Mobil sering diasosiasikan dengan kuda. Ford Mustang, horsepower, Ferrari, Porsche dan lainnya hingga kini merambah ke desain komponen mobil yang bentuknya nyeleneh, yakni velg dengan desain kaki kuda sebagai bentuk palang atau spoke.
Baru-baru ini di Instagram beredar foto velg dengan desain palang tiga berbentuk kaki kuda. Dari foto, terlihat brand velg tersebut adalah JF Luxury Wheels. Salah satu brand velg aftermarket yang cukup eksis distribusi dan penjualannya di Tanah Air. Lucu, ya?
Baca Juga:
Ban Mobil Jangan Salah Pilih, Perhatikan Spesifikasinya!
Velg Replika Bukanlah Velg Palsu, Mengapa?
Velg terlihat dalam versi PCD dengan baut lima, sepertinya 5×114 atau 5×112. Diameternya cukup besar mungkin dalam ukuran 17″ atau 18″. Ini adalah velg Forged dan bukannya Cast. Artinya dibuat dari alumunium yang solid. Jauh lebih tangguh dan biasanya banderolnya lebih tinggi dari velg berjenis Cast.
Pabrikan velg mobil aftermarket memang mulai mengambil inspirasi desain out of the box agar menjadi berbeda dengan pabrikan velg lainnya, termasuk para pabrikan velg replika yang beberapa diantaranya saat ini kualitasnya semakin oke.
Menilik sejumlah sumber banyak disebutkan bahwa para desainer velg banyak yang mengakui sangat sulit untuk membuat desain yang benar-benar otentik saat ini. Ribuan desain velg sudah ada sejak industri aftermarket booming seiring meroketnya industri otomotif dan motorsport.
Alasan lainnya mengapa banyak kesamaan pada desain bisa jadi karena bentuk velg yang murni bulat. Mengapa bulat? Coba Anda bayangkan jika sepatu hanya boleh dibuat dalam satu bentuk persegi. Mungkin desain sepatu tidak akan sebanyak yang kita bisa lihat saat ini.
Bagaimanapun akan selalu muncul desain velg yang benar-benar unik dan langka. Mungkin sebagian dari Anda mengenal desain velg ala beruang ‘Teddy Bear’ besutan Ronal, salah satu pabrikan velg beken. Dikenal dengan nama Ronal Teddy bear, desain velg ini diburu kolektor karena keunikkan dan kelangkaannya.
Dalam beberapa forum, sempat beredar foto desain velg berbentuk koala hingga p*nis. Untuk yang disebut terakhir ini tidak diketahui apakah benar-benar diproduksi massal atau hanya dibuat satu set (one-off) untuk sensasi belaka.