saja terinspirasi) dari velg-velg brand ternama.
Produsen velg tersebut diantaranya adalah Rotiform, Avantgarde, WCI, CCW atau Atara Racing dari Malaysia yang reputasinya saat ini tengah naik daun.
Kualitas yang ditawarkan tentu jauh diatas produsen velg replika. Misalnya saja produsen velg replika tidak menawarkan velg dengan tipe konstruksi 2-pieces atau 3-pieces yang bisa di-custom, tetapi ditawarkan oleh produsen tersebut.
Mereka juga kadang menamai produknya dengan nama yang memberi penghormatan pada desain velg aslinya, seperti CCW LM20 yang desainnya dicomot dari BBS LM.
Ada beberapa macam proses manufaktur pada velg dan proses ini adalah apa yang pada akhirnya akan menentukan kualitas velg. Baik velg ori aftermarket atau OEM, maupun velg replika, bervariasi dalam proses produksinya.
Velg replika juga banyak yang ditempa dengan detail presisi sementara banyak velg OEM ternyata ada juga yang diproduksi dengan pengecoran sederhana. Singkatnya, kualitas velg tergantung pada bagaimana itu dibuat, bukannya siapa yang membuatnya.