BeritaBerita otomotifHonda WR-VNewsRepost #carmudireviewReviews

Test Drive Honda WR-V: Terbuai Ketangguhan Membelah Gunung

Setelah meminjam unit test drive Honda WR-V kepada PT Honda Prospect Motor (HPM) beberapa waktu lalu, rasanya cukup memberikan kesan tersendiri bagi kami.

Menurut kami, ada 3 poin utama yang cukup membekas dalam pikiran.

Ketiganya terdiri dari konsumsi BBM yang irit, dimensi kompak, dan ketangguhan membelah segala medan seperti yang kami lakukan saat mengendarainya ke arah Puncak 2, Bogor, Jawa Barat.

review honda wr-v

Apalagi saat Anda membuka laman resmi Honda, di sana terpampang Honda WR-V dihadirkan dalam visual yang mampu membelah bukit.

Kami setuju jika mobil-mobil crossover seperti Honda WR-V ini tak bisa diremehkan begitu saja.

Walaupun ukurannya kecil, harus diakui jika mobil ini sangat enak dan mudah dikendarai.

Test Drive Honda WR-V

Tanpa lama-lama, berikut ini hasil ulasan kami saat test drive Honda WR-V menuju Puncak 2, Bogor.

Melintasi Jagorawi

Sebenarnya tim Carmudi sudah pernah menguji Honda WR-V ini kala HPM menggelar sesi test drive untuk media di Pulau Bali.

Namun sayang, sesi test drive saat itu lebih banyak singgah dan mengikuti acara yang sudah disediakan HPM dibanding berkendara.

Hal inilah yang memutuskan kami untuk memeliharaHonda WR-V selama beberapa hari untuk diajak berkelana.

review honda wr-v

Dengan alasan penasaran dengan kemampuan off-road mobil ini, kami mengajaknya untuk membelah Jl. Kecibadak, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Jalan ini merupakan akses yang dapat dilalui untuk menuju Puncak 2 yang nantinya akan menjadi jalan alternatif bagi para wisatawan menuju Puncak.

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat mengatakan jalur Puncak 2 ini akan dibangun sepanjang 62,8 km yang terdiri dari 48,7 km masuk wilayah Kabupaten Bogor dan 18,5 km masuk wilayah Cianjur.

Untuk menuju ke sini, kami memilih rute Tol Jagorawi yang masuk dari Cijago.

Kebetulan, kami pergi pada hari Minggu sekitar pukul 11.30 WIB yang mana jam tersebut merupakan jam istirahat bagi warga Depok dan sekitarnya.

review honda wr-v

Sepanjang perjalanan, kami menyetel musik melalui koneksi Bluetooth di head unit.

Lagu Andra and The Backbone disetel dan segera melecut semangat kami yang saat itu layu.

Maklum, kami harus menghadapi kenyataan bahwa besok adalah hari Senin.

Ah, sudahlah nikmati saja akhir Minggu ini bersama Honda WR-V sekaligus memanjakan mata melihat pemandangan.

Kombinasi vokal Deddy Lisan dengan petikan gitar Andra dan Stevi Item membuat kami terbawa suasana.

Kualitas suara yang dihasilkan 6 unit speaker ini terbilang biasa saja, tapi Honda tetap memberikan opsi pengaturan equalizer yang bisa dipilih seperti Pop, Rock, Jazz, dan sebagainya.

Sembari berkendara, pengemudi juga bisa mengatur volume dan mengganti lagu lewat tombol yang ada di setir.

Ini tentu memudahkan kami saat sedang fokus memperhatikan jalan di dalam tol yang mayoritas mobilnya melaju sangat kencang.

Interior WR-V

(Foto: Honda)

Tanpa terasa kami melesatkan mobil yang memiliki makna pemenang.

Ya, menurut Kotaro Shimizu, President Director PT HPM Honda WR-V ini memiliki makna sebagai pemenang. 

