Asuransi Mobil Listrik Mestinya Punya Tarif Tersendiri
Jakarta — Perusahaan asuransi di Indonesia masih menerapkan tarif yang sama untuk mobil listrik seperti mobil konvensional.
Padahal dengan risiko yang dianggap berbeda, mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) dinilai perlu punya tarif asuransi tersendiri.
“So far masih mengikuti yang konvensional, jadi mengikuti harga mobil. Harga mobil, penggunaan, disamakan semua. Jadi belum ada perbedaan,” ujar Laurentius Iwan Pranoto, Head of Public Relations, Marketing Communication & Event Asuransi Astra, Jumat (28/6/2024) di Jakarta.
“Dari OJK kan saat ini sedang studi sebetulnya, apakah rate untuk mobil listrik ini, untuk insurance-nya cover-nya berbeda,” sambungnya.
Baca juga: Asuransi Astra Raih Penghargaan dalam Indonesia Human Capital Awards 2024
Ia mengatakan, bukan hal mudah untuk menentukan tarif tersebut mengingat ada banyak faktor dalam menilai sebuah risiko. Referensi dari luar negeri memang sudah ada, tapi tidak bisa diterapkan begitu saja di Indonesia.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan mobil konvensional, perbedaan paling nyata dari mobil listrik ialah adanya penggunaan baterai. Hal ini patut menjadi perhatian tersendiri bagi perusahaan asuransi.
“Kalau sampai (kecelakaan) kena baterai, banyak nggak kejadian seperti? Terus kalau sampai diganti berapa besar (nominal penggantiannya). Itu pasti komponen-komponen tersebut akan diperhitungkan. Apakah rate-nya masih sama atau bisa berubah? Kalau kita melihat sih risikonya berbeda,” jelas Iwan.
Berdasarkan pengamatannya, tarif asuransi mobil listrik di luar negeri memang cenderung lebih mahal dibandingkan mobil konvensional.
Jumlah Mobil Listrik Masih Sedikit
Saat ini Asuransi Astra melayani berbagai merek mobil listrik yang ada Indonesia. Termasuk merek-merek di luar grup Astra, seperti Wuling atau Hyundai.
Walau sayangnya Iwan tidak bisa menyebutkan jumlah unit mobil listrik yang menjadi nasabah perusahaannya.
Ia menyampaikan, sampai sekarang asuransi masih menjadi industri pendukung yang pertumbuhannya tergantung dari penjualan mobil baru terutama lewat cara kredit.
“Kalau otomotifnya naik maka dia juga akan naik. Kembali lagi ke kebiasaan masyarakat Indonesia, beli mobil ada asuransinya kalau kredit,” katanya.
Baca juga: Kuasai Pembiayaan Otomotif, Astra Financial Semringah di Q1 2024
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!
The post Asuransi Mobil Listrik Mestinya Punya Tarif Tersendiri first appeared on Carmudi Indonesia.