5 Kekacauan MotoGP India: Visa Marquez Belum Kelar, Virus Nipah Mengancam
India — Jelang MotoGP India yang akan digelar pada 22—24 September ternyata terjadi banyak kekacauan dalam persiapannya.
MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Buddh dengan panjang lintasan 4,9 km ini ternyata jauh lebih buruk.
Berdasarkan dari informasi yang kami rangkum dari berbagai sumber, terdapat sejumlah kekacauan yang terjadi jelang MotoGP India.
Persoalan yang terjadi tak hanya dialami oleh deretan pembalap, tapi juga kru serta media yang akan bertugas meliput.
Banyak yang Belum Menerima Visa
Pihak Honda Racing Corporation (HRC) mengaku bahwa 30 orang anggota timnya belum mendapatkan visa ke India.
Molornya visa ini mengakibatkan rombongan tidak bisa berangkat sesuai jadwal keberangkatan pesawat.
Bahkan, juara dunia 8 kali Marc Marquez, hingga artikel ini dbuat belum bisa terbang ke India karena masalah visa.
Alhasil, tim harus membeli tiket pesawat lagi guna mengakali visa yang belum bisa keluar jelang penerbangan.
Peter Ottl, bos tim Liqui Moly Moto3 bahkan mengatakan dari 14 orang tim, baru 3 yang memiliki visa.
Hal ini membuat 11 orang lainnya harus membeli tiket penerbangan baru untuk menuju ke lokasi.
Kargo Tidak Layak dan Telat
Masalah kargo atau pengiriman barang dari Bandara New Delhi hingga sirkuit dinilai tak layak oleh mayoritas tim.
Kendaraan yang digunakan untuk membawa barang dianggap tak layak pakai dan tidak memiliki standar keamanan yang baik.
Panitia lokal menggunakan truk trailer tanpa memberikan boks pelindung agar barang bawaan tidak rusak.
Dalam pantauan, beberapa barang dikabarkan telat datang walaupun tidak mengalami kerusakan.
Layout Sirkuit Berbahaya Hingga Ancaman Ular Berbisa
Sirkuit International Buddh cenderung lebih cocok digunakan untuk balap mobil dibanding sepeda motor.
Tercatat sirkuit ini sudah digunakan untuk balap F1 sejak 2011 hingga 2013 lalu dan kini coba digunakan untuk MotoGP.
Hal ini dikarenakan adanya tembok beton yang memiliki jarak berdekatan dengan tikungan yang dinilai bisa membahayakan pembalap.
Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) sudah meminta pihak sirkuit melakukan modifikasi dengan mengurangi permukaan aspal dan menambah lapisan kerikil.
Luca Marini, Pembalap VR46 Ducati bahkan menilai layout sirkuit ini sangat membahayakan.
“Bagi mereka tidak apa-apa, tapi kita akan lihat beberapa pembalap menabrak tembok apakah ada konsekuensinya,” ujarnya.
Selain tembok dan area run-off, bahaya lain yang mengintai di sirkuit yakni banyak ditemui ular berbisa.
Dokter Angel Chartre, Direktur Medis MotoGP mengeluarkan peringatan tentang jumlah ular yang ada di sekitar trek.
Biaya Operasional Selangit
Seluruh kru dan awak media yang meliput gelaran MotoGP pertama di India ini mengeluhkan tingginya biaya mobilitas.
Seorang fotografer dikabarkan ditagih Rp2,4 juta hanya untuk menyewa skuter matik selama 3 hari jelang MotoGP berlangsung.
Bahkan tim balap kecil harus mengeluarkan uang senilai Rp131 juta untuk menyewa mobil jemputan.
Sedangkan tim balap besar bisa mengeluarkan kocek senilai Rp330 juta untuk menyewa mobil jemputan tersebut.
Lalu untuk sewa hotel di sekitar sirkuit juga dinilai sangat mahal yang berimbas tim dan awak media harus mengeluarkan uang lebih.
Virus Nipah
Beberapa waktu lalu India memberlakukan lockdown lokal lantaran penyebaran virus Nipah di wilayah Kerala.
Tercatat sudah ada 2 korban meninggal dunia akibat virus tersebut.
Keamanan kesehatan ini juga menjadi perhatian penting bagi seluruh kru, pembalap, dan awak media.
Walaupun jarak antara Kerala dan lokasi MotoGP cukup jauh mencapai 2.500 km, tetapi virus Nipah ini tetap menimbulkan rasa khawatir.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post 5 Kekacauan MotoGP India: Visa Marquez Belum Kelar, Virus Nipah Mengancam first appeared on Carmudi Indonesia.