“Huruf ‘W’ pada WR-V memiliki makna ‘Winning’ atau berjuang untuk sukses dan meraih kemenangan,” ujarnya di sela peluncuran tahun lalu. 

Performa Mesin Sangat Mumpuni

Mesin yang bersemayam di Honda WR-V ini bisa dibilang tak terlalu istimewa.

Pasalnya, mesin ini sudah digunakan di beberapa model lain seperti City Hatchback dan BR-V.

Kapasitasnya 1.498 cc dengan konfigurasi 4 silinder. Ada teknologi i-VTEC, DOHC, dan drive by wire sebagai peranti modern yang dipasang.

Tenaga maksimumnya mampu mencapai 119 hp pada putaran mesin @6.600 rpm, sementara torsi maksimum yang bisa diraih mencapai 145 Nm @4.300 rpm.  

ekspor honda wr-v

Pada BR-V, mesin ini terasa sedikit berat lantaran bobotnya.

Sedangkan di WR-V pengemudi bisa lebih mengeksplorasi tenaganya lebih jauh, dan tentunya fun to drive.

Tenaga yang lebih dari cukup ini disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi otomatis CVT.

Pada transmisi tersebut, terdapat tuas S dan L yang bisa dipakai untuk menanjak.

Di sinilah kami ingin mencoba seperti apa menanjak dengan mobil kecil ala SUV berpenggerak roda depan yang dikombinasikan dengan transmisi CVT.

Dimensi Memudahkan Ruang Gerak

Setelah keluar di Gerbang Tol Sentul Selatan, kami meneruskan perjalanan ke arah Gunung Pancar.

Kalau ke arah Gunung Pancar belok kanan setelah melewati jalan kecil setelah Jungle Land, maka untuk menuju arah Puncak 2 kami berbelok ke kiri.

Beberapa kali kami dihadapkan dengan jalan sangat sempit yang mengharuskan kami menepi ke sisi kiri.

Jika terlalu ke tengah atau kanan, maka mobil dari arah depan kami tak bisa lewat.

Hal ini bisa menjadi efek domino yang akan membuat kemacetan panjang di jalan alternatif.

Beruntung, WR-V punya dimensi yang kompak.

Panjang 4.060 mm, lebar 1.780 m, dan tinggi 1.608 mm sangat memudahkan ruang gerak kami.

Saking mudahnya menepi, kami tak perlu melipat spion yang sudah memakai pelipatan elektrik.

Tanjakan Terjal

Ibarat reli, kami dihadapkan dengan beberapa obstacle selama menuju lokasi Jl. Kecibadak. Etape pertama jalan sempit dan berkelok, lalu obstacle kedua jalan terjal yang mengharuskan salah satu mobil menepi agar bisa lewat bergantian.

konsumsi bbm wr-v rs

Obstacle ini bisa kami lahap dengan mudah bersama Honda WR-V.

Awalnya kami sempat ragu dengan kemampuan WR-V melewati jalan terjal.

Namun kami tetap percaya diri dengan menggunakan tuas di posisi D untuk menaklukkan tanjakan tersebut.

Dengan mempertahankan putaran mesin di 2.000-3.000 rpm, ternyata mobil ini cukup mudah melewati tanjakan terjal.

Namun, ketika dihadapkan dengan tanjakan yang lebih terjal lagi dengan bentuk jalan seperti huruf J, mau tidak mau kami harus mengubah tuas transmisi ke posisi L atau low.

Beberapa kali kami juga berhenti di tengah tanjakan.

Adanya fitur Hill Start Assist tentu memudahkan perjalanan kami saat itu.

Menyantap Jalan Berbatu

Sekitar 45 menit berkendara dari jalan bercabang Gunung Pancar, akhirnya kami tiba di Jl. Kecibadak.

Di titik ini kami melihat ada sebuah jalan yang dipenuhi bebatuan.

Otak kami mendadak liar untuk mengajak WR-V menyantap jalan berbatu ini.

