Citroen Ungkap Alasan E-C3 Lama Sampai ke Tangan Konsumen
Jakarta – Mobil listrik terbaru keluaran Citroen untuk pasar Indonesia E-C3 sampai sekarang belum diserahkan ke tangan konsumen. Citroen mengungkapkan alasannya.
PT Indomobil National Distributor (IND) distributor resmi merek Citroen pertama kali menampilkan E-C3 ke publik Indonesia pada Agustus lalu bersamaan dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
Pada saat yang sama keran pemesanan untuk hatchback listrik satu ini resmi dibuka.
Baca Juga: Citroen E-C3 Mau Dirakit Lokal, Harga Berpotensi Turun
Sejak dirilis hingga Januari 2024, Citroen belum melakukan pengiriman unit sama sekali ke konsumen yang sudah melakukan pemesanan di awal. Rupanya hal ini sengaja dilakukan karena pihaknya tengah menunggu detail aturan insentif kendaraann listrik dari pemerintah.
“Kami sudah kasih tahu konsumen kenapa kami lama (pengiriman) karena kami ikut program pemerintah. Dan untuk ikut program pemerintah kami harus menunggu persetujuan. Setelah itu, baru kami bisa memasukkan (Citroen E-C3) ke Indonesia,” ungkap Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer IND, di Jakarta baru-baru ini.
Sebagai informasi, pemerintah pada Desember 2023 baru saja mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Dalam aturan baru tersebut menyebutkan mobil listrik yang dibawa dalam bentuk utuh atau Completely Build Up (CBU) ke Indonesia berhak mendapat insentif. Di antaranya insentif berupa bea masuk ditanggung pemerintah, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah, dan pembebasan atau pengurangan pajak daerah.
Insentif tersebut bisa dinikmati apabila produsen otomotif memenuhi ketentuan seperti memproduksi atau merakit mobil listrik secara lokal hingga 2027 dan sesuai aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang sudah ditentukan.
Citroen E-C3 sendiri memang sudah direncanakan bakal dirakit secara lokal mulai semester kedua tahun ini. Lokasi pabriknya berada di Purwakarta, Jawa Barat milik Indomobil Group.
Lebih lanjut, Tan memastikan pengiriman unit yang sudah dipesan ke konsumen akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Unit yang akan dikirim untuk sementara ini hasil impor utuh dari India.
“Memang belum real kami serah terimakan kepada konsumen. Jadi tahun ini kami rencanakan ini (E-C3) sudah bisa diserahkan awal tahun ini di kuartal satu setelah pemerintah sudah mengeluarkan aturan insentif,” terang Tan.
Angka Pemesanan Citroen E-C3
Sejak pertama kali diluncurkan, Citroen E-C3 diklaim mendapat sambutan yang bagus dari konsumen. Namun, untuk detail angka pemesanan pastinya, pabrikan asal Prancis itu menolak untuk membeberkannya.
“Kalau bicara angka mungkin tepatnya sih ini (Citroen E-C3) memenuhi target atau harapan dari kami dan juga management. Tapi secara target itu sudah memenuhi apa yang kami kejar. Sehingga waktu mobil ini masuk ke Indonesia ya kami sudah distribusikan dan berharap di jalan akan banyak,” pungkas Tan.
Adapun E-C3 dipasarkan dalam dua pilihan varian, yakni E-C3 standar Rp377 juta dan E-C3 full specs Rp387 juta.
Baca Juga: Daftar Lokasi Diler dan Bengkel Resmi Citroen di Indonesia
Mobil ini menggunakan baterai jenis Lithium Ion berkapasitas 29,2 KWh dengan daya jelajah maksimal 320 km.
Sumber utama penggerak roda pakai motor listrik (Permanent Magnet Synchronous Motor). Tenaga yang dikeluarkan mencapai 56 hp dan torsi puncak 143 Nm.
Penulis: Santo Sirait
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Citroen Ungkap Alasan E-C3 Lama Sampai ke Tangan Konsumen first appeared on Carmudi Indonesia.