Kendala Toyota Calya yang Harus Anda Ketahui
Sebagai MPV murah LCGC (Low Cost Green Car) yang banyak diminati oleh konsumen Indonesia, kendala Toyota Calya pun menjadi sorotan. Layaknya mobil murah, spesifikasi yang ditawarkannya tentu tidak membuatnya melebihi mobil lain di atasnya.
Berikut ini adalah beberapa kendala Toyota Calya yang harus Anda ketahui:
Respon tenaga lambat
Pengguna Toyota Calya memang selalu dihadapkan dengan kenyataan bahwa mobilnya memiliki respon tenaga yang lambat. Kelambatan ini sangat terasa di jalanan menanjak. Ban selip pun kadang terjadi karena respon tenaga lambat.
Dalam kondisi berhenti di tanjakan dan lanjut jalan menjadi sebuah momen yang menegangkan bagi pengemudi, terutama pengemudi pemula.
Solusi dari kendala Toyota Calya ini, daripada menyetel ulang mesin Toyota Calya yang akan memakan biaya namun hasilnya tidak jauh dari bawaannya (walau bagaimanapun ini hanya mobil murah kelas LCGC), ubah kebiasaan mengemudi Anda.
Dalam kondisi tuas rem tangan di atas, masukkan gigi satu dan gas sambil menurunkan tuas rem tangan. Lakukan secara perlahan. Jika dilakukan secara tiba-tiba atau dihentak, justru itu yang akan membuat ban selip karena respon tenaga yang lambat.
Transmisi Manual Keras
Hal ini memang kerap menjadi kendala Toyota Calya yang merupakan mobil murah LCGC dimana sistem transmisi manualnya hanya berstatus layak. Ini artinya tidak sangat baik bila dibandingkan dengan kelas mobil di atasnya. Namun kendala ini bisa diatasi dengan melakukan pindah gigi secara perlahan.
Transmisi manual yang keras sebenarnya terjadi karena posisi persneling yang kurang pas. Kendala ini pun muncul karena sebab lainnya, persneling yang kotor juga bisa membuat perpindahan gigi menjadi lebih keras sehingga membuat tidak nyaman perjalanan.
Tali tuas transmisi atau cable assy transmission control yang kotor akan menghambat kabel saat tuas persneling digerakkan. Cara mengatasinya ada dua; mengganti atau membersihkan.
Bau Tak Sedap Saat AC Nyala
Kendala Toyota Calya lainnya yang muncul saat usianya baru beberapa minggu di tangan yaitu bau tak sedap saat AC dinyalakan. Memang hanya berlangsung beberapa menit saja, tapi kalau setiap hari tentu sangat mengganggu.
Permasalahan bau tak sedap dari AC ini tidak perlu dikhawatirkan lebih. Pada mobil baru, bau yang keluar tersebut adalah hal wajar, karena sebenarnya itu hanya bau plastik dan anti karat. Solusinya sangat mudah, saat AC menyala sering buka kaca saat mobil sedang dipanaskan dan baunya pun lama-lama akan hilang.
Soal kondisi AC Toyota Calya, Anda bisa melakukan pemeliharaan sendiri. Kabin Calya yang terjaga kebersihannya membuat bakteri tidak masuk hingga ke kolong AC. Karpet atau alas juga harus dibersihkan dengan menggunakan vaccum cleaner.
Tips lainnya lagi adalah tidak merokok di dalam kabin karena. Pasalnya, kandungan kimia dari asap rokok akan menempel di beberapa bagian interior mobil.
Suspensi Kurang Nyaman
Karena status mobil murah LCGC, kendala Toyota Calya lainnya adalah suspensi yang kurang baik. Kelebihan beban yang sering dihadapi oleh Calya akan membuat suspensinya menjadi turun cukup drastis (biasanya 2-5 cm). Layaknya LCGC, ulir per Calya dinilai terlalu sedikit dan lagi diameter yang hanya berukuran 12mm saja.
Demi mendapat kualitas suspensi yang baik, Anda bisa menggantinya dengan suspensi L300. Suspensi L300 bagian depan ternyata memiliki panjang yang kurang lebih sama. Diameter batang per nya pun lebih tebal (15,5mm) dan jumlah ulirnya lebih banyak.
Per L300 bisa ditemukan di bengkel-bengkel terdekat hingga pasar loak. Biasanya dihargai sekitar Rp 200 ribuan saja. Pemilihan per L300 ini sangat cocok karena diameter dan tinggi per sangat persis sama (97mm dan -+32cm).
Di proses pemasangannnya, per L300 harus dipotong 1 ulir agar posisi Toyota Calya tidak ‘nungging’ akibat spesifikasi per L300 yang lebih keras. Per L300 ini justru dirasa menjadikan Toyota Calya bisa menjadi lebih stabil dan tidak limbung.
Baca Juga : Deretan Mobil Terlaris di Tiap Negara, Budaya Pengaruhi Selera