Menurut spesifikasi di atas kertas, WR-V memiliki ground clearance 220 mm yang artinya cukup tinggi untuk melewati jalan rusak.

Kedigdayaan jarak bodi mobil ke tanah ini akhirnya terbukti ketika kami menanjak di jalan berbatu ini.

Oh iya, jalan berbatu yang kami lalui ini bisa dibilang jalur alternatif bagi para pehobi motor cross.

Beberapa kali kami disapa oleh rombongan motor cross sembari terpana melihat WR-V yang mungil bisa melahap jalan jelek seperti ini. 

Dalam menaklukkan jalan berbatu ini, WR-V sempat beberapa kali kehilangan traksi.

Hal itu dapat dilihat dari debu yang beterbangan di sekitar roda depan.

Kami mencoba memutar setir dengan tujuan mendapatkan traksi agar mobil bisa naik sedikit ke atas.

Hasilnya pun tak sia-sia, kami berhasil melewati bebatuan ini dengan mudah.

Di sini kami juga mengabadikan foto sebagai bukti bahwa mobil buatan Karawang ini mampu melewati bebatuan.

Bukan hanya gayanya saja yang seperti SUV, kemampuannya pun ternyata mirip SUV ladder frame yang ada di Indonesia.

Suspensi Rigid

Hampir lupa menyebutkan bahwa pada test drive ini kami menggunakan Honda WR-V tipe RS dengan Honda Sensing.

Suspensinya, menurut Honda dibuat lebih rigid dibanding tipe non RS di bawahnya.

Hal ini bertujuan agar handling yang dihasilkan lebih baik.

Benar saja, selama melewati jalan bergelombang dan bebatuan karakter suspensinya terasa cukup keras.

Jika Anda ingin yang lebih empuk, bisa pilih WR-V tipe E yang ada di bawahnya sebagai opsi pembelian.

Tampilan luarnya pun juga tidak ‘ramai’ seperti RS yang… Isi sendiri, ya!

Kesimpulan

Usai ‘bersenang-senang’ dengan di atas bebatuan, kami menarik kesimpulan bahwa mobil ini cukup menyenangkan untuk diajak berkelana.

Poin-poin di atas menjadi salah satu faktor yang bisa Anda pikirkan.

Namun, WR-V bukanlah mobil yang hadir tanpa celah.

spesifikasi honda wr-v

Tampilan pada eksterior dan interiornya menurut kami adalah definisi dari bermain aman desain Honda.

Dasbornya berbagi dengan BR-V, Mobilio, dan Brio.

Sementara tampilan luar banyak kemiripan dengan BR-V.

Dengan harga Rp317,4 juta Carmudian juga akan mendapatkan fitur keselamatan Honda Sensing seperti di bawah ini:

  • Collision mitigation brake system (CMBS)
    Membantu pengereman secara otomatis ketika ada potensi benturan dengan kendaraan maupun pejalan kaki.
  • Lane keeping assist system (LKAS)
    Menjaga setir agar tetap di jalur. Ketika berpindah jalur tanpa sengaja, setir akan memberikan respon berupa getaran dan tampilan visual.
  • Road departure mitigation system (RDM)
    Menjaga kemungkinan mobil keluar dari garis jalur atau meninggalkan jalan.
  • Adaptive cruise control (ACC) with low speed follow
    Menjaga kecepatan mobil dengan kendaraan di depan secara otomatis hingga kecepatan minimum 5 km/jam.
  • Auto high beam headlights
    Saat melewati jalan kosong, lampu jauh akan menyala secara otomatis di atas kecepatan 40 km/jam. Ketika ada kendaraan di depan, lampu jauh akan berubah ke lampu utama secara otomatis.
  • Lead-car departure notification (LCDN)
    Saat macet atau berhenti, ketika mobil di depan sudah jalan akan muncul notifikasi untuk memberi tahu agar pengemudi bisa segera berjalan.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

The post Test Drive Honda WR-V: Terbuai Ketangguhan Membelah Gunung first appeared on Carmudi Indonesia.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker