Warna Mobil Cerminkan Karakter Pemiliknya, Benarkah?
Konon warna mobil juga menginterpretasikan karakter pemilik dari sisi psikologis.
Warna mobil jadi daya tarik tersendiri secara estetika. Karakter mobil semakin diperkuat dari warna pada bodi. Pemilihan warna mobil juga tergantung dari tren yang berkembang di suatu zaman.
Mobil-mobil bergaya klasik identik dengan warna kalem seperti krem atau hijau muda. Untuk mobil sport yang kuat dengan kesan agresif, pabrikan menyediakan dengan warna-warna cerah. Sementara itu, mobil premium dengan latar belakang pemilik dari kalangan mapan biasanya tersedia dalam warna netral.
Baca juga:
Macam-Macam Penyakit Khas Nissan Grand Livina
Silau Saat Mengemudi di Siang Hari, Waspadai Mata Cepat Lelah
Di luar hal tersebut, warna mobil juga menginterpretasikan karakter sang pemilik dari sisi psikologis. Dari selera warna, kita bisa menebak cerminan karakter pemilik mobil yang sesungguhnya.
Tidak heran, mobil-mobil super ada yang dicat dengan warna mentereng karena si pemilik mungkin ingin terlihat seperti itu. Berikut ini macam-macam warna dan karakter pemilik mobil:
Hitam
Jenis warna ini sangat jamak tersedia di seluruh jenis dan varian mobil. Warna hitam sejak lama menjadi simbol kemewahan dan suatu kemapanan. Warna hitam masih jadi favorit banyak orang dan tak lekang oleh waktu.
Aksen gelap dan pekat memunculkan kesan misterius dari sang pemilik. Karakter lainnya yaitu pemilik menyukai sisi tegas dan kesan klasik. Untuk memadupadankan, pemilik ada yang gemar memakai pakaian hitam karena menunjukkan suatu ‘kuasa’.
Putih
Warna netral yang tak kalah ikonik adalah putih, yang menyimbolkan kejujuran dan kemurnian. Putih pun menjadi warna favorit abad 21. Mobil-mobil keluaran terbaru dengan warna ini kuat akan kesan segar dan modern.
Pemilik yang memilih warna ini pada mobil kesayangan memilliki karakter elegan, namun tetap sederhana. Pemilik dari kalangan perempuan, warna putih untuk mobil sekaligus mencirikan sifat bersih.
Silver
Silver yang tergolong dalam warna netral yang bisa menyamarkan noda debu pada mobil. Warna ini menyiratkan karakter pemilik mobil yang praktis, inovatif, orientasi bisnis, serta selera yang baik.
Pemilik mobil berkelir silver tampaknya menggemari dunia iptek. Sebab, warna mobil seperti ini juga jadi gambaran selera teknologi modern. Karena warna ini terdapat pada material bahan logam stainless steel.
Dari sisi strata sosial, silver juga melambangkan pemilik yang memiliki strata sosial tinggi. Pemilik kendaraan biasanya tidak sungkan menunjukkan kasta sosialnya di masyarakat.
Abu-Abu
Sekalipun abu-abu ini agak mirip silver, namun karakter pemiliknya jelas berbeda jauh. Pengguna mobil abu-abu malah tidak ingin terlihat menonjol sebagaimana pengguna mobil silver. Kesan sederhana menjadi ciri khas pengguna mobil abu-abu.
Pengguna mobil abu-abu ingin hidupnya berjalan secara normal dan stabil tanpa adanya fluktuasi signifikan. Mereka ingin menjaga hidupnya tetap bermartabat, matang, dan memegang tradisi yang sudah ada.
Coklat/Champagne/Krem
Ketiga jenis warna ini memiliki karakter pemilik yang serupa. Mereka ingin tetap membumi, tetap hemat dan berperilaku jujur. Warna-warna tersebut biasanya identik dengan mobil lawas. Hal ini mencerminkan pemilik yang memilih kendaraan yang berkualitas baik dan durabilitas panjang, ketimbang mobil dengan beragam fitur canggih.
Dengan demikian, penggemar warna ini tidak peduli apabila mobilnya sudah tidak populer. Melihat kebutuhan yang ada, pemilik juga bisa saja membeli kendaraan dalam kondisi bekas.
Merah
Selain hitam, merah juga menyiratkan kesan sebagai sisi maskulinitas. Karakter pengguna kendaraan bercat merah biasanya ‘berkuasa’ dan agresif. Itulah mengapa pabrikan kendaraan biasanya menyediakan warna merah untuk model-model sport atau performa tinggi. Alasannya sederhana, warna ini bisa membuat orang terkesan atau menarik perhatian.
Kaum Adam yang pemilik mobil bercat merah, menunjukkan suatu status dominan dari sisi finansial atau supremasi hukum. Sementara itu untuk kalangan perempuan, warna ini menunjukkan sifat percaya diri dan keceriaan yang tinggi.
Sisi negatif dari pemilik mobil warna merah yakni karakter mereka yang extrovert atau over confident. Gaya hidup glamour dan doyan pesta menjadi suatu kesenangan yang lazim mereka lakukan.
Hijau
Warna dedaunan ini sempat booming pada dekade 1990-an. Seiring waktu, tren warna hijau mulai menghilang dari peredaran. Kesan dedaunan atau mobil tentara tidak jarang melekat pada mobil berkelir hijau tua. Sebenarnya, karakter pemilik mobil warna hijau malah cenderung positif.
Mereka memiliki kemauan diri yang kuat dan tidak peduli omongan miring dari sekitarnya. Karakter diri yang kuat membuat pemilik mobil dengan warna ini warna ini enggan mempengaruhi orang lain untuk mengambil keuntungan pribadi.
Orang yang mencari mobil warna hijau biasanya anti mainstream namun tetap tampil bersahaja. Warna ini identik dengan alam, mencirikan karakter sang pemilik yang bersifat sabar dan lembut lalu cinta damai.
Oranye
Warna ini termasuk tidak banyak tersedia. Pemilik mobil bercat oranye bukan termasuk golongan mainstream. Mereka dengan jelas berani menentang tren melalui pilihan warna kendaraan yang kurang pasaran. Sekalipun terkesan jarang dan sedikit aneh, Fakta yang terjadi sebenarnya kontradiktif terhadap karakter pemilik mobil dengan cat oranye.
Pengguna mobil oranye berkarater mengutamakan sisi kenyamanan, serta cukup hemat dalam pemakaian uang. Sisi unik dari pengguna mobil berkelir oranye yaitu gemar menginvestasikan uang, serta pastinya suka memanjakan diri sendiri.
Kuning
Warna ini juga termasuk jarang digunakan oleh pabrikan mobil. Kebanyakan pengguna warna mobil ini dari jenis city car. Bisa dibilang, pengguna kendaraan dari kalangan muda atau orang yang berjiwa muda.
Pemilik mobil warna kuning biasanya memiliki karakteristik yang ceria dan penuh kebahagiaan. Karakter lainnya yang bisa kita pahami dari si pemilik yakni bijaksana. Mereka juga imajinatif, punya rasa humor yang baik, sampai dengan gairah bisnis yang tinggi.