Membaca Kode Kerusakan Mobil: Memahami Arti DTC & OBD Scanner
Cara membaca kode kerusakan pada mobil bisa dibilang gampang-gampang susah. Secara teori hal ini dapat dipelajari, tapi membutuhkan keahlian dan peralatan yang memadai.
Setiap orang pasti menginginkan mobilnya dalam kondisi sehat. Namun, mau tak mau terkadang ada masalah yang datang menghampir.
Contoh masalah yang kerap muncul ialah Malfunction Indicator Lamp (MIL) atau yang bisa disebut lampu engine check tiba-tiba menyala.
Tak sedikit pemilik mobil memandang sebelah mata hal ini. Berpikir untuk mengatasinya hanya dengan mencabut aki.
Cara ini mungkin saja bisa membuat lampu engine check mati sementara. Namun, nantinya bakal menyala kembali karena pangkal masalah masih ada.
Perlu diketahui bahwa menyalanya lampu engine check bisa dipicu oleh banyak hal. Diperlukan observasi lebih jauh untuk mengetahui sebab pastinya.
Baca juga: Lampu Indikator Mobil Menyala, Pahami Kode Kerusakannya
Cara Membaca Kode Kerusakan pada Mobil
Beruntung bagi pemilik mobil yang sudah menggunakan sistem suplai bahan bakar injeksi karena turut dilengkapi dengan Electronic Control Unit (ECU).
Keberadaan ECU ini juga dibarengi dengan On Board Diagnostic (OBD) yang mampu memonitor berbagai permasalahan.
Belakangan ini pun kerap muncul barang bernama OBD scanner. Penggunaannya merupakan cara untuk membaca kerusakan yang terjadi pada suatu mobil.
Bukan hanya di bengkel-bengkel, penggunaan OBD scanner ini juga banyak ditemui pada jasa layanan inspeksi mobil bekas yang juga naik daun belakangan ini.
Cara menggunakan OBD scanner adalah dengan menyambungkan ke soket OBD yang terdapat mobil. Umumnya terletak di bawah dasbor dekat lingkar setir.
Namun, jangan salah membedakan antara OBD 1 dan OBD 2.
Diketahui, mobil-mobil yang diproduksi sebelum 1996 masih menggunakan OBD 1. Sedangkan mobil-mobil yang diproduksi setelah 1996 menggunakan OBD 2.
OBD 1 scanner menggunakan kabel yang terhubung langsung ke alat. Analisisnya bisa menunjukkan arti dari engine check, tapi masih belum secanggih OBD 2.
OBD 2 scanner bisa dihubungkan menggunakan kabel atau Bluetooth. Hasil analisisnya lebih akurat karena bisa membaca banyak aspek kondisi komponen mobil dan menunjukkan informasi Diagnostic Trouble Code (DTC).
Memahami Diagnostic Trouble Code
Diagnostic Trouble Code (DTC) merupakan kode yang memberikan informasi kepada mekanik atau pemilik mobil tentang masalah teknis yang terbaca oleh OBD 2 scanner.
DTC terdiri dari 5 karakter, yaitu 1 huruf di depan kemudian diikuti 4 angka di belakangnya. Kombinasi dari susunan karakter itu menandakan masalah teknis tertentu.
Arti Karakter Pertama
Karakter pertama DTC yang berupa huruf menandakan letak masalah di mobil. Bisa di bagian powertrain, body, chassis, atau network.
- P = Powertrain
- B = Body
- C = Chassis
- U = Network
Arti Karakter Kedua
Karakter kedua DTC bisa terdiri dari angka 0 atau 1 dengan arti sebagai berikut:
- 0 = Standardized Code
- 1 = Manufacturer Specific Code
Arti Karakter Ketiga
Karakter baris ketiga DTC menandakan sistem yang terdampak. Bisa terdiri dari angka 1 sampai 8 dengan arti sebagai berikut:
- 1 = Secondary Air Injection System
- 2 = Fuel System
- 3 = Ignition System
- 4 = Exhaust Monitoring System
- 5 = Idle Speed Control atau Cruise Control
- 6 = Input / Output Signal from ECU
- 7-8 = Transmission System
Arti Karakter Keempat dan Kelima
Dua karakter terakhir menandakan masalah yang lebih spesifik. Contohnya, angka 02 mengindikasikan adanya misfire alias pembakaran tidak sempurna pada silinder nomor 2.
Kombinasi dari lima karakter tersebut pun bisa menghasilkan ribuan DTC.
Cara Membaca DTC dengan ODB 2 Scanner
Secara umum cara membaca DTC dengan OBD 2 scanner adalah sebagai berikut:
- Hubungan scanner dengan dengan soketnya
- Putar kunci kontak ke ON, tapi tidak perlu untuk starter mesin
- Pilih menu Read Code atau samacamnya yang terdapat di scanner
- Scanner akan menampilkan DTC yang dibacanya
Untuk diketahui, DTC itu sendiri tidak menginformasikan komponen yang mesti diganti untuk mengatasi masalah.
Melainkan hanya menginformasikan adanya gangguan pada sensor atau sistem kendaraan.
Oleh karena itu masih dibutuhkan analisis dari mekanik profesional untuk mengetahui cara penanganannya.
Selain itu, scanner biasanya juga memiliki fitur untuk menghapus DTC yang muncul. Namun, hal ini bukan berarti menyelesaikan masalah.
Harga OBD 2 Scanner
Memang tidak semua orang perlu untuk memiliki OBD 2 scanner guna mengetahui kondisi mobilnya. Sebab jenis kerusakan yang sampai mengharuskan seseorang mengetahui DTC terbilang jarang diketahui.
Alat ini bakal lebih berguna bagi pihak bengkel, mekanik, atau mereka yang menjalani bisnis inspeksi mobil bekas.
Pantauan Carmudi, alat OBD 2 scanner sudah banyak beredar di pasaran termasuk toko-toko online dengan harga yang variatif.
OBD 2 scanner khusus untuk mobil-mobil merek Jepang punya harga yang relatif murah. Seperti dari merek XTOOL yang dijual dengan banderol Rp2,4 jutaan.
Sedangkan alat serupa yang lebih bersifat universal harganya bisa mencapai di atas Rp4 jutaan.
Solusi Permanen Engine Check atau DTC
Seperti disinggung sebelumnya bahwa masih banyak pemilik mobil yang bisa mengatasi indikator engine check menyala dengan mencabut aki.
Hal tersebut bisa saja berhasil untuk sementara waktu, tapi bakal muncul hal yang sama pada kemudian hari.
Satu-satunya cara permanen mengatasi engine check atau DTC ialah dengan melakukan perbaikan pada pangkal masalahnya.
Untuk mengatasi masalah serupa, penting bagi setiap pemilik melakukan perawatan rutin bagi kendaraannya. Mulai dari melakukan penggantian oli mesin, mengecek kondisi aki, memeriksa air radiator, dan sebagainya.
Perawatan-perawatan rutin semacam itu memang bukan berarti menghapus sepenuhnya potensi kerusakan, tapi bisa meminimalisir hal itu.
Kesimpulan Cara Membaca Kode Kerusakan pada Mobil
Demikianlah cara membaca kode kerusakan pada mobil atau yang juga dikenal dengan istilah Diagnostic Trouble Code (DTC).
DTC bisa terbaca menggunakan OBD 2 scanner yang umumnya dimiliki oleh bengkel-bengkel saat ini. Alat ini juga banyak dijual di pasaran dengan harga yang variatif.
DTC itu sendiri terdiri dari deretan lima karakter yang diawali dengan satu huruf di depan diikuti empat angka di belakangnya.
Setiap kombinasinya menunjukkan masalah yang berbeda-beda. Hal yang penting diketahui, DTC tidak menunjukkan komponen yang harus diganti, tapi sebatas memberitahu sensor atau sistem yang rusak.
Baca Juga: 5 Cara Cek Pemilik Kendaraan dari Plat Nomor
FAQ
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering muncul di internet terkait “membaca kode kerusakan mobil”.
- Apa Arti Kode DTC?
DTC merupakan singkatan Diagnostic Trouble Code yang mengindikasi suatu masalah pada kendaraan. DTC bisa diketahui menggunakan scanner atau scan tool.
- Kenapa Engine Check Mobil Menyala?
Ada banyak penyebab lampu engine check mobil menyala, misalnya sensor oksigen bermasalah, filter udara bermasalah, busi bermasalah, aki rusak, dan sebagainya.
- Berapa Harga OBD 2 Scanner?
OBD 2 scanner khusus untuk mobil-mobil merek Jepang punya harga yang relatif murah. Seperti dari merek XTOOL yang dijual dengan banderol Rp2,4 jutaan.
Sedangkan alat serupa yang lebih bersifat universal harganya bisa mencapai di atas Rp4 jutaan.
Baca juga: Kode Kerusakan Sistem Injeksi Motor Honda dan Cara Reset ECU
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas